Bagian 21

1 0 0
                                    

*Shita_Poss*

Ku hempaskan tubuhku pada tempat tidur small size. Setelah aku selesai mandi,badanku terasa ringan seakan ingin tidur. Namun saat ini ku tak di rumahku sendiri tapi berada di ruang ganti. Iyap,entah kenapa setiap kali anggotaku tampil kami selalu di letakan pada ruang VIP? Dimana fasilitas lengkap,bahkan terasa bagai rumah sendiri. Padahal aku sering bilang pada managermu untuk menyuruh mereka bersikap biasa pada umumnya. Tapi nyatanya mereka tetap saja. Teringat ku harus ganti pakaianku,kemudian ku putuskan tuk duduk bersandar pada sofa dekat jendela. Menatap jendela yang mengembun,ku tatap jendela rupanya hujan turun deras di luar sana. Aku sangat menyukai hujan,dan hujan telah menjadi saksi kisahku. Ku mulai tenang sibuk dengan pikiranku sendiri.

Aku cukup beruntung memiliki kini yang telah aku miliki. Tapi kisah cintaku tak pernah beruntung. Bukan laki-laki  tak ada yang menginginkan ku tapi aku yang harus meninggalkan mereka semua demi ibuku. Karena ibuku tak pernah suka dengan mereka. Selama ini ibuku hanya menyukai satu pria yang pernah mendampingiku. Ya? Dhany siapa lagi? Hufft.

Dalam hal ini,aku memiliki pilihan hidupku sendiri yang akan aku putuskan pada waktunya tiba. Namun ku benci kenapa dia harus bertemu dia lagi. Setelah lama menghilang,bukan karena aku menunggunya. Tapi karena aku kecewa,aku sangat canggung bertatap padanya. Dan kini aku dan dia bertemu krna satu management dengan dia. Aku tak tahu bagaimana bisa dia pindah management dan knpa harus disini?

Lamunanku terhenti saat ku mendengar suara langkah kaki membuka pintu.
"Shita,kau sudah siap? Ayo kita bertiga sudah menunggumu sejak tdi." ucap seorang wanita yang sangat ku kenali,wajah dewasa meski umurnya terpaut hanya setahun lebih muda dariku. Dia sahabat yang paling terbaik dalam hidupku. Dan dia selalu mendukung apapun pilihanku termasuk tentang Dista.
"Hmm? Sudah Ifa, baiklah ayo"
Balasku menghampirinya dan menutup pintu.

"Oh kalian disini rupanya?" ucap ketua acara.
"Oh ya?Lona gimana apakah Fluffy dance mu sudah siap?" lanjut nya menatapku.
"Sudah. Iya kan girls?" dibalas anggukan ketiga sahabatku.
"Baiklah. Lona,Lena,Illa,dan Salsa 5 menit lagi kalian tampil"

Mereka memanggilku Lona bukan Shita. Kita berempat memakai nama lain dari nama kita agar tidak mudah di publis orang. Aishitaloka Wilona mereka manggil aku Lona. Mifania Dalena meraka panggil Lena. Salma Ardila Muntar mereka panggil Illa dan terakhir Putri Salsabilla Agatta mereka panggil Salsa.

The Black Street Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang