"Ivy?"
"Iya,"
"Gue mau tanya sesuatu, boleh gak?"
"nanya apa?"
"kamu bisa baca ini gak?" lalu aku menyerahkan sebuah kertas yang bertuliskan
I love you
"I Love You ?"
"I LOVE YOU TOO" jawab gerry dengan senang dan sangat gugup
Ivy langsung terkejut, sangat terkejut lebih tepatnya.
Gerry lalu Berlutut didepan Ivy sambil mengeluarkan bunga mawarnya dan memegang tangan Ivy "Maukah kamu jadi pasangan hidupku?"
Ivy hanya terdiam tak memeberikan jawaban sepatah katapun. Mungkin dia masih kaget dengan ucapan Gerry.
"Se-se-sebenarnya, Ak-Aku Ud-ud-udah pu-punya pasangan hidup." Jawab Ivy dengan sangat gugup dan sambil melihat muka Gerry tak tega
Seisi Cafe terdiam membisu seperti menjadi patung, karena yang mereka harapkan bukan jawaban ini. Melainkan jawaban 'IYA'
Gerry melepaskan tangan Ivy dan menjatuhkan bunga mawar yang dipegangnya. Lalu Ivy pergi meninggalkan Cafe berlari sambil menangis.
Belum ada yang mengeluarkan satu katapun dari mulut sekarang. Akhirnya Gerry juga berlari keluar Cafe,
***
Gerry Pov
"KENAPA LO GAK BILANG DARI DULU!" Teriak gue sekencang mungkin
Tak ada jawaban. Hanya hempasan ombak yang mendengar serta pasir halus ini yang menyaksikan ucapan gue. Gue gak tau apa yang harus gue lakukan.
"KENAPA LO MAU JALAN SAMA GUE!" Teriak kembali gue sekencang mungkin
Kembali tak ada jawaban. Hembusan angin malam menusuk seluruh tubuhku. Apa gue harus senang? Atau harus sedih?
"PHP!" Teriak gue untuk terakhir kalinya
Gue hanya bisa berteriak sekencang mungkin Dan menundukan kepala karena gue gak bisa untuk lihat kedepan. Apakah akan sehancur ini?
***
Author Pov
Semua orang pergi dan yang tersisa hanyalah Bokap dan Nyokap Gerry dan juga kami bertiga. Ini bukan termasuk dari rencana kita. Kita gak tahu apa yang harus kita lakukan.
Suasana dicafe menjadi sangat mencekam. Lebih dari film horor, raut muka bokap dan nyokap Gerry menjadi sangat sedih. Karena melihat anaknya yang pergi tanpa berpamitan dihari bahagiannya.
"Nak, Om dan Tante percaya sama kalian. Om dan Tante gak bisa berbuat banyak untuk Gerry. Jadi, Om dan Tante percaya sama kalian" ucap Tante dengan nada yang sedih
Tersisa kami bertiga yang hanya bisa diam membisu.
'ini bukan rencana kita' kata itu yang ada dibenak kami bertiga
"Kita harus nyari Gerry. Jangan sampai dia kenapa kenapa" Ucap Irey sambil berjalan cepat menuju mobil
Bean dan Byan pun mengikuti Irey dari belakang.
"Kita mau kemana Rey?" tanya bean
Irey tidak menjawab sama sekali. Dia hanya menatap kedepan dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Sampai akhirnya sampai di sebuah pantai.
Irey keluar dari mobil dan menemukan gerry yang sedang berbaring di pasir pantai sambil sesekali meneteskan air mata.
"Ayo kita samperin Gerry!" ajak bean yang langsung berjalan
KAMU SEDANG MEMBACA
GILA in LOVE
UmorismoTiba-tiba Pa Jarwo bercerita, "Dulu ada kisah persahabatan. Dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka selalu bersama, hingga pada akhirnya mereka mulai saling mencintai satu sama lain. Dan emang ada yang berkata jika ada sahabat yang berbeda jenis kal...