[PART 18B] REMEMBER US

284 36 7
                                    

Tianxin tidak menyangka akan semudah ini menemui pamannya. Pria tua itu sedang bersantai sore dihalaman rumahnya yang besar saat Tianxin tiba.

"Woohooo.... Tumben sekali keponakanku yang cantik ini datang berkunjung. Ia tidak punya pilihan lain tampaknya eh?"

Tianxin duduk tanpa menunggu dipersilakan. "Aku kemari ingin tahu dimana papa. Jika paman sudah menyerah mengurusnya, aku bisa mengurus papa sendiri."

"Kesombonganmu sudah mencapai langit, Li Tianxin." Li Xiaofeng tersenyum meremehkan. "Setelah yang aku lakukan untuk keluargamu, kau dengan sombongnya meminta ayahmu kembali."

"Kami tidak pernah mengemis perhatian paman. Paman sendiri yang tiba-tiba datang pada kami, menawarkan kebaikan yang ternyata palsu. Aku tidak habis pikir kenapa aku bisa terjebak pada rencana busuk paman soal Qilin."

"Jadi sekarang kau menyesal? Pria itu adalah putra dari seorang wanita yang sudah menghancurkan hidup ibumu!"

"Benarkah? Apakah paman pernah bertanya pada mama?" Tianxin melemparkan sebuah buku harian. "Aku menemukan itu dalam kotak mainan yang ditinggalkan papa. Aku tidak tahu kenapa aku tiba-tiba ingin membukanya. Semua tertulis disana. Paman bohong soal papa, mama dan juga bibi Zhao!"

"LI TIANXIN!!" Li Xiaofeng melotot marah. Namun itu tidak menggentarkan niat Tianxin sama sekali.

"Sadari kesalahan paman dan katakan dimana papa! Aku akan menunggu." Tianxin bangkit dari duduknya. "Kuharap kita tidak perlu melewati ini dengan kekerasan. Aku pergi."

"Kauuuu!!" Li Xiaofeng mendorong meja dihadapannya hingga gelas teh serta pot bunga diatasnya jatuh dan pecah. Dijambaknya rambut Tianxin dengan keras. "Kau pikir kenapa aku menghancurkan Huang Qilin melalui dirimu hah?"

***

"Kupikir setelah pelan-pelan mundur dari dunia keartisan bisa membuat hidupmu lebih bahagia, Huang Qilin."

"Dad... Jangan mulai." Qilin mendesah kesal. Naliang tertawa hambar disebelahnya. "Oh baik, tertawa saja sampai puas," gerutu Qilin.

"Pernikahan tidak pernah mudah. Aku dan istriku sudah menikah untuk waktu yang sangat lama dan kami masih saja sering berselisih paham soal apapun. Qilin, seorang istri butuh didengar karena istri adalah pendengar yang baik. Pernahkah kau berusaha mendengarkan Tianxin?"

"Dad...."

"Huang Qilin...." Naliang tak memberikan Qilin kesempatan bicara. "Jangan egois. Tanyakan alasan Tianxin melakukan ini. Wanita itu mencintaimu. Semua orang bisa lihat dimatanya. Semua orang juga tahu kau mencintainya. Ingatlah, sekarang kalian sudah punya Jishu."

Qilin ingin sekali membantah. Namun otaknya tak menemukan satu pun kalimat bantahan. Ya. Dia mencintai istrinya.

***

"Lepaskan tanganmu dari menantuku, Li Xiaofeng!" Zhao Liying berdiri yakin digawangi oleh beberapa orang bodyguard disisi kanan dan kirinya. "Apa kau tidak punya malu menyakiti seorang perempuan dengan tanganmu itu?"

Li Xiaofeng memamerkan gigi-giginya. Dia meludah ke rerumputan dibawah kakinya. "Cih! Punya nyali juga nyonya besar Huang ini datang kemari. Perlu kau ketahui menantu tidak tahu malumu ini menikahi putramu hanya untuk memanfaatkannya."

"Oh ya? Tapi aku rasa kaulah yang memanfaatkan dia. Beri tahu dia dimana kau sembunyikan ayahnya!"

"Tidak akan!" Xiaofeng menjambak rambut Tianxin. "Jangan ikut campur, Zhao Liying!"

"Lepaskan tanganmu darinya!" Nyonya Huang melangkah maju dan terkesiap saat Xiaofeng menodongkan sebilah belati ke leher Tianxin yang kini sudah berlutut dengan kepala menggeleng pelan.

2. I'LL CATCH YOU [HUANG QILIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang