"Matt...Matt! ayolah tenanglah.." ujar Fio yang mencoba menenangkan Matt.
"Kau kira aku bisa tenang dengan semudah itu, saat ditodongkan sebuah pedang ke wajahku? hah!" sahut Matt yang sedikit berteriak ke arah Fio.
"ya...ma..maaf.." ucap Fio yang sedikit menundukkan kepalanya saat Matt berteriak ke arahnya.
Ray yang berada dibelakangnya, hanya bisa menahan tawa karena itu.
"Hey Matt!" ujar Ray dengan menepuk bahu Matt, Matt menoleh.
"Sudah jelaskan, dengan Clan?" tanya Ray meyakinkan, Matt hanya mengangguk tanpa berkata.
Untung saja nama belakangku bukan Dammits, bisa-bisa aku sudah mati tadi,
syukurlah.... kata Matt dalam hati dengan penuh rasa bersyukur."Heh...baiklah kurasa aku akan memberi beberapa snack, jadi tunggu disini ya teman-teman" ucap Ray yang pergi meninggalkan mereka berdua di taman itu.
Entah kenapa suasana sangat canggung diantara mereka berdua, tidak ada yang memulai prmbicaraan.
Matt mengela nafas dan dia sedikit mendekati Fio "Fi... kamu marah ya?" tanya Matt, Fio tidak merespon.
Matt disaat itu merasa bersalah karena berteriak padanya. Entah apa yang dilakukan Matt dia malah menyentuh kepala Fio.
"Fi jika kamu marah maafkan aku ya?" ujarnya dengan mengelus-ngelus kepala Fio
"Buatkan aku soup baru aku maafin" sahut Fio, Matt sedikit tertawa mendengarnya dia hanya bisa menyetujui hal itu.
Matt dan Fio sudah menunggu Ray selama setengah jam di taman itu, tetapi Ray tak kunjung datang.
"Ahh...terlambat sekali dia itu"
"Iya...." sahut Fio.
Kyyaaa!
Tiba-tiba terdengar teriakan seorang gadis, mereka berdua tersentak terbangun dari duduk mereka.
Mereka berdua mencari sumber suara itu.
*****
Gadis itu terduduk lemas karena ketakutan melihat seekor laba-laba yang tepat berada di atas pagar taman.
"To..tolong seseorang tolong aku!" ujar gadis tersebut dengan ketakutan, yang berusaha meminta tolong.
Geesshhh....!
Laba-laba itu melompat kearah gadis itu, gadis itu pun berteriak sekali lagi, tetapi disaat makhluk itu akan mendarat kearah gadis itu.
Disaat bersamaan ada seseorang yang menyelamatkannya, dari terkaman makhluk itu.
"Lenyaplah kau makhluk jelek!!!"
Tsaaack....!
makhluk itu terbelah menjadi dua, dan gadis itu selamat, orang yang menyelamatkannya yaitu ternyata Ray.
"Apa....apa yang terjadi?!" tanya Matt yang baru sampai dengan Fio.
"Dasar lambat..." ujar Ray dengan muka kecewa.
"de... kenapa kau yang bilang 'lambat, seharusnya aku yang bilang 'lambat!" ujara Matt yang membela dirinya.
Ya mulai lagi perkelahian kata-kata mereka berdua, kedua gadis yang melihat tingkah mereka tertawa geli melihatnya.
****
"Jadi, kau darimana saja tadi?"
"Tadi aku memang bermaksud membeli snack saja, tetapi pas aku ke toko, ternyata desa sedang di keadaan darurat" ujar Ray menjelaskan alasannya.
Matt hanya bisa meng-Oh saja, gadis yang diselamatkan Ray ternyata Lyla.
"Itu artinya desa sedang diserang?" tanya Lyla, Ray mengangguk yang lalu berdiri.
"Ayo kita harus ke Town Hall, secepatnya"
ujar Ray yang mengajak, mereka berempat pun pergi ke Town Hall.
Belum sampai disana mereka dihadang oleh dua laba-laba dan dua pengendara.
"Wah..wah.. lihat apa yang kita temukan ini?" ujarnya Spider Jocky I
"Daging!?" jawabnya Spider Jocky II
"Bukan! hmm...mungkin bisa iya bisa tidak, ahh baiklah cukup dengan gurauannya.... ayo kita bunuh mereka"
Matt, Fio, dan Ray sudah mengambil posisi siap menyerang disaat itu sedangkan Lyla dia di barisan belakang.
"Ayo bersama-sama..." ucap Matt
"Ayo!" sahut Ray semangat
"Hmmp!" angguk Fio
Hyaahhh....!
To Be Continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Minecraft : The Awakening (Season I)
AdventureHerobrine pun akhirnya bangkit kembali dari kematiannya yang begitu lama melawan Saudara kembarnya yang bernama Steve. Dia akan berusaha menguasai dunia Minecraft sekali lagi, apakah tidak ada pahlawan yang bisa menghentikannya sekarang? tentu saja...