Kak Bima?
"Oh.. Ehmm.. Maaf nggak mengetuk dulu . Sebaiknya aku pergi saja" Kak Bima lalu menutup pintu . Kenapa? Bukannya seharusnya kak Bima ikut bahagia?
"Sudah.. jangan hiraukan dia . Izinkan aku memelukmu sekali lagi" Glenn kembali merengkuhku dalam pelukannya . Sementara pikiranku , masih melayang layang kepada kak Bima . Dan juga ,Hei , dia berjanji akan menyajikanku eksperimen terbarunya ,bukan?
"Gl.. Glenn"
"Ya? Kenapa?"
Tadi.. kak Bima mengajakku pergi kerestoran .
"Kau.. kau mau.. "
Apa? Mau apa?
"Kau..." dan Glenn meremas bokongku . Langsung saja aku memukul dadanya dan masuk kedalam kamar . Glenn mengikutiku .
"Apa?" tanyanya
Glenn , tidurlah dikamarmu sendiri!
"Aku mau tidur bersamamu!" dan dia mencibir
Hei! Kasurku tak akan mampu menampung bobot tubuhmu yang besar itu!
"Like i care" dan Glenn langsung merebahkan dirinya keatas kasur .
Glenn , Come on
*******
Bima semakin menambah kecepatan motornya . Sementara itu , sebuah kotak yang berwarna sama juga tersimpan didalam sakunya . Kotak yang telah ia simpan selama bertahun tahun bersama sahabatnya . Kotak yang telah ia janjikan akan diberikan kepada Nial jika ia sudah menyadari perasaannya .
Tak dapat dipungkiri . Nial dan Harris adalah orang orang yang tak dapat dipisahkan dari kehidupannya . Meski Harris tak kan pernah lagi ia temui dimanapun .
Ia menyelip nyelip dijalanan seperti pembalap . Rasa sakit hati dan penyesalan yang begitu dalam telah meresap jauh begitu dalam . Didalam qolbunya . Ia menyesal kenapa ia tak mengajak Bima lebih awal? Ia bahkan juga sudah menyiapkan kejutan yang dibantu oleh teman temannya di restoran untuk Nial . Ya , Bima sudah menyiapkan itu semua
Ia sudah merencanakan semua itu jauh sebelum pertemuannya dengan Glenn .
Orang yang mengingatkannya kepada sahabatnya .
Yang sampai sekarang tak pernah diketahui keberadaanya . Yang telah membuat semua karib kerabatnya berputus asa dan pupus harapan jika ia masih hidup .
Glenn memarkirkan motornya di pelataran parkir restoran . Ia mendoronh pintu masuk yang selalu diikuti bunyi bel yang tergantung pada pintu masuknya . Teman temannya yang sudah berbaris rapi ditengah tengah restoran menatapnya dengan penuh harap , berubah menjadi raut kekecewaan dan simpati kepada Bima . "Sudahlah , aku tak apa teman"
Bima membubarkan teman temannya meski beberapa dari mereka masih ingin menghibur chef hebat itu. Bima mengedarkan pandangannya ke sebuah meja . Yang tepat berada didepan dinding kaca . Tempat yang disukai oleh Nial . Tempat dimana ia pernah ingin menyatakan perasaannya melalui sebuah Lasagna akan tetapi digagalkan oleh Ketua Chefnya . Tempat yang membuat penikmatnya kagum akan keindahan Kota Harapan pada malam hari .
"Nial . Masih adakah harapan untukku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN'T
RomanceSiapa tau ternyata hidup seorang Nial penuh dengan tanda tanya? Dan perlahan tanda tanya itu datang menerpa hidupnya yang sudah pecah tanpa sepengetahuannya. Dipermainkan oleh ingatan, apakah orang-orang di sekitar Nial bisa membantunya? Trilogi ke...