[PART 20 END] REKONSILIASI

359 35 0
                                    

Typo harap maklum karena tidak melalui proses editing. Mulmednya boleh sambil diplay bhahahakkss

Jishu diperbolehkan pulang malam harinya. Junkai dan nyonya Huang sengaja pulang lebih dulu menyisakan Qilin dan Tianxin yang masih saling mendiamkan satu sama lain setelah adegan pelukan ala serial televisi yang mereka lakukan siang harinya. Qilin gemas sendiri. Ia ingin bicara banyak tapi sikap Tianxin membuatnya serba salah. Wanita itu menghindari tatapannya. Langsung menjauh begitu kulit mereka bersentuhan tanpa sengaja. Ia juga tidak bicara satu patah kata pun pada Qilin.

"Sudah beres semua?" Qilin mendekati Tianxin yang menyibukkan diri dengan barang-barang Jishu.

"Mm."

"Biar aku saja. Kau gendong Jishu." Qilin bergerak meraih tas perlengkapan dari tangan Tianxin.

"Qilin, kalian duluan saja. Aku akan pergi dengan taksi."

"Kemana?" Potong Qilin cepat.

"Ke... Rumah..."

"Li Tianxin! Bukankah kau sudah setuju untuk kembali ke rumah kita tapi kenap-"

Tianxin memeluk Qilin, menghentikan ucapan pria itu. "Kenapa marah-marah hm? Aku belum selesai bicara."

Qilin menghela napas. "Maaf." Ia mengusap punggung istrinya. "Aku khawatir kau berubah pikiran. Sikapmu menakutiku. Kau... Seperti tidak senang."

Tianxin mengeratkan pelukannya, menghirup aroma parfum Qilin ketika ia menekan wajahnya ke dada suaminya. "Aku terlalu merindukanmu. Aku bingung. Semua yang kita hadapi beberapa minggu terakhir membuatku tertekan. Kau marah padaku. Lalu hari ini kau memintaku pulang. Aku takut ini tidak nyata. Aku takut." Ia terisak.

"Maafkan aku, sayang." Qilin mengelus rambut Tianxin. "Maaf.... Aku tahu aku menyakitimu. Maafkan aku." Dikecupnya kening Tianxin dengan lembut. "Ini nyata. Aku memang memintamu kembali. Bukan hanya sekedar untuk menebus kesalahanku karena tidak mempercayaimu. Tapi aku benar-benar ingin kau kembali. Rumah terasa asing tanpamu. Hidupku tidak lengkap. Aku dan Jishu membutuhkanmu untuk melengkapi kami. Aku serius."

Tianxin mendongak. Tatapan mereka bertemu. Ia bisa melihat kejujuran dimata Qilin. Dikecupnya bibir Qilin sekilas. "Aku tidak tahu kau bisa semanis ini."

Qilin menunduk, bermaksud melumat bibir Tianxin tapi wanita itu menghindar. Qilin merengut. "Itu tadi tanggung sekali." Tianxin tertawa. Dan akhirnya ia menyerah. Mereka berpagutan cukup lama sampai Jishu mulai merengek. "Oops..." Qilin melepaskan Tianxin. "Sepertinya ada yang kesal karena diacuhkan." Mereka tertawa bersama.

***

"Hah? Serius mama melakukannya?"

Qilin dan Tianxin tengah berpelukan diatas hammock yang tergantung ditaman belakang. Qilin begitu menikmati ekspresi istrinya yang berubah-ubah saat menceritakan bagaimana nyonya Huang membuat Li Xiaofeng mengakui perbuatannya dan memberitahukan dimana ayah Tianxin berada.

"Iya benar. Wah... Aku tidak menyangka."

Qilin tertawa. "Sikap elegan mama hanya kedok. Mama itu mirip denganmu, Tianxin. Keras kepala dan tangguh." Ia menyelipkan anak rambut Tianxin. "Maaf aku tidak ada bersamamu saat itu. Maaf sudah membuatmu bersedih. Seharusnya aku mendengarkan penjelasanmu lebih dulu."

"Aku mengerti. Ini juga salahku. Maaf."

Sapuan lembut jemari Tianxin dipipinya membuat Qilin tersenyum. Ia meraih tangan itu dan mengecupnya. "Ini bukan Chinese new year, sayang. Sampai kapan kita maaf-maafan?" Istrinya tertawa lirih. "Kapan kau akan menjemput papa? Aku antar hm?"

Tianxin tersenyum. "Akhir pekan ini, bagaimana?"

"Oke." Qilin menyepakati tanpa menunggu lama.

***

2. I'LL CATCH YOU [HUANG QILIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang