Tujuh || Pernikahan

48.8K 2.6K 48
                                    

Akhirnya acara bahagia yang ditunggu-tunggu tiba saatnya. Setelah seminggu yang lau acara lamaran, tepat hari ini juga pukul sembilan pagi nanti prosesi akad nikah akan dilaksanakan. Mengambil konsep yang sederhana namun terlihat mewah, rumah Yasmin disulap seperti gedung-gedung elit. Pernikahan ini bernuansa islami dengan berbagai peralatan berwarna putih.

Pengantin wanita memakai kebaya putih, simple namun terkesan elegant. Hijab putihnya sangat cantik dipakai Yasmin. Setelah riasan selesai waktu masih menunjukan pukul setengah sembilan. Sang perias pun keluar dari kamar Yasmin, selang itu Ibu Yasmin masuk sambil tersenyum.

Ibu memghampiri Yasmin yang masih menatap dirinya dicermin. Yasmin tersenyum saat bayangan Ibunya tengah tersenyum terlihat dicermin. Ibu mengelus-elus pundak Yasmin.

"Kamu cantik Yas, Ibu sempat pangling melihatnya." Ucap Ibu sambil tersenyum.

"Ibu bisa saja.." balas Yasmin malu.

"Nggak kerasa ya, putri Ibu ini sudah mau menikah. Sudah nggak tinggal bareng Ibu, Ayah sama Adikmu juga." Ucap Ibu.

"Ibu.." ucap Yasmin sambil memegang tangan Ibu yg masih berada dipundaknya.

"Rasanya waktu 23 tahun itu sangat singkat untuk Ibu membesarkan kamu. Waktu yang sangat singkat untuk melihatmu berlari-lari hingga Ibu kewalahan. Sekarang, kamu akan dinikahi oleh seorang laki-laki yang Insya Allah baik untukmu. Surgamu berpindah pada Suamimu Yas. Ridho suami, adalah ridho Allah juga. Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri, apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga kehormatan dirinya" ucap Ibu.

Yasmin terharu mendengar ucapan Ibunya. Ia pun bangkit berdiri menghadap Ibunya. Dipeluk erat tubuh Ibunya. Tangis Yasmin pun mengalir. Ibu hanya mengelus-elus punggung Yasmin sayang.

"Terimakasih Bu, telah melahirkan Yasmin. Telah mendidik Yasmin dari kecil hingga saat ini. Yasmin akan berusaha menjadi isteri yang baik untuk suami Yasmin nanti. Yasmin akan patuh terhadap perintahnya dalam hal kebaikan." Ucap Yasmin sambil terus memeluk Ibunya.

Ibu melepaskan pelukannya. Ia menatap wajah putrinya ini basah. Sedikit make-upnya luntur. Ibu menggeleng sambil tersenyum.

"Tuh kan make-upnya luntur. Ibu panggil periasnya dulu ya." Ucap Ibu hendak pergi namun Yasmin menahan tangan Ibu.

"Ibu saja yang merias Yasmin." Ucap Yasmin.

"Aduh Yas, Ibu tidak bisa. Nanti kalau hasilnya tidak bagus, kamu tidak akan secantik tadi." Ucap Ibu enggan.

"Ibu .. Putri Ibu ingin diriasi oleh Ibunya sendiri. Masa Ibu menolak. Untuk hasilnya, biarkan tidak seperti tadi. Yang penting riasan untuk pernikahan Yasmin adalah riasan tangan Ibu sendiri." Ucap Yasmin membujuk Ibunya.

Mau tak mau, akhirnya Ibu mengangguk. Yasmin duduk menghadap cermin. Ibu pun mulai meriasi wajah Yasmin. Yasmin menutup mata ketika Ibu mempoles wajahnya dengan bedak. Setelah selesai, Yasmin membuka matanya dan berkata ..

"Ibu.. terimakasih untuk semuanya. Terimakasih untuk 23 tahun kasih sayang Ibu dan Ayah untuk Yasmin. Meskipun Yasmin telah menikah, Yasmin tetaplah putri kecil Ibu yang menggemaskan dan selalu membuat Ibu dan Ayah kewalahan akan tingkah Yasmin yang hyperaktif."

Dan Ibu yang mendengar ucapan Yasmin tersenyum haru. Tangisan pun tak bisa dibendunya lagi. Dari cermin, ia melihat Ibunya hampir menangis langsung memeluknya.

**

Zidan menatap bayangannya dicermin. Menggunakan Tuxedo dengan kemeja putih membuatnya terlihat sangat tampan. Pukul sembilan nanti ia akan mengucapkan ikrar janji suci pernikahan. Jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Ada kegugupan dalam diri Zidan.

Rahasia Takdir ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang