16. So

8.3K 469 3
                                    

J E S

"Lo beda banget Mel, gak kayak biasanya. Gue beneran pangling" satu kalimat seperti itu udah membuat gue gak semangat buat dateng ke pesta ini. Ini gak salah? Alfa bercanda? Dia muji Melati? Bukan, bukan itu yang gue permasalahkan, hanya saja. Bagaimana Alfa tau bila itu Melati? Bukankah gue yang selalu membiarkan rambut gue terurai. Dan kenapa Alfa memuji Melati terlebih dahulu daripada gue? Apa ini berarti Alfa lebih menyukai Melati daripada gue? Tapi kenapa?

"Kalian berdua beneran cantik" suara Arga menyadarkan lamunan gue. Kalimat yang Arga sampaikan jauh lebih baik daripada Alfa.

"Lo gak muji Jasmine, Fa?" Tanya Arga.

"Emang perlu? Dia udah cantik tiap hari tau" kata Alfa sambil mengedipkan sebelah matanya ke gue.

"Pada mau kemana sih? Gue ikut dong" celetuk Oza.

"Lo jagain rumah aja" jawab gue.

"Yelah, jahat banget sama sepupu 'ndiri" bales Oza.

"Sepupu?" Alfa terlihat terkejut.

"Iya, kenape? Ada masalah gitu kalo gue sepupuan sama mereka?" Oza memasang wajah songongnya.

"Kok kalian mau sih" komentar Alfa yang mendapat plototan dari Oza.

"Yuk, pergi Mel. Entar telat lagi datengnya" kata kak Arga sambil menawarkan lengannya dan dijawabkan oleh anggukan kepala Melati. Kak Arga memang tampan dengan setelan jas formalnya yang berwarna hitam. Bener-bener serasih dengan Melati.

"Kita juga pergi yuk" Alfa menggenggam tangan gue. Gue hanya mengikutinya dari belakang tanpa bersuara. Lalu pria tengil itu berteriak.

"Nangis nya tahan dulu Big baby, gue bakalan setia nunggu lo pulang" Oza benar-benar tak tau malu.

=====

"Loh? Bukannya lo tadi bareng kak Arga, ya Jes?" Marsya mengahampiri gue dengan heran.

"Gue? Enggak lah, gue baru dateng kok bareng Alfa" elak gue sambil tersenyum.

"Lah, jadi tadi yang gue liat gandengan dengan Arga tadi siapa?" Tanya Marsya.

"Itu si Mel, bego! Katanya udah sahabatan dari kapan taun. Ngenalin sahabat sendiri kagak bisa!" Abdi dateng dengan setelan jas berwarna gold, serasih dengan gaun yang dipakai Marsya serta membawa minuman berwarna merah ditangannya.

"Lo tau dari mana?" Gue heran.

"Itu tuh, tadi Alfa yang kasih tau. Kata dia, ciri khas Melati itu matanya warna hijau" jelas Abdi.

"Alfa?" Mata gue mengeliling aula sekolah ini mencari keberadaan Alfa. Kemana sih tu anak, bukannya tadi disamping gue.

Karna gue gak kunjung liat Alfa, jadi gue ngelilingin aula sekolah ini buat cari tu anak.

'Yaelah mana sih ni anak, Abdi aja nyampe udah selesai kasih pidato' gerutuk gue dalem hati.

"Jasmine, kamu mau kemana?" Tanya ibu Elva ketika kami berpapasan.

"Jes mau mencari Alfa. Ibu liat enggak? Tadi datengnya bareng Jasmine" tutur gue.

"Alfa? Ibu gak liat dari tadi. Coba kamu cari diluar sekolah" saran ibu Elva.

"Ou, kalo gitu makasih bu, saya permisi dulu" pamit gue yang dijawab dengan anggukan.

Gue kesel banget sama Alfa. Awas aja entar kalo ketemu. Dia ngajak gue jadi pasangan tapi dia sekarang ngilang entah kemana. Eh, apa Alfa nemuin Melati ya? Tapikan Melati sama kak Arga. Mana mau kak Arga minjemin pasangannya. Tapi ada kemungkinan juga sih kak Arga mau. Kalo Alfa lagi sama Melati, berarti mereka ada di TAMAN!
Kok gue baru inget sih, dengan cepat gue berjalan menuju taman gak peduli kalo gue jatuh karna highheels sialan ini.
Sesampai gue ditaman. Taman itu sepi, gak ada orang ditaman. Jadi kalo gak disini, mereka dimana dong! Dengan kesal gue memutar badan ingin kembali ke aula.

Me or My Twin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang