[Part 6] PERNIKAHAN YANG TIDAK DIINGINKAN??

368 41 14
                                    

I feel really grateful to have readers like you guys. Love you guys to the moon and back. *peluk Qianxi :v

"Apa Mina sudah tahu?"

"Aku menunggu kau bersikap cukup gentle dengan memberitahunya sendiri. Lagipula bukan kapasitasku menyebarkan berita tentang orang lain." Naliang memberikan tepukan ringan di pundak Qilin. "Ini sudah April.... Semakin lama perut gadis itu akan semakin membesar."

Qilin membisu.

"Lagipula tidak mudah hamil dan tinggal sendirian." Kalimat itu membuat Qilin menoleh. "Aku yang mengantarkannya pulang. Gadis itu tinggal sendiri disebuah rumah yang cukup besar. Dia sepertinya tidak memiliki asisten rumah tangga."

"Hm.... Jadi kau sekarang berada dipihaknya, dad?" Tanya Qilin retoris.

"Aku berada dipihak seorang ayah yang mempunyai anak perempuan, Huang Qilin. Jika itu aku, aku akan menyeret pria yang tidak mau bertanggung-jawab pada putriku. Jika pria itu masih tidak mau, maka aku akan menggantungnya di lapangan peringatan Mao Zhedong."

Qilin bergidik ngeri. Baiklah. Untung saja itu bukan putrimu, pak tua.

"Dia kelihatannya berasal dari keluarga terpandang. Ada lambang keluarga di pagar rumahnya yang mengalahkan tinggi badan Qianxi yang nyaris dua meter. Perempuan mandiri..."

Qilin tak memperhatikan lagi ucapan Naliang. Pandangannya terfokus pada penjual permen kapas yang lewat didepan mereka. Qilin berlari mengejarnya, melewati kerumunan anak-anak yang ramai di taman ini. Permen kapas terakhir sudah terjual tepat saat Qilin sampai didepannya dengan ekspresi putus asa.

"Maaf, sudah habis."

Naliang menyusul Qilin dengan napas terengah akibat berat badannya yang super. "Kenapa?" Ia bertanya.

"Aku mau makan permen kapas, dad."

"Lalu?"

"Sudah habis terjual...." Jawab Qilin lirih.

"Dan?"

"Aku tetap ingin memakannya!"

Naliang menelisik wajah Qilin dengan tatapan takjub. Qilin paling anti permen kapas. "Huang Qilin, kau.... Tidak sedang mengidam, kan?"

***

Tianxin mendorong troli belanjaan tanpa menyadari ada seorang pria tengah mengikutinya. Ia sibuk memilih-milih kebutuhan yang harus dia stok karena akhir-akhir ini dia semakin malas pergi keluar rumah. Badannya terasa lemas dan yang ingin ia lakukan hanyalah makan dan tidur. Lalu kadang diselingi sesi menangis hingga berjam-jam.

Langkahnya terhenti di deretan produk kesehatan keluarga. Banner yang memuat foto Qilin terpasang disebelah rak. Ia memandanginya seraya tersenyum. Untuk sesaat hatinya terasa pedih mengingat ucapan pria itu hampir 2 minggu yang lalu.

Aku tidak pernah tidur dengan pria manapun, selain denganmu. Kau benar-benar lupa apa yang terjadi malam itu ya.... Tianxin mengusap perutnya dan kembali mendorong troli ke deretan bahan makanan instan.

Saat semua ia rasa cukup, Tianxin membayar belanjaannya dan menyetir pulang. Setelah memasukkan mobil ke garasi ia berniat mengunci pagar rumahnya. Dengan langkah tertatih karena lelah ia memasangkan gembok besar dipagar itu kemudian berbalik pergi. Disaat itulah dia hampir terjatuh karena saking terkejutnya. Didepannya Qilin berdiri menjulang dengan wajah datar, tapi kedua tangan pria itu menahan sisi tubuh Tianxin, mencegahnya terjatuh.

"K-kau.... Sedang apa kau disini?" Tianxin tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

"Kita perlu bicara." Kata Qilin tanpa emosi.

2. I'LL CATCH YOU [HUANG QILIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang