Extra Part

42.8K 1.9K 81
                                    

4 tahun Kemudian

"Nda.. baju unga kotol cama Ayah, ucap seorang gadis kecil sambil memperlihatkan bajunya yang kotor.

Yasmin menghela napasnya, kemudian berdecak saat melihat Zidan hanya tersenyum tak bersalah, "Aduh mas, baju Bunga kok bisa kotor begini?" tanya Yasmin.

"Tadi Bunga mau coklat, ya mas kasih aja eh taunya coklatnya lumer terus kena bajunya," jawab Zidan polos.

"Bunga cantik, ganti baju dulu ya sayang," ajak Yasmin tapi gadis bernama Bunga itu menggeleng.

Bunga Savira Fahida adalah putri Yasmin dan Zidan yang masih berusia 3 tahun.

"Unga pen pake baju ini, Nda. Unga kan cuka warna pink."

"Kan baju pink Bunga banyak. Kita pilih ya, nanti kita pergi ketemu Tante Karin."

Mendengar nama Karin, gadis kecil itu langsung tersenyum, "Bener Nda nanti ketemu Tante Arin?"

Yasmin mengangguk, Bunga menarik tangan Yasmin kearah kamarnya untuk memilih baju. Lima belas menit kemudian Bunga keluar kamar dengan gaun kecilnya yang berwarna pink.

Bunga berlari kearah Ayahnya yang sedang duduk sambil memainkan ponsel, "Eh, putri Ayah sudah cantik. Bunga mau coklat lagi?" tawar Zidan disambut gelengan kecil Bunga.

"Kata Bunda, Unga jangan main kotol-kotolan agi. Nanti nggak jadi ketemu Tante Arin."

Zidan melongo mendengar jawaban putrinya, kemudian ia mendengar kekehan Yasmin di hadapannya.

"Iya dong, anak Bunda kan selalu nurut. Ayo Mas, udah siang ini," ajak Yasmin sambil mengajak Bunga menaiki mobil.

"Ayah, ayo," panggil Yasmin ketika Zidan belum juga beranjak dari duduknya.

Ia malah menyengir lalu berdiri menghampiri istri dan anaknya yang menunggu di depan mobil. Siang ini mereka akan menghadiri pernikahan Karin. Setelah empat tahun berlalu, wanita itu akhirnya menikah.

Zidan dan Yasmin sempat tak percaya bahwa yang menjadi suami Karin itu adalah sahabat mereka, Argantara Hermawan. Entah bagaimana cerita nya, mereka bisa saling berkomitmen dalam menjalani bahtera rumah tangga. Inilah mungkin yang dinamakan takdir dan sudah jodoh.

Mobil yang di kendarai Zidan sudah masuk gedung tempat resepsi yang sengaja dilaksanakan siang hari. Zidan, Yasmin, dan Bunga berjalan memasuki gedung yang di dominasi warna biru dan putih.

Dari pintu utama, mereka bisa melihat kedua mempelai yang sedang melayani para tamu undangan. Tangan mungil Bunga menunjuk ke arah Karin yang sangat cantik dengan busana muslimahnya.

Sejak kejadian itu Karin banyak berubah. Wanita itu belajar menjadi lebih dewasa, lebih mendekatkan diri pada Allah. Tiga tahun lalu, wanita itu memutuskan untuk berhijab.

"Nda, tante Arinnya dicana," tunjuk Bunga.

"Iya sayang, kita kesana ya," ajak Yasmin sembali melangkahkan kakinya menuju kedua mempelai.

"Selamat ya, Baarakallalaahu laka, wa baaraka 'alaika, wa jama'a baynakumaa fii khair. Semoga menjadi keluarga sakinnah, mawahdah, warahmah," ucap Yasmin tulus.

"Aamiin, terimakasih Yas sudah dateng," ucap Karin sambil tersenyum.

"Hai Bunga, cantik deh. Makasih udah dateng."

Bunga mengangguk kemudian tersenyum, "Cama-cama Tante. Tante Arin uga cantik," ucapnya gemas membuat Karin langsung menciumi pipi gembul Bunga.

"Eh, anak mas itu. Kalau greget nanti aja langsung bikin sama suamimu ini," goda Zidan di hadiahi cubitan kecil di perutnya oleh Yasmin.

Rahasia Takdir ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang