[Part 11] JATUH CINTA?? TERJATUH MUNGKIN IYA

468 50 25
                                    

Seperti hari-hari yang sudah berlalu, Tianxin kembali bersikap biasa seolah tidak pernah terjadi sesuatu diantara mereka. Atau memang tidak? Qilin selalu berhasil dibuat bingung oleh sikapnya yang angin-anginan. Ia tidak pernah sempat menjelaskan panjang-lebar soal dirinya dan Mina. Wanita itu selalu saja menghindari topik pembicaraan yang mengarah kesana. Seperti kali ini.

"Aku tidak butuh penjelasanmu, Huang Qilin. Kau tidak menemuinya ditempat yang ramai saja sudah cukup bagiku." Wanita itu sama sekali tidak menatap padanya.

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya, Tianxin." Qilin menarik lengan jaketnya dan memasang jam tangan.

"Ya sudah, mari kita lupakan."

"Bisakah kau mendengarkan penjelasanku lebih dulu?"

"Untuk apa kau jelaskan? Memangnya kita ini apa?"

Ya... Untuk apa? Untuk apa aku merasa perlu menjelaskannya padamu? Memangnya kita ini apa? Ya.... Kita ini apa sebenarnya? Qilin mendesah.

"Sebagai suami-istri, kurasa kita harus mulai terbuka satu sama lain."

Tianxin, yang tadinya duduk disisi ranjang, bangkit membawa gelas susu hamilnya pindah ke beranda kamar. "Sekarang ucapanmu terdengar seperti omong kosong, Huang Qilin. Pergilah, kau bisa terlambat."

***

Qilin memijit keningnya. Tanpa terasa, ini memasuki bulan ketiga pernikahannya dengan Tianxin. Bulan ke sekian tanpa wanita dibawahnya. Nah nah. Otaknya mulai lagi.

"Apakah yang dipikirkan oleh lelaki hanyalah urusan ranjang? Meski bukan dengan wanita yang mereka cintai?"

Ia teringat pertanyaan Tianxin suatu sore. Qilin tidak menjawabnya saat itu. Yah... Dia juga berpikir, sesekali. Terutama sejak ada Tianxin dirumahnya, dikamarnya. Apakah ia selalu seperti ini sebelumnya? Merasa sangat ingin meniduri seseorang. Jawabannya adalah tidak.

Qilin punya rekor fantastis dengan wanita. Tapi ia tidak pernah tertarik dengan wanita yang sama. Lalu bagaimana dengan Mina? Qilin tertarik padanya bukan secara psikis, ia rasa. Setiap kali dia melihat Mina, tidak ada pikiran kotor terlintas dikepalanya. Dia menyukai wanita itu sebagaimana adanya ia. Kerapuhan dan kelembutan sikapnya. Senyumannya yang membuat Qilin merasa ia ingin melindungi wanita itu bagaimana pun caranya.

Tapi Tianxin..... Qilin kembali berpikir. Dia tidak tahu kenapa dia tertarik sebesar ini padanya. Junlin bilang, Qilin bisa mencoba mencari kepuasan diluar rumah. Sesuatu yang tidak bisa Tianxin berikan padanya mengingat hubungan mereka yang jelas tapi tidak jelas. Namun entah kenapa, Qilin tidak mampu melakukannya. Hasratnya menguap entah kemana melihat sekian banyak wanita cantik yang tidak kalah seksi dan menggoda dari Tianxin. Terlebih saat Ziyi mengatakan padanya, seorang istri entah dia mencintai suaminya atau tidak, tidak akan suka menjadi yang ke sekian.

Aoh Ziyi lagi!! Qilin menggigit pipi bagian dalamnya. Dia tidak habis pikir kenapa Ziyi bisa memiliki kemampuan mempengaruhi pikiran orang sebesar itu. Ziyi selalu begitu. Entah dia benar-benar keturunan cenayang atau hanya belajar bagaimana caranya memanipulasi otak orang lain, Qilin tidak tahu.

"Sakit?" Chengxin menghempaskan tubuh di sebelah Qilin.

"Tidak."

"Lalu?"

"Hufht.... Entahlah."

Chengxin mengerucutkan bibir mendengar jawaban tidak jelas itu.

"Mana Ziyi?"

"Dia bilang mau menjenguk seorang teman."

"Teman?"

***

2. I'LL CATCH YOU [HUANG QILIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang