Prilly terbangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan mata, setelah matanya terbuka sempurna. Ia hanya melihat kak mila saja namun, dimana ali?
Mungkin ali sudah pulang. Pikirnya
" Kak.. " prilly memanggil manggil kakaknya.
Prilly merasa iba melihat kakaknya tertidur disofa.
" Kakak.. " panggilnya lagi.
Merasa ada yang memanggilnya kak mila pun mulai terbangun. Kak mila melihat prilly tersenyum kearahnya. Ia berjalan mendekati prilly.
" Kamu udah bangun... Maafin kakak ya, kakak ketiduran " prilly menggeleng sembari tersenyum.
" Kakak pasti capek karena jagain illy, kakak pulang gih. Prilly gakpapa disini sendiri " kak mila menggelengkan kepalanya.
" Kak? Ali kemana? Apa dia sudah pulang? Kakak menyuruhnya pulang untuk istirahat kan? " prilly bertanya dengan pertanyaan yang bertubi tubi." Hmmm, i,iya dek. Ali udah pulang kok " mendengar jawaban kak mila, prilly sedikit tak yakin. Bukannya ia tak percaya pada kakaknya melainkan melihat dari mata kak mila seperti ada yang disembunyikan.
" Kakak sedang berbohong pada prilly, ada apa kak? " tanya prilly kembali karena perasaanya benar benar tak enak, entah kenapa perasaanya sangat khawatir jika mengingat ali.
***
Disisi lain, ali sedang mengalami demam tinggi karena kecapekan. Bagaimana tidak? Ia kurang memperhatikan kesehatannya. Seperti, kurang tidur karena selama prilly koma ia selalu menjaganya. Jika ali pulang, itu pun hanya untuk mandi setelahnya ia kembali lagi kerumah sakit. Dan begitupun seterusnya.
***
" Apa? Ali sakit, kak sekarang illy mau bertemu sama ali " prilly kaget mendengar bahwa ali sakit, mungkin inilah jawaban dari perasaannya sedari tadi.
" Tap... "
" Permisi, pasien yang bernama ali sedari tadi terus memanggil nama prilly " ucap seorang suster yang masuk. Karena suster tau bahwa orang yang berada diruangan ini adalah kerabat ali." Kak, pokoknya sekarang illy mau lihat ali. Illy gak mau ada penolakan, titik!! " balas prilly, ia berusaha bangkit dari tidurnya.
" Sus, tolong saya. Saya ingin pindah ke kursi roda saya " ucap prilly lagi kepada suster tersebut
Suster tersebut pun membantu prilly untuk pindah ke kursi rodanya. Tak lupa, kak mila juga membantunya. Kak mila rasa dirinya tak perlu membantah perkataan illy lagi. Toh, prilly pasti akan keras kepala.
" Biar saya saja sus yang membawa adik saya keruangan ali, suster tolong bersihkan ruangan adik saya " ucap kak mila dibalas anggukan dari suster tersebut.
***
Sesampainya prilly dan kak mila diruangan ali. Prilly melihat wajah pucat ali, ia semakin diliputi rasa bersalah.
Ali, maafkan aku. Kau lelaki yang sangat baik, aku tak pantas jika bersanding denganmu. Batin prilly
Prilly mendongakkan kepalanya menatap kak mila.
" Kak.. Bawa aku disamping ranjang ali " ucap prilly. Kak mila pun mengangguk kemudian mendorong kursi roda prilly semakin mendekati bangkar ali.Kak mila memberhentikan kursi rodanya tepat disamping bangkar ali. Dapat dipastikan, memang benar apa yang dikatakan suster tadi. Ali selalu memanggil nama prilly.
" Ali... Aku disini " ucap prilly membelai pipi ali. Ia tak kuasa menahan air matanya. Kak mila hanya diam membisu melihat pemandangan didepannya.
Tuhan... Kenapa serumit ini rumah tangga adik aku. Batin kak mila
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Playgirl
FanfictionJika seseorang berfikir, Apakah cinta itu patut diperjuangkan ketika kesetiaan dibalas dengan kekecewaan? Tentu jawabannya adalah TIDAK. Jika seseorang berfikir, Apakah arti kesetiaan jika akhirnya kekecewaan yang akan memenangkan? Cerita ini berce...