A L F A
"Jadi, pembagian hadiahnya pas malam hari. Kita buat party gitu, kan seru tuh bisa ngadain pesta bereng anak sekolah lain. Siapa tau buat kalian para jones disini bisa nemuin gebetan. Gue udah kasih proposalnya ke kepsek" kata Abdi. Walaupun agak somplak kayak gitu, Abdi adalah ketua OSIS di DHS.
"Gimana kalo ada murid yang bukan peserta ikutan dateng?" Tanya Jes.
"Kita buat undangan lah, dan itu tugas elo Jasmine. Lo cari tau semua nama peserta dari segala perlombaan terus lo buat undangan buat mereka. Jadi hanya yang punya undangan yang boleh masuk" jawab Abdi.
"Gue? Gimana sih, gue kan cewek Di, dan peserta itu lebih dari 200 orang. Suruh yang cowok gih, entar kasih datanya ke gue" Jasmine menolak.
"Kalo gitu, tugas terhormat ini Alfa yang ngerjain" perintah Abdi.
"Kok jadi gue sih?" Protes gue.
"Kalo gitu semua udah jelas. Rapat bubar, dan buat tim dekorasi persiapkan semua nya mulai dari sekarang." Abdi menghiraukanku.
Semua anggota OSIS pada bubar, tinggal kami berempat. Marsya, gue, Abdi, dan Jasmine.
"Jes, Melati mau kan jadi photografer?" Tanya Abdi.
"Jadi, dia bilang ke gue kemaren. Eh, lo dapet ide party kaya gitu, emang udah yakin bakalan disetujuin kepsek?" Tanya Jes balik.
"Yakinlah, orang cowok bengal ini ponakan kesayangannya" jawab Marsya sambil tiduran diruang OSIS.
"Abdi? Lo tau dari mana sya?" Jes terlihat heran.
"Dia kan selalu nge-stalk gue" Abdi menjawab.
"Pede lo" ucap Marsya sambil melempar kulit kacang.
"Geseran dong sya, gue juga capek nih" pinta Jasmine. Diruang OSIS memang tersedia ruangan dengan karpet sebagai alasnya. Jadi amggota OSIS bisa santai disini.
"Gak mau ah, badan lo makan banyak tempat" tolak Marsya.
"Ya udah, lo tiduran disini aja" tawar gue sambil menepuk paha gue. Jasmine pun meletakan kepalanya. Marsya dan Abdi cuman bisa melongo.
"Eh, kucrut lo berdua. Kemaren ngambekan, sekarang udah nempel-nempelan lagi" sindir Abdi yang langsung membuat Jasmine terbangun dan menjauh.
"Yaelah elo mah. Padahal dia udah lupa sama ngambeknya" gue menoyor kepala Abdi.
"Jadi lo lupa Jes? Kalo gue malu banget deh, udah nempel kayak gitu" ledek Marsya.
"Diem lo semua!" Jes pun pergi.
"Awas lo Di" ancam gue, dan segera mengejar Jasmine.
"Jes, tungguin gue dong" pinta gue dan berhasil membuat Jasmine berhenti lalu berbalik.
"Lo sayang gak sama gue?" Jes bertanya langsung.
"Kok lo nanya kayak gitu?" Gue heran.
"Ya udah lo lupain aja"
"Lo.itu.penting.buat.gue.Axandra.Jasmine" tuturku dengan penuh penekanan.
Jes hanya diam dan menunduk, lalu ia berkata "maaf ya, gue udah kayak anak kecil. Ngambek gak jelas gitu"
"Gakpapa, gue yang minta maaf karna gak percaya elo"
"Iya yah, itu salah elo. Jadi sebagai permintaan maaf, lo harus ajak gue sebagai pasangan pas party itu?"
"Jasmine Pradhanita. Maukah elo jadi pasangan gue?" Pinta gue sambil berlutut.
"Cieee, cieee, terima! Terima! Terima!" Terdengar tepukan tangan. Jasmine hanya terkekeh kecil melihat para siswa yang salah paham atas ucapan gue tadi.
"Terima kak!"
"Jangan kak!"
"Jadian sama gue aja Jes"
"Au, so sweet banget"
"Iya gue mau" jawab Jasmine yang disambut sorakan lainnya.
Gue mengedarkan pandangan, dan melihat Melati yang mengenakan baju olahraga sedang menatap kosong kearah kami. Dan tidak sengaja matanya menatap tepat kemata gue. Ia hanya tersenyum kecil sambil mengancungkan jempolnya.
Dan itu bikin gue ngerasa menyesal
♥♥♥♥♥
Hello. Arta mau kasih tau, cerita ini nanti ada hubungannya sama cerita Arta yang sebelumnya. Tapi cerita itu banyak kata-kata dewasa gitu.
Vote! Vote! Vote!
Thanks For Reading :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Me or My Twin?
Novela JuvenilMenjadi anak populer, ketua Cheers, pintar, anggota osis dan selalu berusaha tampil cantik. Apakah itu tidak cukup untuk membuatmu menyukaiku? -Axandra Jasmine Pradhanita ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ Mempunyai kembaran menyenangkan bukan? Tapi bagaimana jika ki...