Ini pertama

84 2 1
                                    

Dalam kehidupan baruku,dimana aku telah memiliki ayah lagi. Saat aku memasuki usia 10 tahun ibuku kembali dengan ayahku dari kakak-kakakku.Dan aku kembali merasakan kasih sayang seorang ayah meskipun bukan dari ayah kandungku.Setelah ibuku rujuk dengan ayah dari kakakku,ayah kembali berangkat ke Singapura untuk bekerja.
Aku pun pindah sekolah ke SD baruku meneruskan kelas 6 ku. Huh..!Harusnya aku udah SMP tapi aku harus mengulangi setahun lagi karna peristiwa perceraian ibu dan ayah kandungku.Pada waktu itulah aku mulai memiliki teman. Teman yang sangat baik padaku. Awal perkenalan mereka sering mengajakku bermain bersama. Mereka adalah Nanda,Angel,Hakiki.
Saat itu,kelas kita lagi ada bimbel B.inggris. Ketika bimbel itu berakhir kita tidak langsung pulang
tetapi kita menongkrong didekat sekolah. Ya,karna saat itu Hakiki sedang jadian dengan kekasihnya Delta.Kemudian Nanda dengan Candra. Sedangkan Angel lebih milih untuk pulang. Namun aku tidak boleh pulang,aku harus nemenin Hakiki dan Nanda. Tiba-tiba datanglah segerombolan cowok mereka merupakan teman-teman dari Delta dan Candra.
Aku bercanda dengan Delta yang lagi iseng memanjat pohon mengambil mangga.
"Delta,Hakiki mana lama banget ke kamar mandinya?"
Dengan lagak Delta yang jahil dia menjawab "Hahaha,biarin ajalah kan udah ada kamu yang nemenin"
Aku pun merasa takut dengan perkataannya,bagaimana jika Hakiki yang dengar ya?
"Hehei,aku bercanda mungkin lagi mulas dianya. Lagian ya?"
Aku hanya tersenyum "Aku pergi ya? Udah jam stngah 4 ini"
"Enak aja,tungguin Hakiki kembali dulu. Mau kemana sih emangnya?" Delta yang bete nungguin Hakiki tak juga kembali,dan dia tambah bete bila harus nunggu Hakiki sendirian.
"Aku ada jadwal bimbel diluar sekolah. Dan masuknya jam 4" Jelasku.
Disisi lain,aku merasa aneh sepertinya ada yang mengawasiku.Tapi siapa?
"Pokoknya kamu harus disini dulu sampai Hakiki kembali,kalau kamu berani pergi sekarang. Akan aku lempar mangga ini ke kepalamu. Mau?" Ancam Delta yang semakin kesal.
"Coba aja,kalau kamu bisa.Aku enggak takut!" Menantang ancamannya karna aku tau dia hanya menggretakku saja.
"Oh begitu,berani kamu?" Melempar mangga itu namun tak berhasil mangenaiku. Dia berguman "Sialan..! Gak kena lagi,Udahlah kamu disini aja dulu. Kasian temanku dari tadi lihatin kamu terus terus kalau kamu pergi. Temanku mau lihatin siapa?"
Aku spontan menoleh kebelakang ujung sekolah dimana Delta menunjuknya.Tapi aku hanya melihat gerombolan cowok dan satu cowok yang sedari tadi aku lihat hanya menundukan kepalanya.
Aku ingin bertanya siapa dia,tiba-tiba Hakiki sudah dihadapanku.Membuatku bertanya lain "Hak,aku pergi ya? Aku ada bimbel diluar hari ini." berharap dia mengijinkanku pergi.
"Okey,hati-hati dijalan ya? Nanti aku bilang ke Nanda kalau ada bimbel hari ini." Delta tersenyum licik melirikku karna Hakiki mengijinkan aku pergi meninggalkan mereka.
Mengambil tasku,menaiki motor dan ku tancapkan kuncinya. Lalu ku gas motorku keluar dari sekolah menuju tempat bimbelku.

________________

Dua hari lalu,setelah habis magrib seperti biasanya ku memegang handphonku. Aku bermessage dengan teman-temanku walau sekedar bergurau.Handphone ku berdering terdapat pesan dari number asing,ku bertanya siapa dia. Tapi tidak menjawab,dan Nanda mengirimi pesan padaku untuk menanggapi orang itu.

**Keesokan harinya.

Pagi yang cerah,mentari bersinar menandakan hari semakin siang. Tapi Shita belum bangun juga padahal waktu sudah menunjukan pukul 06.45,apa dia tidak sekolah?Inilah kebiasaan Shita yang buruk tidak bisa bangun pagi,bangun kalau tidak dibangunin ortunya dia tidak bakal bangun.
"Nak,bangun..!sudah siang apa kau tidak sekolah?" Suara ibu Siti yang pergi setelah membangunkan Shita.
"Aagg...aagg" Uapan Shita sambil mengelangkan kedua tangannya ke atas.
"Huh..jam berapa sih? Menoleh ke arah jam beaker meja riasnya.
Shita pun bergegas mengambil handuk dan mandi.
30 Menit kemudian.
Shita selesai mandi,bersiap-siap untuk berangkat.
Dia hanya perlu mengikat rambutnya dan mengambil tas. Dia bukan tipe cewek yang suka dandan cenderung tomboy. Dia langsung lari mengambil sepeda,berangkat sekolah tak lupa berpamitan pada ortunya.
"Ma,aku berangkat dulu ya? Assalamualaikum"
sambil berlari meninggalkan rumah.

