Chapter 7

821 93 45
                                    

Sesuai rencana, pagi ini Rio berniat mengajak jalan Aluna dan Iqbal ke salah satu mall yang terletak di bilangan Jakarta. Dengan senang hati Rio masuk kedalam mobilnya yang terparkir di area basement apartemen.

Ting!

Satu pesan masuk ke handphone Rio, dengan cepat Rio membuka nya.

Alunaaa
Bang, jadi gak?

Ternyata line dari Aluna, dengan cepat Rio membalasnya.

Rioo46
Jadi, ini gue mau otw. Emang kenapa Lun?

Alunaaa
Gece. Iqbal bacot banget nih.

Rioo46
Iya iya sabar apa.

Setelah membalas line terakhir dari Aluna, Rio langsung menjalankan mobil nya menuju rumahnya. Ralat rumah orang tuanya.

***

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu itu menginstrupsi Aluna untuk membuka nya.

"Udah siap? Ayo jalan," ucap Rio setelah Aluna membukakan pintu rumahnya.

Aluna memberikan senyum termanis yang ia punya, "eh udah. Tapi tardulu izin dulu sama bunda." Jawab nya.

Rio berdecak, "lah lo belum izin sama bunda?"

"Belum, hehe." Jawab Aluna sambil cengengesan.

"Yaudah gece."

Aluna dan Rio pun masuk kedalam rumah, dan menemui bunda yang tengah duduk santai di sofa ruang keluarga.

Aluna berdeham, "bun, Aluna pergi dulu ya sama bang Rio, sama Iqbal." izin Aluna, Aluna mendudukan dirinya di sebelah Bunda.

Bunda menengok lalu tersenyum, "ajak Ghea ya?" tanya nya.

Aluna melotot tidak percaya, "tuh kan kebiasaan. Setiap Na mau pergi, pasti bunda suruh bawa Iqbal atau gak Ghea." Jawab Aluna sedikit kesal.

"Kan biar gak iri. Kan Iqbal udah kamu ajak, sekalian ajak Ghea. Kasian dia butuh asupan jalan-jalan."

"Ck, bun jangan mulai dong." ucap Rio tiba tiba.

Bunda menyengir, "hehe, nggak bercanda. Pada serius amat muka nya. Yaudah sono pergi. Gak usah balik ya sekalian." Jawab bunda sedikit bergurau.

"Dih, parah gitu," ucap Aluna dan Rio bebarengan.

Bunda terkekeh, "bercanda kok. Oh iya bunda titip beliin shampoo ya? Shampoo bunda abis."

"Bunda, kita ini mau nonton bun. Bukan mau belanja." Jawab Rio malas

"Eh nggak deng. Yaudah sana pergi." Jawab Bunda lagi sambil terkekeh.

"Et deh, Iqbal gece!" teriak Aluna.
Lima menit kemudian, Iqbal turun dari atas dengan dua gantungan baju di tangan kiri dan kanannya.

"Lah lo belum pake baju?" tanya Rio, kedua alisnya yang tebal itu menyatu.

Iqbal cengengesan, "belom bang. Bang bagusan yang kanan apa kiri?" tanya Iqbal sambil menunjukan dua gantungan baju tadi ke arah Rio.

Aluna berdecak, "yaelah Bal. Yang mana aja ke. Alay banget dah lo, pake baju doang juga."

Iqbal menggeleng. "Kak Na, gak boleh gitu, kalo Babal nanti ketemu cewek cantik gimana? Kan pas cewek cantik ngeliat dari penampilan dulu." Jawab Iqbal yang mendominasi ke sok tau.

"Sotak lo Bal. Intinya lo mau ikut gak? Kalo lo masih lama pilih baju, gue sama bang Rio tinggal," ucap Aluna lalu berdiri dari duduk nya.

Iqbal mencegah Aluna. "Eh iya kak Na. Babal pake baju dulu bentar. Jangan ditinggal ya?"

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang