" Lepasin tangan gue!! Lepasin!! " prilly memberontak, ia berusaha melepaskan tangannya. Namun apalah daya prilly, laki laki itu jelas lebih kuat darinya.
" Lo! gue gak ada urusan sama lo! Jadi tinggalin gue dan prilly sekarang " ucap laki laki itu pada gritte
" Gak! Gue gak akan pergi ninggalin prilly! Mending lo yang pergi, enyahlah kau dari hadapanku dan lepaskan tangan prilly! Kalau tidak, maka jangan salahkan aku kalau aku menyakitimu " jawab gritte
Tanpa menjawab apapun, laki laki itu langsung menarik tangan prilly menuju parkiran dan mendorong tubuh prilly masuk kedalam mobilnya.
" Lo mau apa ha? Gue gak ada urusan sama lo! Sekarang lo minggir karena gue pengen keluar " prilly berusaha mencari celah untuk keluar namun tiba tiba laki laki tersebut mencium bibir prilly" Shit! Dasar cowok brengsek! Mau lo apa sih li? " ternyata cowok tersebut adalah ali. Prilly mengusap bibirnya kasar.
" Lo bisa diam gak? Gue mau ngomongin sesuatu dengan lo! Ini tentang perjodohan kita! " jawab ali yang langsung berhasil membuat prilly terdiam karena kaget.
" Ma, maksud lo apa? Perjodohan apa maksud lo? " tanya prilly.
" Ya, orang tua kita ingin menjodohkan kita. Dan maksud gue narik lo kesini, gue pengen lo harus bisa bantu gue untuk menggagalkan perjodohan ini "
" Apa? Tapi! Tapi kenapa gue nggak tau? Kenapa hanya lo yang tau? Ohh gue tau, lo cuman alesan aja pasti! Sorry ya, gue gak mau nikah sama cowok seperti lo "
" GUE SERIUS!! GUE GAK BERCANDA!! " bentak ali lalu mengacak rambutnya frustasi.
" Gak. Ini pasti salah! Gue harus tanya sama bunda " prilly mendorong tubuh ali lalu keluar dari mobil ali.
Prilly segera memasuki mobilnya menuju rumahnya.
***
Diperjalanan, prilly terus memikirkan perkataan ali.
Prilly Pov
" Ini pasti salah! Ini pasti gue cuman mimpi! Gak mungkiin " teriakku dalam mobil.
Aku menepikan mobilku, menangis dalam diam sejadi jadinya.
Aku kembali meratapi nasibku.Apa benar yang ali katakan! Apa benar bunda dan ayah akan menjodohkanku dengan ali? Lalu bagaimana janjiku pada kak mila! Bagaimana? Apa aku bisa berubah setelah aku menikah dengannya seperti janji yang kukatakan pada kak mila!
Apa aku bisa? Aku tidak mencintainya! Aku membencinya! Lalu, jika aku tidak melakukannya berarti aku ingkar janji dan pasti itu akan membuat kak mila kecewa. Lalu bagaimana dengan ali, jika dia juga tidak ingin bersamaku?
Flashback On
" Prilly, hey illy sayang. Kakak ingin bicara sesuatu denganmu " kata kak mila ketika sudah diambang pintu
" Apalagi sih kak!! Apa? Sudahlah kak, untuk sementara ini biarkan aku seperti ini? Aku hanya ingin bahagia kak!! Kakak gak pernah ada diposisiku! Kakak gak pernah merasakan apa yang aku rasakan! Jadi please biarkan aku seperti ini untuk saat ini " bentakku pada kak mila.
" Please prill, kakak mohon dengerin kakak dulu dek " mohon kak mila
Aku hanya mengangguk. Kulihat kak mila masuk kedalam kamarku lalu menguncinya. Kak mila berjalan mendekatiku, aku melihat raut wajahnya seakan seperti mengasihaniku.
Kak mila duduk disebelahku, sesaat kami hanya diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan, kami hanya saling menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Apa kamu yakin dengan apa yang kamu lakukan selama ini? " kak mila memulai pembicaraan" Ya, aku yakin kak. Aku takut memulai kembali dengan serius, aku takut akan tersakiti lagi kak " aku menundukkan kepala
Kak mila memelukku, aku terhanyut dalam pelukan hangatnya. Aku menangis dalam pelukan kakakku.
" Kakak tau dek? Kakak tau apa yang kamu rasakan saat ini " kak mila mengambil nafas sejenak" Kamu harus tau, dalam hidup kita pasti ngerasain hal yang pahit. Ada saatnya kita bahagia, dan ada saatnya kita sedih. Tinggal bagaimana cara kita menyikapi itu semua, please... Kakak mohon sama kamu, lihatlah masa depan. Janganlah terus melihat masa lalu, jadikan masa lalumu itu pelajaran dek. Agar kamu lebih dewasa, please kakak mohon. Kakak hanya ingin yang terbaik buat kamu. Kakak hanya ingin illy kakak kembali seperti yang dulu, illy yang selalu ceria, illy yang tidak pernah marah. Tidak seperti saat ini " kak mila mengelus kedua pipiku
" Kakak ingin kamu berubah seperti yang dulu lagi " kulihat kak mila meneteskan air mata.
" Ssstt kakak jangan nangis ya... Maafin illy kak. Illy janji suatu saat nanti illy akan berubah seperti yang dulu. Illy janji setelah illy menikah illy akan selalu berbakti pada suami illy. Illy akan berusaha mempertahankan pernikahan illy, apapun yang terjadi. Illy berjanji kak " jawabku secara spontan. Sejujurnya pada saat itu aku tidak rela mengatakannya namun hatiku berkata lain.
" Janji? " kak mila mengacungkan jari kelingkingnya.
" Ya. Illy berjanji kak, demi kakak dan demi kebahagiaan illy. Itu kan yang kakak mau " kak mila mengangguk.
Aku mengaitkan jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya." Kakak sayang sama kamu dek " kak mila memelukku
" Illy lebih sayang sama kakak " aku membalas pelukannya
Flashback Off
***
Prilly sampai dirumahnya, ia memasuki rumahnya secara terburu buru. Ia hanya ingin mencari tau kebenarannya.
Prilly melihat ayah dan bundanya keluar dari kamar dengan pakaian yang sangat rapi. Tunggu... Bahkan ayahnya sekarang tidak pergi ke kantor. Firasat prilly kembali tidak enak, ia benar benar takut kalau apa yang dikatakan ali itu benar. Prilly berniat menanyakan semua itu kepada orang tuanya.
" Ayah, bunda... Illy udah pulang " Sapa prilly
" Loh kok udah pulang sayang, emangnya hari ini jadwal kuliahmu cuma sedikit? Cepet banget pulangnya " jawab bunda ully yang dihadiahi anggukan dari ayah rizal.
" Gapapa bunda.. Illy lagi gaenak badan aja. Bunda illy mau nanya sesuatu sama ayah dan bunda " prilly berjalan mendekati kedua orang tuanya.
" Yaudah kamu istirahat ya sayang, nanya nya nanti aja. Bunda sama ayah pasti udah ditungguin sama orang tuanya ali " ucap bunda ully
" Emang ada apaan sih? Penting banget ya? " prilly berusaha memancing
" Penting sayang. Kan kita mau bicarakan soal perjodohanmu dengan ali. Udah, kamu masuk kamar lalu istirahat. Kami pergi dulu " jawab ayah rizal kemudian berlalu dari hadapan prilly
Seketika seluruh tubuh prilly terasa lemas.
Berarti benar apa yang dikatakan ali. Pikir prilly" Gak.... "
" Gak mungkiiiiiinnnn " prilly berteriak sekencang kencangnya. Dia tidak bisa menerima kenyataan ini." Gue harus bisa gagalin rencana ini. Gue gak mau nikah sama ali, GUE GAK MAU!! "
Prilly bangun dari duduknya dan berlari kedalam kamarnya. Didalam kamarnya, ia sedang memikirkan rencana apa yang harus ia lakukan untuk bisa menggagalkan perjodohan ini.
" Haduuh gimana ya? Okee, tenang prilly.. Tenang, tenangkanlah pikiranmu lalu mulailah berpikir kembali. Kau harus bisa tenang " ucap prilly didepan cermin..
" Aahh pusiiing, gimana ini? Gimana gimana gimana? Gue gak mau nikah sama ali. Tapi gue harus gimana? Gue harus bicarakan masalah ini dengan ali " prilly mengacak rambutnya.
Prilly bingung dengan semua ini, dia tidak mungkin menikah dengan lelaki yang dibencinya.
***
Nextt,
Apa ya yang akan direncanakan oleh prilly?
Tunggu kelanjutannya ya readers...
Jangan lupa vomentnyaSalam sayang :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Playgirl
FanfictionJika seseorang berfikir, Apakah cinta itu patut diperjuangkan ketika kesetiaan dibalas dengan kekecewaan? Tentu jawabannya adalah TIDAK. Jika seseorang berfikir, Apakah arti kesetiaan jika akhirnya kekecewaan yang akan memenangkan? Cerita ini berce...