[Part 9] MASALAH

510 49 10
                                    

Mulmednya saolooohhhhhhh 😄😄😄😄

"Pelan-pelan, Li Tianxin." Qilin menyusul wanita itu dengan cepat. "Li Tianxin! Kenapa kau melangkah begitu cepat? Ya! Hati-hati! Oh shit!!" Karena terlalu sibuk memperhatikan Tianxin, kakinya sendiri malah tersandung pot tanaman. Rasanya lumayan, kakinya berdenyut ngilu. Qilin mengumpat kesal.

Tianxin justru tertawa menyaksikan itu. "Aku bisa mengurus diriku. Jangan berlebihan."

"Kau sedang hamil!" Bentak Qilin.

Tianxin memajukan kedua bibirnya. Kalimat itu terdengar seperti lelucon. Pria ini tidak percaya Tianxin mengandung anaknya tapi tetap heboh setiap kali Tianxin bergerak bebas sesuka hati.

"Aku menyesal menyetujui ide gila ini. Aku bukannya tidak bisa mengganti biaya pembatalan dengan pihak majalah. Kalau aku tahu kau akan seliar ini diluar rumah aku tidak sudi mengizinkanmu ikut."

"Apa? Liar?" Tianxin berkacak pinggang. "Aku sudah berusaha untuk tidak merepotkanmu dan kau sebut aku liar, Huang Qilin?"

"Bergerak kesana kemari apa itu namanya jika bukan liar?" Qilin menggerak-gerakkan kaki kirinya yang sakit. Sudah lumayan berkurang. "Tianxin... Kumohon.... Jangan buat aku jantungan dan mati lebih cepat karena kelakuanmu itu. Kita belum membuktikan bayi itu anak siapa, aku bisa gentayangan, tahu!"

Tianxin sudah siap menghujani Qilin dengan segala kalimat menohok tapi sebuah suara menginterupsi perang tatapan antara keduanya.

"Aiyaaaa.... Masih saja membahas tes DNA."

"Aoh Ziyi! Jangan bilang kau disini karena Wang Junkai." Qilin menepuk kedua pipinya dan menghela napas. "Kenapa harus selalu kau, Aoh Ziyi? Kenapaaaa?"

Ziyi tertawa. Tianxin melangkah lebih dulu dari mereka berdua. Ziyi menyikut perut Qilin. "Kau ini tidak berperasaan."

"Apanya?"

"Bagaimana mungkin kau selalu bicara mengenai tes DNA dengan wanita yang mengandung anakmu.... Istrimu pula." Ziyi tetap berbisik meski Tianxin sudah berada sangat jauh dari mereka.

"Kalau kau jadi aku, yang melewati one night stand dengan wanita tidak jelas saat kau mabuk lalu wanita itu datang padamu, hamil, dan mengatakan jika sesuatu yang ada didalam kandungannya itu adalah anakmu, apa kau akan percaya begitu saja?" Tanya Qilin berapi-api dalam satu tarikan napas.

"Aku akan percaya jika aku jadi kau." Ziyi tersenyum misterius.

"Come on, Aoh Ziyi..."

"Kau mengidam, kau juga muntah-muntah. Bayi dalam perut Tianxin jelas anakmu. Kalau tidak, untuk apa kau mengalami itu semua?" Ziyi mengangkat bahu. "Buka pikiranmu, Huang Qilin.... Jika aku jadi dirimu, aku tidak butuh tes DNA lagi. Anak itu akan sama menyebalkannya denganmu. Aku bisa merasakannya."

Qilin hanya menggeleng dan melanjutkan langkahnya. Ia merasa percuma bicara dengan Ziyi mengenai hal ini. Dibalik sikap anehnya Ziyi terlalu baik. Dia tidak pernah main perempuan, dia selalu jadi orang suci diantara kumpulan mereka. Dan dia sangat menyukai anak-anak.

Malam sebelum Qilin pergi menemui Tianxin, Ziyi merupakan orang yang paling bersemangat bicara tentang Tianxin dan kehamilannya. Ziyi juga merecoki Qilin dengan buku kehamilan selama masa persiapan pernikahan. Dia memberitahukan susu apa yang bagus untuk ibu hamil, makanan apa yang tidak boleh dimakan, dan lain sebagainya. Qilin kemudian menatap Ziyi tajam penuh curiga.

"Aoh Ziyi...." Panggilnya pelan.

"Hm?" Alis Ziyi terangkat.

Qilin memajukan wajahnya sampai nyaris tak berjarak. "Kau.... Jangan bilang kalau sebenarnya calon bayi itu adalah anakmu."

2. I'LL CATCH YOU [HUANG QILIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang