Chapter 9

836 31 0
                                    

Setelah terlepas dari tali prilly memeluk ali dalam keadaan duduk, ia tidak bisa berdiri karena kakinya terlalu sakit. Prilly menangis dipelukan ali
" Aliii hiks " prilly menangis histeris.

" Kamu tenang ya, sudah ada aku disini " ucap ali menenangkan.

Prilly semakin mempererat pelukannya, ia sangat takut karena kejadian yang sama menimpanya dua kali.

" Sssttt, sudah ya kamu tenang. Ada aku disini prill " ucap ali mengelus punggung prilly.

Prilly mengangguk lalu mendongak. Tanpa sengaja ekor matanya menangkap troy yang sudah memegang pisau ditangannya dan akan menusuk ali.

" Alii awaaaassss " dengan sekuat tenaga yang prilly punya. Prilly mendorong tubuh ali dan merebut pistol dari tangannya.

Ali terjatuh jauh dari prilly.

Ketika pisau tersebut menggores lengan prilly secara bersamaan pula prilly menarik pelatuk pistol ditangannya dua kali sembari menutup matanya.

Dooor Dooorr

Ali terperangah melihat kejadian didepannya. Pasalnya peluru tersebut terkena tepat dijantung troy dan juga lengannya.

***

Polisi datang bersama dengan gritte.

Prilly terjatuh dari berdirinya, ia merasakan teramat sangat perih dilengannya dan juga ngilu dikakinya. Rasanya semua tubuhnya sudah tidak mempunyai tulang lagi. Berkali kali prilly menitikkan mata karena sakit dikakinya.

***

Prilly Pov

Ya allah, jika kau ingin mengambil nyawaku. Maka ambillah sekarang ya allah. Hamba rela ya allah, hamba ikhlas.

" Prilly hey, astaghfirullah " bisa kudengar itu suara ali. Ya, itu memang suara ali.

Kubuka mataku yang kurasa amat berat seolah banyak beban yang menumpuk dimataku.

Dengan sayup dapat kulihat ali dan juga sahabatku gritte yang sedang menangis histeris.

" It--te, ssttt ka-mu, ja-ngan na-ngis. A-a-aku, gak pa-pa te " aku berusaha tersenyum meyakinkan sahabatku bahwa aku tidak apa apa. Sedangkan diriku pun sendiri tidak yakin.

Aku berusaha menggapai tangan itte untuk menggenggamnya. Dapat kulihat itte langsung duduk disebelah ali.
" Kamu pasti kuat prill, kamu pasti kuat. Prilly sayang, jangan tutup mata kamu demi aku ya " ucap itte sesenggukan.

Aku menganggukan kepalaku, tetapi tak dapat kupungkiri. Mataku sangat berat sekali.

" A-ali, ma-af--k-kan ak-ku. Ma-af-kan a-ku k-karena a-ku ba-nyak sa-lah sa-ma kamu " ucapku terbata bata kepada ali, rasanya seluruh oksigen ditempat ini sudah semakin sedikit.

Jari telunjuk ali menempel pada bibirku, kurasakan jiwaku sedikit menghangat mendapat perlakuan seperti ini darinya. Dia menggeleng dengan tangan yang lain mengelus lembut kepalaku.

" Gak, gak prilly. Kamu harus kuat ya, aku akan bawa kamu ke rumah sakit. Jika kamu ingin mendapatkan maaf maka kamu harus sehat. Tidak seperti ini " ucap ali lalu mengangkat tubuhku masuk kedalam mobil yang kuyakini pasti mobil ambulance, disusul itte dibelakangnya.

" Ma--af-kan ak-ku a-li " ucapku lagi " A-ku ti-tip ma-ma, pa-pa, ra-ja dan ju-ju-ga " kutarik nafasku dalam dalam " sa-ha-bat-ku " setelah berbicara seperti itu kurasa kepalaku sangat pusing hingga akhirnya semua gelap.

***

" Prilllyyyy.... " itte kembali menangis histeris. Itte mengguncang pelan lengan prilly

" Ya allah prilly, bangun please bangun " ali menepuk pipi prilly pelan. Kini ali sendiri menangis karena tidak dapat dipungkiri sebenarnya ali masih sangat mencintai prilly.

Playboy Vs PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang