Abyan Pov
Hari ini, hari untuk minta penjelasan sama gerry. Seakan akan emosi gue sudah tak terbendung. Gue sengaja untuk berangkat lebih awal. Tapi gue akan nyamper bean dahulu karena dia saksi yang melihat. Setelah gue sampai di rumah bean ternyata dia sudah berangkat dijemput oleh gerry ucap pembantunya
"Hah?! Kok dia malah berangkat bareng !"gumam gue yang kesal oleh bean
Gue langsung tancap gas menuju sekolahan. Beribu-ribu pertanyaan gue ingin semburkan ke gerry. Setelah sampai disekolah gue tak melihat bentuk mobil gerry. Gue langsung berlari menuju ke kelas,
"Gerry mana? Ada yang liat gerry gak?"tanya gue dengan sedikit emosi pada seisi kelas
Semua menggeleng. Mereka tak tahu gerry ada dimana. Gue langsung berlari menuju ke tempat kita nongkrong disekolah,
"Gak ada juga!?" gue kelelahan untuk berlari kesana sini mencari satu orang.
Kok tumben banget mereka bertiga gak keliatan sama sekali tanpa jejak. Apa ada masalah? Mobilnya gerry juga gak ada. Gue harus apa? Kenapa gak gue telfon aja, Dasar LEMOT!
Calling Bean
"Nomor yang anda tuju sedang sibuk"
Aishhh, kenapa gak diangkat bean?! Gue langsung mencoba menekan nomor yang selanjutnya
Calling Irey
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif"
Hpnya mati pula. Kok gue makin panik, apa gue harus telfon gerry? Tapi cuman dia terakhir yang bisa gue telfon
Calling Gerry
"Hallo ! Gerry! "
" byan lo mending kesini dulu deh irey kemarin kecelakaan. Alamat rumah sakitnya nanti gue sms!"
Tuttt tuttt tuttt
"apah?! Woy kenapa dimatiin coba gue baru ngomong dua kata!!" gue langsung menuju mobil dan langsung tancap gas ke rumah sakit yang merawat irey, 'Semoga ajah dia gak kenapa napa' batinku dalam hati
***
"Gerry, lo ngapain sih nyuruh byan kesini?" ucap bean yang masih kesel oleh perbuatan byan kemarin
"kan dia sahabat kita. Lo kenapa sih? Walaupun lo ada masalah dia tetep sahabat kita. Itu juga gue yang salah jadi gue minta maaf. Oke! " ucap gerry dengan kata maaf pada bean
"tapi kan, ----"
"dah lah bean, lo gak kasian sama gue apah? Gue lagi sakit juga. " sambung irey yang masih berbaring lemas di kasur rumah sakit
"Rey, lo gak papa? " ucap byan yang langsung masuk keruangan irey tanpa salam dan ketokan pintu
"Gak papa kok, gak usah lebay bisa gak? " jawab irey sambil mendorong jauh kepala byan dari mukanya
"lo ngapain ada disini? Rey, dia tuh udah ngeboongin lo. Jangan percaya sama PLAYBOY cap badak yang satu ini. " ucap byan yang marah marah meluapkan semua emosinya
"eh, lo tau apa emangnya? Kalo gak tau mending gak usah ngomong! " balas gerry dengan nada yang cukup tinggi juga
Perang dunia hampir dimulai, Eng iii eng --------
"BISA HARGAIN YANG LAGI SAKIT GAK SIH!! " teriak irey kesal karena dirinya merasa menjadi masalah dari kesalah pahaman "Gerry, mending lo jelasin semua sama byan"
Flashback on
Gue nunggu irey dan ivy setelah kurang lebih 15 menit. Ivy belum tau kalo dia mau ketemu gue yang dia tau irey mau mengenalkan temennya pada dia.
"lho, gerry? Ini temen lo rey? " ucap ivy yang datang bersama irey
"iya, kalian udah saling kenal? " ucap irey dengan sandiwaranya
"Iya lah," jawab ivy "aduh, kayaknya gue lupa hp gue ketinggalan dimobil. Gue ambil dulu ya! " ucap ivy yang langsung menuju kemobil
"Iya, " jawab gue dan irey
"ger, urusan gue udah selesai. Nanti kalo dia udah ambil hpnya gue langsung tancap gas pulang." ucap irey pada gue
"oke, jangan sampai ketahuan!" ucap gue pada irey
Tak lama kemudian ivy terlihat sedang berjalan menuju meja kami, Irey langsung menjalankan misinya
"gerry, gue balik dulu ya! " ucap irey langsung meninggalkan gue
"okay. Maaf gue gak bisa antar lo pulang" balas gue
Irey meninggalkan meja tanpa ketahuan oleh Ivy, 'Good job. Rey!'
"kok irey gak ada?" tanya ivy setelah sampai dihadapanku dengan kebingungan
"Oh, kata irey tadi ada temen lamanya ngajak jalan. Jadi dia gak enak mau nolak. Tenang ajah nanti lo pulang sama gue" ucap gue dengan sandiwara kecil ini yang berhasil
Flashback off
"Dah paham? Makanya jangan salah paham dulu, tapi memang ini salah gue juga dah ngerahasiain dari lo berdua" ucap gerry sambil menepuk pundak byan
"Tapi kenapa lo cuman curhat sama irey dan ngerahasiain dari kita berdua? " tanya byan yang masih belum puas
"karena gue rasa irey punya waktu dan bisa mendengarkan dengan baik omongan gue. Tapi lo semua juga bisa dan kebetulan juga Ivy itu sodaranya Irey jadi gue bisa cari tahu lewat Irey" lagi dan lagi gerry harus mengeluarkan penjelasan yang cukup panjang
"BETE gue mah, kalian niat kesini mau untuk njenguk gue apa cuman mau ngomong ngomong gak jelas dan bodoh ini?" cibir Irey dengan nada kesal
"Iya iya" ucap byan pada irey "kok dari tadi diem ajah? Lo marah? " sambil mencolek pinggang bean yang daritadi memasang wajah kesal
"ya elah, kalo mau colek colekan jangan disini. ini rumah sakit" cibir irey yang keliatannya dari tadi dia hanya mencibir
"apaan sih? Terus setelah lo meluapkan emosi lo ke gue lo gak minta maaf gituh? " omel bean langsung membalikan badannya dari hadapan byan
"oh, lo mau gue minta maaf? " ucap sengaja byan yang ingin memancing kemarahan bean
Bean tidak menjawabnya dan byan langsung menyolek kembali pinggang bean "iya deh, gue minta maaf Larissa Salsa Bean yang cantik, baik hati serta gemar menabung"
Bean masih saja menampakan muka kesal yang masih malu untuk senyum lebar
"Ekhemmm" gerry dan irey berdehem berbarengan
Terlepas dari semua ini, kita hanya sahabat dan kita gak mungkin BAPER dengan semua candaan ini.
***
Hallo!
Gue butuh saran dan kritikan yang paling pedes :)
- singkat
- ceritanya jelek
- aneh
- gak jelas
Gue rasa itu cocok untuk cerita gue :")Jadi gue harap gue minta Voment dari kalian.Tapi itu juga kalo ada yang mbaca :"D
Thank's readers ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
GILA in LOVE
HumorTiba-tiba Pa Jarwo bercerita, "Dulu ada kisah persahabatan. Dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka selalu bersama, hingga pada akhirnya mereka mulai saling mencintai satu sama lain. Dan emang ada yang berkata jika ada sahabat yang berbeda jenis kal...