Prolog

393 22 16
                                    

Kerajaan Garban Ture saat itu sedang diserang oleh sekumpulan makhluk Nether yang tidak diketahui darimana datangnya.

"Heh...heh...aku harus cepat memberi tau Raja soal serangan ini" ucap Penjaga lalu berlari menuju ke istana.

Sampainya disana dia menyampaikan laporannya soal penyerang yang sedang terjadi sekarang.

Raja tentu tidak akan berdiam diri saja, dia memerintahkan semua prajuritnya untuk menuju ke gerbang kerajaan.

"Tu..tuan..ku me..mereka sudah...dek..at dari sini...." ucap prajurit yang tiba disana dengan jalan pincang dengan kondisi terluka parah, yang akhirnya tewas.

Sang Raja menghampiri jasad prajurit tersebut "Beristirahatlah, semoga kau berada di sisi Notch sekarang" ucap Raja memberi doa.

Para prajurit pun turun ke medan pertempuran karena perintah sang Raja

*****

"Tuanku, mereka terlalu banyak beberapa dari kami sudah gugur bagaimana ini tuanku?"

"Aku akan turun tangan kalau begitu" ucap Raja

"Hmm Rajaku apa kau yakin dengan yang kau katakan?" sahut sang Ratu, yang sedari tadi duduk menggendong anaknya.

"Tentu saja demi kerajaan kita" ucap Raja lalu mengambil perlengkapan tempurnya.

Tersisa 12 prajurit yang kembali, Raja pun ikut dalam pertempuran ini.

*****

Raja terkejut karena melihat semua rakyatnya tewas terbakar dan terpanah.

Yang membuat dia lebih terkejut adalah, yang menyerang kerajaannya adalah saudaranya.

"Wah wah wah, ternyata saudara kembarku yang memerintah di kerajaan ini" ucap Herobrine saudara Raja.

"Bukannya kau sudah mati? bukannya aku sudah membunuhmu saat itu..."

"Mati? hahaha" tawa Brine "aku rasa cukup obrolannya, anak-anak serang mereka"

Brine pun memerintahkan pasukannya untuk menyerang prajurit yang dibawa Raja bersamanya.

Slaahhss Tiing Jleb
Tiing Jleb Slasshh

Suara pedang yang saling menyentuh mulai terdengar, beserta tusukan yang kau akan dengar di pertempuran.

"Tuanku lari, sebaiknya kau kembali ke istana biar kami mengulur waktu pelarianmu" ucap prajurit yang berada disampingnya.

Raja pun berlari menuju istana, sampainya disana dia mencari ratunya.

"Kita harus lari" ucap Raja saat menemukan Ratunya yang daritadi di kamar.

"Kenapa?" tanya Ratu bingung "Ayo cepat bawa anak kita" Ratu hanya bisa mengikuti perintah Rajanya.

Setelah itu Raja dan Ratu pun menuju keluar Tetapi...

"Sial jalan keluarnya" ucap Raja yang kesal saat melihat jalan keluarnya dijaga makhluk tadi.

"Kalian tidak bisa lari" ucap Brine dengan tersenyum licik

"Ratuku kau larilah ke jalan rahasia, aku akan mengulur waktu untukmu" ucap Raja pelan.

"Tidak aku tidak akan meninggalkanmu!" Bela Ratu tidak mau pergi.

"Aku mohon demi anak kita" mendengar itu Ratu terpaksa pergi, dia menuju ke jalan rahasia yang dikatakan Raja.

"Anak-anakku kejar dia" perintah Brine menyuruh sedikit prajuritnya mengejar Ratu yang lari.

"Tidak akan kubiarkan!!" Raja yang mengejar prajurit Brine "Hyyaaa!! rasakan ini!"

Slasshh.... Ceess!

"Lawanmu ada disini...!"

*****

Sedangkan itu sang Ratu sedang berada di jalan rahasia tersebut mencari jalan keluar, tetapi dia tidak menemukan jalan keluarnya.

Sssss....
Gwaarrg...

"Ouhh tidak mereka sudah mengalahkan Steve, bagaimana ini...?" ucap Ratu panik.

"Aku harus menyelamatkan anakku, tapi bagaimana?" saat dia sedang memikirkan menyelamatkan nyawa anaknya.

Dia tidak sengaja menjatuhkan sebuah peti didekatnya, dia berpikiran untuk memasukkan anaknya ke peti itu.

"Anakku mungkin ibu memberimu hidup yang sangat susah, ibu harap ada yang mau mengasuhmu" ucapnya yang lalu menghanyutkan peti yang berisi anaknya didalamnya.

*****

"Huahh mancing-mancing itu kesukaanku" nyanyian seseorang yang melintasi sungai.

"Hmm apa itu" ucapnya lalu menyipitkan matanya melihat benda mengapung di sungai ia lewati.

Dia pun mengambilnya, dia penasaran apa isinya lalu dia membukanya.

"Ya ampun, kenapa ada bayi di dalamnya, cup cup cup jangan menangis ya"

Dia menggendong anak itu, untuk menenangkannya biar tidak menangis.

"Sebaiknya aku mengasuhinya, tunggu dia tidak mempunyai nama, Hmm..."

Orang ini memikirkan nama untuk anak ini, dia melihat hal yang mengagumkan dari anak ini, Jadi....

"Matt Dammits, itu adalah namamu nak"

To Be Continued.....

------------------------------------------------------------------------

Maaf sebelumnya gak buat prolog ^~^

Minecraft : The Awakening (Season I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang