Chapter 7

752 34 2
                                    

Maaf ya lama, soalnya lagi banyak tugas nih. Trus.... Aku juga nunggu yang voment banyak. Kok semakin hari yang ngevote tambah sedikit. Jadi yah aku nimbang nimbang ini mau lanjut atau tunggu dulu. Akhirnya yah ini keputusanku. Nunggu dulu, maaf yang readers. Dan karena hari ini aku lagi senang jadi aku mau ngelanjutin.

***

Pagi pagi sekali prilly telah bangun. Ia sedang berkutat didalam dapur membuat makanan.

Jadilah istri yang baik prill, tetap lakukan kewajibanmu sebagai istri walaupun sekaligus ali tidak menganggapmu sebagai seorang istri. Batin prilly

Setelah selesai membuat makanan. Prilly bergegas untuk mandi.
" Mandi dulu kali ya... Mungkin ali masih tidur. Nanti selepas mandi baru nyiapin keperluan ali "

***

" Eeerrghh " lenguh ali.

Ali mengusap matanya, lalu berusaha mengumpulkan nyawanya.
" Heemm, jam berapa ini? " ali melihat jam weker yang ada diatas nakas.

" Masih jam setengah 6, mandi dulu deh. Tapii, ehh kok aku gak pake jas? Trus kok aku juga gak pake sepatu? Siapa yang melepasnya? Apa prilly? Ah tapi itu gak mungkin " ali melihat sepatunya dibawah tempat tidur sedangkan jasnya tergantung dilemari.

Ali bergegas mandi lalu menuju kampus.
Selesai mandi, dia menuruni anak tangga.

Ali melihat prilly yang tengah duduk di meja makan. Ali tak berniat menyapa prilly, dia langsung saja melewati prilly

" Eeehh mau kemana lo ha? " cegah prilly tanpa beranjak dari kursi.

" Heh, masih ditanya. Lo bodoh atau buta sih, jelas jelas gue mau keluar masih ditanya? " desis ali

" Bbeh, ya kali gue buta, gue tau lo mau keluar. Mungkin lo yang bodoh kali ya? Gue kan nanyanya lo mau kemana? Ngerti bahasa indonesia kan? Atau lo gak bisa bahasa indonesia, nilai bahasa indonesia lo pasti merah, ckckckckck " kata prilly meremehkan sembari menggelengkan kepala, padahal dalam hatinya dia hanya ingin mencegah ali.

" Ssstt, udah ngomongnya. Apa perlu gue ambilin microphone sekalian, bosen gue denger suara lo. Serah gue napa? Badan juga badan gue. Lo tau jam berapa sekarang kan? Ya gue mau ngampuslah, sekaligus gue mau ketemu pacar pacar gue " balas ali ketus

" Oh " prilly hanya ber-oh ria.
Ali melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti karena prilly.

" Ehh, tunggu. Gue to the point nih, lo gak makan dulu apa? " prilly kembali mencegah ali, kali ini ia berdiri dari duduknya. Dan berdiri didepan ali.

" Gak perlu!! makasih, gue gak sudi makan makanan lo. Ya palingan rasanya hambar. Lo makan sendiri aja " jawab ali kembali ketus

" Iissh, gue nanya baik baik ya ama lo, kenapa lo nyolot banget sih? Seenggaknya makan dikit kek, lo gak ngehargain gue banget " jawab prilly kesal mendapat jawaban ketus dari ali.

" GUE GAK MINTA LO BIKININ MAKANAN BUAT GUE!!, JADI LO GAK USAH SOK PERHATIAN SAMA GUE " bentak ali membuat prilly kaget.

Ali tak lagi menghiraukan prilly, ia segera keluar rumah. Sedangkan prilly, bagai ditusuk ribuan besi tajam, ia tak menyangka perkataan ali sungguh menyakiti hatinya.

***

Prilly berjalan dikoridor kampus dengan wajah menunduk. Prilly masih merutuki dirinya sendiri atas kejadian yang tadi.

Biasanya prilly selalu tebar pesona setiap berjalan dikoridor kampusnya. Namun kali ini dia sangat cuek.

" Sstttt prilly, widihh tambah cantik aja lo prill. Denger denger lo udah nikah, ah tapi itu gak penting. Yang penting gue bisa ketemu sama lo lagi " ucap seorang laki laki yang kini berjalan mengikuti prilly disampingnya.

Playboy Vs PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang