*Poss Shita*
Aku bahagia Dhany berhasil masuk Smk yang dia idam-idamkan. Dia berhasil membuatku bangga dengan masuk jurusan TMO (Teknik Mesin Otomotif). Walau aku sedikit bete dengan nya, karna dia balas dendam mengomeliku belajar untuk ujian kelas. Aku tau ini pertama kalinya aku masuk sekolah di kelas IX tapi juga jangan sebawel itu. Dia memang tidak pernah membiarkan sedikit lengah.Akan tetapi,aku cukup senang karna aku memiliki mereka yang sangat mengertiku Ifa,Putri,Salma dan Dhany. Mereka lebih dari seorang sahabat bagiku terkadang mereka bisa menjadi kekasihku disaat waktu yang mau agar bisa bermanja dengan mereka. Mereka tak pernah menolak permintaan dan menurut semua perkataanku. Mungkin karna mereka terlalu sayang padaku. Hehehehe
Foto ini mengingatkanku betapa tomboynya kita.
By the way,hari ini aku sedang ada janjian belajar bareng bersama Dhany. Dia mengomeliku yang tak pernah bisa mengusai bahasa inggris. Dan aku hanya tertawa kecil melihat raut wajahnya mengomeliku.
"SHITA.....!" teriakan ibuku memanggil.
"Iya ada apa bu?"
"Lihatlah...Dhany sudah datang cepat keluarlah"
"Huh dia rupanya,baikk...!" sedikit kesal karna ku baru saja pejamkan mataku
Sambil berlari keluar menemuinya
"Kenapa kusut banget? baru tidur ya?" tanyanya
"Hehehehe...ayo masuk" dia mengikuti langkahku
"Ehh tapi bentar ya,aku mandi dulu"
"Makanya jangan tidur,daritadi ngapain aja sih yang.. Kalau niatnya mau tidur sejak tadi siang jangan mau magrib waktunya orang mandi baru tidur" mulai deh omelnya.
"Huh,omel mulu'. Gak tau apa aku sibuk?" dalam batinku serta meninggalkannya bergegas mandi5 Menit
15 Menit
30 Menit
45 MenitKu sudah siap menuju ruang tamu,terlihat dia sedang membolak balikan buku.
"Maaf,lama ya?" sapaku
"Mandi apa luluran sih yang? lama banget?"
"Namanya juga cewek bihh"
"Perasaan yang lain gak selama kamu yang?" omelnya
"Bilang aja mantanmu,kog pakai kode yang lain?"
Dia hanya tersenyum,namun aku justru tersenyum meledeknya mengingat mantanku lebih banyak darinya.Drttt...Drrrrt..drrrt
Ponselku berdering,ku tak melihat nama layar di ponsel hanya nomor asing yang tak ku kenali.
Ku coba mengangkat.
"Halo..."
"............"
"Siapa ya?"
"........."
"Hai juga,makasih ya?"
"......
Belum sampai penelpon selesai berbicara, Dhany mendengar gombalan cowok itu langsung merebut ponselku.
"Ini siapa?"
"Lah ini siapa?Aku temannya Bagas"
"Aku pacarnya,ini siapa?kenapa telpon pacarku?"
"..........."
"Jangan ganggu pacarku...dia milikku"Aku hanya diam menaikan kedua alisku,kenapa sikap dia jadi gini? Cemburuan? Sejak kapan?
Aku dikagetkan dengan pertanyaannya
"Siapa dia Sayang?jujurlah padaku"
"Hmmmm....dii...ia mann...tannku yang"
"Huh,kalau begitu" dia langsung membongkar ponselnya
"Mau ngapain kamu?"
"Kita tukar ponsel sayang,oh ya sosmed juga"
"Huh...segitunya. Sejak kapan kamu cemburuan?"
"Udah lama,kamu aja gak peka yang sayang" ucapnya
"Okey" jawab singkatkuSuasana kembali hening,dia hanya membuka bolak balikan buku. Kemudian dia menyodorkan buku padaku.
"Nih sayang,kerjakan soalnya!" perintahnya
"Gimana caranya? tau ini tense nya?" protesku
"Cari artinya dulu sayang,baru cari tensenya. Udah kerjain dulu jangan protes mulu'" omelnya
"Huh,akhir-akhir ini kau sering mengomeliku"
Terlihat didekat pintu,ibu sedang mengamatiku dia tertawa dengan sikap kekanak-kanakku yang manja saat diomeli seperti ini. Terkadang ibuku juga heran aku memang bisa bahasa inggris tapi kelemahanku di tense. Padahal aku blesteran luar negeri tapi tense aja sulit aku ku asai mungkin karna terlalu mudah."Dhan...!"panggilku
"Iya,apa sayang?"
"Kenapa aku gak bisa menghafal tense sih" protesku
"Yeah,kamu ini yang. Hafal rumua matematika aja yang sulit bisa masa cuma tense aja gak bisa" omelnya
"Mungkin karna terlalu mudah,matematika lebih menantang tau" pasang bibir manyunku
"Anggap saja itu rumus matematika sayang" sarannya
"Aku coba deh" jawabku dengan malas.*Skipp*
Jangan lupa comentnya...!
Ini karangan ceritaku pertama soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Street Of Love
RomanceDalam cerita ini,ini adalah kisah nyata dimana seorang gadis yang mengalami penyesalan seumur hidupnya. Namun tidak ada satupun yang mengetahui hal itu,dia menyimpannya begitu rapat. Bahkan sahabatnya sendiri pun tidak pernah mengetahuinya. Dan hany...