Aku langsung turun tanpa ba-bi-bu terlebih dahulu dari dalam mobil . Entahlah rasanya aku kesal dengan Glenn yang baru saja membahayakan nyawa kami bertiga . Apa yang dipikirkannya tadi?
"Nial.. Nial tunggu" Glenn berusaha meraih tanganku tapi aku menolaknya dan berjalan semakin cepat .
"Nial!" Dan Glenn berhasil mendapatkan tanganku . Ia menarikku kedekatnya hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya diwajahku .
"Aku.. minta maaf soal yang tadi"
Aku menengadahkan kepalaku . You should did it since the beginning . Kau bisa membahayakan nyawaku! Dan juga nyawa Koi!
"Aku.. tadi sedang kalut ama urusan Pasien dan aku sedang lapar"
Aku nggak percaya! Kau hampir saja membunuh Koi , Glenn!Kau tau itu!
"Dan aku tak sedikitpun berniat untuk menyakiti Koi , dan juga kau . Kau tahu itu" Aku tak bisa mendeskripsikan ekspresi wajahnya . Terdapat raut penyesalan dan sesuatu yang tak dapat kumengeri disana . Bahkan saat tangan Glenn kembali menuntun pinggangku merapat padanya , Disaat itulah aku bisa mengerti sesuatu . Ia benar benar menyesal . "Kau tahu aku juga menyayangi Koi . Dan juga Kau"
Seorang anak kecil yang tengah bersepeda didepan gerbang rumah kami ternyata mengintip . Astaga , Glenn . Kau lupa menutup pintu gerbang!
"Aku menyayangi kalian berdua , apa kau mau memaafkanku"
Ahh! Anak itu bahkan memfotoku dengan ponselnya!
"Apa kau mau memaafkanku?"
Ayolah , Glenn . Lepaskan! Aku malu diliatin gitu!
"Siapa? Apa yang kau li.." Glenn memutar kepalanya ke arah gerbang . "Hei bocah!! Sedang apa kau disana!??" Dan ia lalu berlari ke menutup gerbang dan menguncinya .
------
"Aku pulang..."
Aku melengok . Kak Bima . Pasti kali ini dia benar benar lelah . Bayangkan saja, seorang kritikus makanan mendatangi restorannya . Kak Bima pernah bilang , pena KritMak itu bagaikan Madu dan Racun bagi pekerja semacam dirinya . Satu saja kata kata berkonotasi buruk yang mereka tulis dan ekspos , maka tamatlah riwayat restoran itu . Aku sempat menyangsikan kalimat itu , tapi kayaknya kak Bima nggak main main . Lihat saja jagoan favoritku di acara , "Pinter Chef" . Kinal -peserta favoritku- bahkan sampai menangis karena kritikan dari chef Juna .
Kak Bima lalu langsung berjalan menuju dapur sebentar sambil menenteng sebuah bungkusan . Jangan tanya aku apa isi dari bungkusan itu .
"Hari ini , Restoran kami benar benar kelabakan" Ia mengeluarkan sebuah mangkok dan tupperware dari dalam rak rak piring "Mereka bilang , kritikus akan datang jam 10 tadi . Kami sampai harus membersihkan seisi restoran dan Kepala Chef juga menyuruh kami membuat beberapa menu yang akan disajikan nantinya" . Kak Bima menuangkan makanannya . "Untunglah aku masih sempat bereksperimen untukmu" Dan lalu berjalan ke arahku yang sedang duduk disofa , tepat didepan televisi .

KAMU SEDANG MEMBACA
CAN'T
RomanceSiapa tau ternyata hidup seorang Nial penuh dengan tanda tanya? Dan perlahan tanda tanya itu datang menerpa hidupnya yang sudah pecah tanpa sepengetahuannya. Dipermainkan oleh ingatan, apakah orang-orang di sekitar Nial bisa membantunya? Trilogi ke...