The Black Street Of Love

Hari Tak Terduga

_Poss Shita_

Hari ini,kelasku kedatangan murid baru Namanya Salma Ardila Muntar. Dia pindahan dari luar kota, dia duduk satu bangku dengan Putri,dia gadis tomboy,cantik,pintar,dan juga cekatan.
Awal Salma masuk,kita berempat akrab layaknya sudah mengenal lama. Kita saling bercerita agar mengenal satu sama lain.

Fitria BBM aku,memberikan nomer Dhany untuk bilang mengajak Ega kesebuah tempat yang telah dia tentukan. Aku bertanya kenapa harus aku?sedangkan dia bisa menghubunginya sendiri. Dia menjawab "aku gak punya pulsa buat sms Dhany,sedangkan aku gak tau Pin BBM Dhany tauku nomernya. Jadi kamu aja ya? aku tunggu nanti pulang sekolah"
Mau tidak mau,aku harus menghubungi Dhany.
Kebetulan aku lagi istirahat,aku memilih untuk menelponnya.
"Menekan tombol nomor 087*********" terdengar nada dering ponselnya.
"Halo,siapa ini?" Suaranya.
"Aku Shita,aku cuma mau bilang temanku Fitria menyuruhmu mengajak Ega ke sebuah tempat" Jelasku panjang lebar
"Oh kamu ternyata,okey dimana tempatnya?" Enjoynya Dhany menjawab.
"Nanti aku sms aja,Assalaikum" Shita mengakhiri teleponnya.
"Hei tunggu...." Tut tut tut...tut belum sempat terdengar Shita telepon sudah terputus.
Bel berbunyi,istirahat telah berakhir aku segera masuk kelas. Tak berapa lama pelajaran berlangsung lagi.

_________________

Bell pulang berbunyi,semua siswa berbondong-bondong berlarian menuju gerbang sekolah. Shita melewati gerbang sekolah belakang karna dia memakirkan motornya dibelakang sekolah.
Shita dengan beberapa teman sekolahnya,menuju jalan raya disana dia melihat Dhany dan Ega sedang mau menyebrang jalan.
"Hai,lama banget sih?" celetus Dhany
"Oh kamu nungguin aku,siapa yang nyuruh? aku kan udah sms dimana tempatnya" Jawab Shita sedikit sinis.
"Iya sih,tapi tetap aja aku gak tau tempat itu." Jelas Dhany,raut wajah Ega seraya berubah sedikit curiga mengapa kekasihnya mengenal kakak kelasnya itu.

Shita tanpa berkata mengegas motornya menuju tempat yang dimaksudkan Fitri. Dhany dan Ega mengikutinya dari belakang,secara tiba-tiba mereka mengerim mendadak karena Fitri menghadang mereka.
"Apaan sih Fit,untung aja aku bisa kendalikan nih motor. Coba tidak?" Celoteh Shita pada Fitri.
"Hehehehe maaf,aku mau nunjukin aja dimana persembunyian kita. Ayo,ikuti aku!" Permintaan maaf Fitri dia tersadar sudah membuat kaget Shita.

Mereka semua sampai di tempat yang mereka rencanakan. Suasana hening,tak ada yang mulai bicara. Shita memulai pembicaraan
"Kenapa diam?"
"Kamu aja yang bilang ke Ega,lihat temanku seperti amarah sudah hampir meledak. Aku mencoba nenangkan dia dulu." Pinta Fitri
Tinggi badan Ega setara hampir setara dengan tinggi badan Shita,meskipun masih tinggian Shita.
Patut saja,jika teman-temannya meminta tolong padanya untuk menghadapi Ega. Karna teman-temannya harus menengok ke atas bila bicara pada Ega.
Shita menuju tempat Ega dan Dhany lalu berkata "Sebenarnya aku belum tau benat masalah kalian apa?aku disini hanya nemenin mereka sebagai solidaritas aja. Tapi bisakah salah satu dari kalian bisa bercerita apa masalah kalian?"
"Bisa,Ega inilah ujung masalahnya. Dia udah punya pacar tapi masih aja menggoda pacar orang. Apa pacarnya tidak mengurusnya? Yang buat aku kesal,dia tidak punya sopan santun pada orang yang lebih tua. Lihat saja,kau sendiri kakak kelasnya apa dia menghormatimu?" Penjelasan Fitri yang sedikit membuat Shita menatap serius.
"Kalau masalahnya karna cowok No Coment gak ikut campur,tpi klau didikan berhubung Ega adik kelasku aku mau bantuin. Estt gak pakai kekerasan ya tapi? Komentar Shita.
"No Problem,didikan ku serahkan padamu. Kamu kan penyabar pasti lebih aman." sahut Fitria
"Hei kamu,cuma diam aja. Pacarmu dibelain kek atau dibilangin gitu" Gumanku.
"Gitu dong,bicara ma aku gak diam terus. Meskipun tetap cuek habis. Lebih baik aku diam,klau Ega emang salah ya tak biarkan..kalau gak salah ya tak bela" balas Dhany

Dua minggu,masalah Ega dengan mereka selesai. Shita tak lagi mengeluh merasa tidak enak karna telah membuli Ega. Padahal dia tidak membuli hanya menasehati tapi Shita merasa telah menyakiti hati Ega. Yang terpenting masalahnya selesai dengan baik.