Cukup lama prilly tertidur dipelukan ali. Ali melihat jam yang melekat ditangannya..
" Satu jam lagi saatnya untuk melakukan kegiatan. Tapi bagaimana dengan prilly, aku tak tega membangunkannya " pikir ali.
Ali memegang dahi prilly, suhu tubuhnya sudah sedikit normal. Akhirnya ali memutuskan untuk membangunkan prilly.
" Sayang, bangun " ali mengelus pipi prilly dengan lembut.
Prilly yang merasakan sentuhan dipipinya pun membuka mata. Disaat matanya terbuka sempurna, hal yang pertama kali prilly lihat adalah tubuh ali yang memeluknya. Prilly ingat bahwa ia tertidur dipelukan ali, ia pun mendongak dan melihat ali yang tersenyum tulus padanya.
Prilly pun tersadar dan segera menjauhkan tubuhnya dari ali. Seketika itu juga suasana menjadi sangat canggung. Prilly enggan membuka suaranya karena dirasa kepalanya masih sedikit berdenyut.
" Satu jam lagi kegiatan dimulai, aku akan mengambil makanan untukmu dan menyuruh gritte membawakan obat agar kau mendingan " ucap ali sendu karna melihat sikap prilly yang berubah lagi.
" Apa ada yang sakit? " tanya ali. Prilly hanya menggeleng.
Ali menghembuskan nafas kasar kemudian hendak pergi keluar kamar namun suara prilly membuatnya berhenti.
" Apakah sedari tadi kamu tidak beristirahat? " tanya prilly dengan hati hati.Perasaan ali kembali menghangat ketika prilly tak menggunakan kata " Lo-Gue " lagi. Ali membalikkan badannya kemudian menggeleng sembari tersenyum tulus.
Prilly telah mengubah ali kembali. Bahkan ali sekarang sangat dingin terhadap wanita lain selain prilly dan teman dekatnya. Ali tak pernah mengumbar pesonanya kembali terhadap cewek cewek. Dan ali terang terangan telah memutuskan ghina dan berkata bahwa sekarang dia hanya mencintai prilly dan itu berlaku sampai kapanpun.
" Kenapa? Atau gara gara aku? " ali melihat jelas bahwa ada kekhawatiran dimata prilly. Apakah prilly khawatir dengan kondisi ali? Entah. Yang terpenting ali sangat senang melihat perhatian prilly.
" Hmmm, udah gak papa. Kamu tunggu disini, aku akan mengambilkan makanan untukmu " balas ali mengalihkan pembicaraan. Ia berlalu keluar dari kamar untuk mengambil makanan.
***
Ketika mengambil makanan, ali bertemu michele dan niki.
" Tumben lo makan duluan " tanya michele karena setau dia, ali jarang sekali makan." Ini buat prilly, dia sedang sakit. Ntar kalau lo bertemu sama gritte suruh antar obat pusing kepala ke kamar gue. Trus, satu jam lagi kegiatan akan berlangsung. Jadi persiapkan semua dengan baik " ucap ali penuh dengan penegasan.
" Iyadeh.. Istrinya lagi sakit jadi dirawat dulu sama suami. Kita mah apa atuh, kita biasa terlupakan. " ucap niki yang mendapat sikutan dari michele.
" Sst lo mau kita mati sekarang " bisik michele.
Mendengar niki berbicara seperti itu membuat ali menatapnya tajam.
" Emm. Ma... Maaf li. Maaf, get well soon ye buat prilly. Gausah dengerin ucapan niki, die mah suka gitu anaknya. Nanti pasti gue sampein ke gritte, lo tenang aja " michele berkata sedikit gugup.
Ali tak menggubris ucapan michele, dia hanya acuh dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
***
Ali kembali ke kamarnya, dia melihat prilly yang sedang bersandar dikepala ranjang.
" Hey, kenapa nggak tiduran aja. Maaf ya kalau kamu nunggu lama " ucap ali lalu menghampiri prilly dengan senyum menawan yang tak pernah luntur sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Playgirl
FanfictionJika seseorang berfikir, Apakah cinta itu patut diperjuangkan ketika kesetiaan dibalas dengan kekecewaan? Tentu jawabannya adalah TIDAK. Jika seseorang berfikir, Apakah arti kesetiaan jika akhirnya kekecewaan yang akan memenangkan? Cerita ini berce...