Menghindar

1.1K 91 0
                                    

"Kapan kalian jadian?" Tanya Abyan

Sekarang kami sedang ada di Cafe Corner. Dan juga Irey dan Gerry seperti sedang diinterogasi Byan.

Irey menggaruk kepalanya yang gak gatal"Emm, berapa yang?" ucapnya kebingungan

"Masa tanggal jadian aja lupa!" sambung Bean

"20 Maret" Jawab Gerry tegas

"Lagian kalian ngapain nanyain kek gituan sih?" Dengus Irey

Byan tidak menjawab malahan dia mengaduk minumannya dengan sedotan "Ya gak papa"

"Kok lo gak seru banget sih" oceh Irey

Byan dan Bean saling menatap "Kita? Gak seru? Kalian berdua kali yang gak seru!"

Gerry langsung berdiri sambil menggandeng tangan Irey "Maaf ya by, gue sama Irey lagi malas debat!"

Gerry dan Irey pergi meninggalkan kita berdua. Dan kita berdua masih gak percaya kalo Gerry tuh sedingin itu,

"By, menurut lo kita bakal kembali lagi kaya dulu nggak?" ucap Bean sambil meneteskan air matanya

Gerry merangkul Irey dengan lembut "pasti lah,"

Irey menaruh kepalanya didada Byan "gue kangen banget sama kita yang dulu. Apalagi mau UN, terus kita udah gak ketemu lagi."

'kok jantung gue berdegup lebih kencang?'
'kira-kira Bean denger detak jantung gue gak ya? Bisa malu setengah patung gue!' batin bean

Lama-lama Byan bisa jantungan kalo kek gitu terus,
"Pulang yuh, Dah malam" Ajak Byan pulang

"Ayo, gue juga pengen istirahat" Irey mengangkat kepalanya kembali dan melap air matanya dengan tisu

Byan dan Bean berjalan menuju parkiran dan menaiki motor. Seperti biasa Bean memeluk Byan dari belakang.

'Kok rasanya beda yah?'

Byan mulai bertanya-tanya. 'Ada apa dengan diriku?'

***

Irey sekarang sedang memeluk Gerry erat. Karena Gerry ngendarai motor dengan kecepatan tinggi. Irey masih memikirkan kejadian tadi, hal itu sering terjadi tapi, kali ini itu rasanya beda.

"Yang, udah nyampe nih" kata itu langsung membangunkan Irey dari lamunannya

"kok kita kesini?" tanya Irey bingung setelah membuka helmnya

Gerry membawa Irey ketempat yang Indah juga bisa dibilang agak sepi.

"Ya kali aja kamu mau nangis gitu atau mau meluk aku juga?" ucap Gerry terlalu PD

Sebelum disuruh nangis aja Irey udah ngeluarin air mata. Nah sekarang udah disuruh boleh kan gue nangis sekencang-kencang nya?

"Tuh kan, nangis. Sini aku peluk" Gerry langsung memeluk Irey tanpa izin Irey

Irey bingung mau ngapain? Mau balas ini pelukan atau mau menolak pelukan ini? Tapi disisi lain Irey juga butuh pelukan untuk membuat dirinya tenang,

Tak lama kemudian, Irey langsung memeluk Gerry erat sambil menangis.

"Yang, apa aku salah?" Tanya Irey sambil menangis

"Gak kamu gak salah kok," jawab Gerry sambil mengusap-usap punggung Irey

"tapi aku rasa kita itu salah, gak seharusnya kita kayak gini!" Irey melepaskan pelukan Gerry

Kita itu sebenarnya apa sih? Pacaran pura-pura atau pacaran beneran? Karna Gerry terlalu banyak memberi perhatian lebih pada Irey yang membuat Irey itu BAPER!

GILA in LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang