2 minggu berlalu setelah prilly tersadar dari komanya. Tepatnya sekarang adalah hari Jum'at, dan hari sabtu adalah kegiatan prilly dan seluruh teman kampusnya untuk pergi kepuncak. Sedangkan hari minggu adalah acara puncak perpisahan kampus, dimana ada acara inti yang paling penting yaitu promnight.
Malam ini ali dan prilly mempersiapkan semua kebutuhan mereka.
" Emm apa yang kurang ya? Ini udah, itu juga udah. Kayaknya udah semua deh " ucap prilly mengecek barang bawaannya.
Kini kaki prilly sudah dapat sedikit digerakkan, ia sudah bisa berjalan namun masih belum normal, ia masih tertatih sedikit demi sedikit untuk berjalan. Memang kesehatan prilly sangat cepat pulih, dan selama 2 minggu ini pula prilly selalu melakukan terapi seperti saran dokter.
Nada dering telfon prilly berbunyi.
" Siapa ya yang telfon, malam malam gini " prilly melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.
Raja
" Ya, assalamu alaikum ja "
" Wa alaikum salam. Kak lo yakin besok bakal ikut tuh acara ke puncak "" Iyalah, emang kenapa sih? Tumben lo nanya nanya kek begituan. Sok perhatian deh "
" Yee kak, gue kan khawatir sama lo. Gini gini gue juga adik lo kali, gue juga sayang sama lo. Kalau saran gue mending gausah deh kak "" Lo ngapa sih ja... Serah gue dong "
" Oke oke dah serah lo, lo ati ati ya... Baek baek disananya. Kan kaki lo masih sakit, terus lo kudu jauh jauh ye kak sama si ghina "" Iye adek kakak yang bawel ini... Udah? "
" Kak gue serius, pokoknya lo kudu jauh jauh dari si ghina "" Ada apa lagi sih ja "
" Ya... Pokoknya jangan deket deket ghina titik "" Oke, udah ya gue mau tidur, ngantuk "
" Oke deh, nice dream kak. Raja sayang kakak "" Nice dream too dek. Illy juga sayang bang aja, jangan malem malem lo tidurnye "
" Iyeeee "Belum sempat prilly mengucapkan salam. Raja sudah duluan mematikan telfonnya secara sepihak membuat prilly menggelengkan kepalanya
" Heh, kebiasaan "Prilly menepikan semua barangnya dan bersiap siap untuk tidur.
**
Ketika prilly sudah ingin menutup matanya tiba tiba saja
Praangg
Prilly yang terkejut langsung ingin keluar kamar mengecek apa yang terjadi.
" Sepertinya suara itu berasal dari dapur " kata prilly. Ia menengok kanan kiri mencari sesuatu.
Ia mengambil sapu yang berada didekat pintu kamarnya lalu mengendap endap menuju dapur.
" Maling... Mmmppphh " mulut prilly dibekap oleh seseorang.
" Sssttt... Ini aku ali, udah jangan teriak lagi ya " ucap ali. Prilly mengangguk kemudian ali melepas bekapannya.
" Huh, lo ngapain disini. Ngagetin tau, gue kira maling " ucap prilly kembali seperti dulu. Karena ia tak mau terlalu dalam mencintai ali. Ia tak pantas untuk ali.
" Gakpapa, lagi bikin kopi aja " balas ali
" Oh, yaudah kalau gitu gue mau balik ke kamar. Ngantuk, ish ganggu ketenangan gue aja lo " ucap prilly jutek kemudian ingin kembali.
Namun ketika prilly berbalik badan, ali memeluk prilly dari belakang sembari menumpukan pundak prilly sebagai sandaran kepalanya.
" Kenapa sikapmu seperti ini lagi padaku? Apakah aku mempunyai salah denganmu " bisik ali tepat ditelinga prilly membuat prilly bergidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Vs Playgirl
FanfictionJika seseorang berfikir, Apakah cinta itu patut diperjuangkan ketika kesetiaan dibalas dengan kekecewaan? Tentu jawabannya adalah TIDAK. Jika seseorang berfikir, Apakah arti kesetiaan jika akhirnya kekecewaan yang akan memenangkan? Cerita ini berce...