Sampai disekolah,semua teman-temannya sudah sibuk bersiap untuk memulai pelajaran.
"Hei Ta,bangun kesiangan terus ya? Ini udah jam 07.30 dan kamu baru datang." Cerewetnya Hakiki.
"Lah iku kan kebiasaannya Shita datang telat,kayak udah tradisinya" Ledek Nanda.
"Enak aja tradisi,aku cuma belum bisa bangun pagi. Hehehe" Belaku.
"Ya udah ayo masuk kelas" Ajak Nanda bergegas pergi,aku langsung mengikutinya.

Istirahat tiba,aku dan mereka mengobrol didepan kelas."Nda,cowok itu sebenarnya siapa?" Tanyaku
"Oh itu,namanya Nanang Prasetiawan. Teman pacarnya Hakiki"Jelas Nanda.
"Iya,kemarin sore dia datang kerumahku ma Delta. Dia minta numbermu dan maksa aku untuk ngasih numbermu" Lanjut Hakiki.
Aku hanya tersenyum,kita melanjutkan kembali istirahat kita.Tanpa terasa bel berbunyi,pelajaran dimulai lagi menuju waktu sekolah akan berakhir.
Kita segera pulang,dan bersiap kembali ke sekolah lagi.Karna kita ada jadwal bimbel B.Inggris. Selesai bimbel,lagi-lagi aku disoraki mereka karna ada Nanang yang sejak tadi. Mencuri kesempatan mengintipku dari jendela. Aku acuh,segera mengambil sepeda menuju gerbang keluar sekolah. Tiba-tiba,saat aku mengendarai sepeda itu. Nanang naik begitu saja minta dibonceng. Aku hanya diam mengangguk menurutinya,aku sangat malu jadi aku lebih milih diam. Sampai ditempat biasa aku dan teman nongkrong. Dia turun begitu saja,meminjam sepedaku dia berkata ada perlu. Spontan Nanda mengejutkanku berkata "Hei Shita,dia loh cari perhatianmu. Kayak gak ada sepeda lain aja,yang lebih bagus kan banyak"
Aku hanya diam,kata Nanda seakan sedang mengejekku.
Waktu berlalu,tersadar berjalan begitu cepat kini saatnya pulang telah tiba.

_Poss Nanang

Sudah beberapa hari ini,aku merasa aneh dengan perasaanku. Semenjak kejadian itu dimana aku bertemu dengan Shita,aku selalu memikirkan gadis itu. Bahkan aku sampai tersenyum sendiri mengingatnya. Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya saat terbayang wajah gadis yang membuat ku jadi seperti ini.

Satu minggu sudah,aku berkomunikasi dengan Shita. Malam ini aku mencoba menembak Shita.
"Shita,maukah kamu jadi kekasihku?"
Namun dia menolakku,mungkin karna dia masih terlalu kecil makanya dia menolakku.
Itu benar bukan? Aku sudah hampir berumur 15 tahun sedangkan dia baru 13 tahun. Aku tidak baru kali ini jatuh cinta dengan gadis,sebelumnya aku sudah merasakan tapi tak kesampaian untuk memilikinya. Aku malu untuk mengatakannya,tapi baru dengan Shita aku beranikan diriku.

_Poss Shita_

Ini pertama kalinya,aku ditembak cowok. Aku tak tau apa itu pacaran? Apa itu jadian? Aku hanya bisa curhat kepada Nanda saat Nanang menembakku. Awalnya,dia bilang terima aja tapi tiba-tiba dia bilang harua menolaknya. Aku menuruti apa kata Nanda. Ternyata penyebab berubahnya jawaban Nanda itu hanya salah paham. Hingga dia memiliki rencana membuatku jadian dengan Nanang saat ulang tahun Nanang.
Aku pun jadian pada Nanang 10 Oktober.

Setelah jadian,aku merasa begitu asyik dengan suasana ini. Dia selalu menemaniku,menungguku disamping sekolah sampai aku selesai bimbel. Diantar dia pulang,saat aku sakit dia menjengukku bersama teman-temanku. Hujan basah kuyub dia datang ke rumahku hanya ingin bertemu denganku.

Hay,kenalin namaku Luky Ulfa,cerita ini aku buat untuk berbagi pengalaman dari temanku. Hanya saja namanya aku samarkan...

Kisah awalnya memang terlihat biasa ya? Tapi jika udah berada di inti pasti seru deh...! Oh ya,tokoh dicerita ini sebenarnya sangat banyak banget..... Tapi hanya beberapa saja aja ya yang aku ceritakan,Cerita yang menurutku berkesan saja... Ok kawan....!

Nantikan Bagian cerita selanjutnya ya? Karna di part selanjutnya bakal bikin kalian baper

The Black Street Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang