CHAPTER 16

482 32 10
                                    

Pukul 22.00 WIB, kalau menurut jadwal yang sudah dibuat Egha, sekarang waktunya pentas seni dimulai, setiap kelompok memiliki satu penampilan, entah itu bernyanyi, menari atau apapun.

Kelompok Aluna, Arkan, Haidar, Rio, Maura dan Rachel, mengikuti kelompok lain yang kini tengah membuat sebuah lingkaran besar.

Tadi sore, Arkan, cowok itu dengan semangat empatlima mengajukan diri untuk maju sebagai perwakilan kelompok mereka, begitu ditanya mengapa, cowok itu dengan semangat mengatakan ingin menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang.

Tapi nyatanya sejak sejam yang lalu, kini cowok itu uring-uringan tidak jelas, yang kena imbas, lagi-lagi Rachel yang tadi menjadi pasangannya bermain game dan duduk di sebelah Arkan.

"Diem napa!" kata Rachel sedikit membentak.

Arkan seketika terdiam.

Sebenarnya Rachel tidak sampai hati melihat Arkan yang sejak tadi uring-uringan nggak jelas, padahal jelas-jelas saat bermain game tadi, Arkan semangat banget pengin dapetin juara.

"Arkan 2 penampilan lagi, lo bakal maju," kata Aluna tiba-tiba.

Arkan yang tadinya sudah diam, jadi uring-uringan lagi waktu Aluna bilang.

"Lo ngapa dah Kan?" tanya Aluna yang duduk tidak jauh dari Arkan.

Arkan menoleh, lalu mengacak-acak rambutnya kasar. "Grogi gue."

Aluna tersenyum, lalu menatap Arkan lagi. "Arkan semangat, gue yakin lo pasti bisa!" kata Aluna menyemangati Arkan.

Arkan lagi-lagi terdiam, cowok itu kini tengah sibuk dengan sesuatu di dalam kepalanya.

"Arkan lo pasti bisa!"

"Arkan lo pasti bisa!"

Kalau kalian menyangka itu semangat yang berasal dari Aluna, bukan, itu semangat yang terlontar dari mulut Arkan.

Aluna tertawa kecil melihat tingkah Arkan, cewek itu tahu betul bagaimana menghadapi Arkan yang tengah grogi.

Sementara Rachel, yang duduk bersebelahan dengan Arkan yakin diantara persahabatan antara seorang cewek dan cowok, mustahil kalau diantaranya nggak ada yang suka. Dan Rachel yakin hal tersebut juga terjadi pada persahabatan keduanya.

Karena bagaimana pun juga, Rachel pernah menyimpan perasaan pada sahabat lamanya juga.

Selang beberapa menit, Nama Arkan dipanggil untuk maju. Dengan langkah confident, Arkan maju ketengah-tengah panggung dan mengambil sebuah gitar Akustik yang tergeletak tidak jauh dari bangku.

Arkan duduk di bangku yang sudah tersedia dengan memangku gitar berwarna hitam. Arkan mulai memetik gitar memainkan intro lagu.

Arkan mulai bernyanyi, suaranya yang sedikit serak dan ngebass itu bersuara, membuat suasana yang tadinya berisik menjadi seketika hening.

When you were here before,
Couldn't look you in the eye,
You're just like an angel,
Your skin makes me cry,

Arkan menyanyikan lagu yang berjudul Creep yang dibawakan oleh Radiohead.

You float like a feather,
In a beautiful world,
I wish I was special,
You're so very special.

Arkan menatap ketempat kelompoknya berada, lebih tepat kearah seprang perempuan berambut hazel yang kini juga tengah menatapnya.

But I'm a creep, I'm a weirdo,
What the hell am I doing here?
I don't belong here.

I don't care if it hurts,
I want to have control,
I want a perfect body,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang