" o-oh. It-itu,, eemmm, anu.." jimin tidak bisa menjawab, dia hanya mengigit bibir bawahnya. Itu kebiasaan jimin jika sedang bingung dan gugup.
" hei, bukannya sudah kubilang, jangan menggigit bibirmu. Itu membuatku ingin mencium dirimu." Sehun mengelus bibir jimin menggunakan jarinya agar dia tidak menggigit bibirnya. " nah kita sudah sampai" dia memberhentikan mobilnya didepan apartemen jimin.
Saat jimin akan membuka pintu mobil, sehun menahannya.
" biar aku saja." Dia pun keluar mobil dan membukakan pintu mobil untuk jimin, jimin pun keluar dengan wajah malu – malu.
" terima kasih, sudah mengantarku." Kata jimin.
"tidak masalah." Sehun menyelipkan rambut ke belakang telinga jimin. Pria mungil tersipu karena perilaku sehun kepadanya. " oh iya, bolehkan aku meminta nomor telepon mu? Agar aku bisa menghubungi nanti saat menjemputmu." Jimin pun memberikan nomornya kepada sehun.
" ini sudah sangat malam, kau pulanglah." Suruh jimin lembut. Setelah memberikan nomornya kepada sehun.
" kau mengusirku jim?" tanya sehun
" aniyo. Bukan begitu sehun." jawab jimin panic, dia tak bermaksud untuk mengusir sehun.
" hahaha, iya aku tau." Sehun mengacak rambut jimin. Jimin mempoutkan bibirnya karena dia acak sehun.
" hih kau ini, kenapa mengacak rambutku." Rutuk jimin.
" habis kau ini lucu sekali, jim." Sehun kembali mengacak – acak rambut jimin. Tapi kali ini jimin tidak marah, mereka berdua hanya tertawa. Tapi tiba – tiba tawa itu terhenti saat sehun, menangkup kedua pipi jimin dan mendekat wajahnya ke jimin. Tidak ada penolakan dari jimin, ia hanya diam dan perlahan menutup matanya. Tinggal sedikit lagi bibir sehun mendarat di bibir jimin, bahkan sehun sudah merasakan kulit bibir jimin, tapi hp sehun tiba – tiba bordering, membuat sehun terpaksa menghentikan kegiatannya.
" shit!! Mwo!!! Mwo!!!" kesal sehun saat menjawab telponnya.
" kau kenapa tiba – tiba marah eoh?" tanya kai diseberang sana.
" kau mengganggu momentku bodoh!" sehun melihat jimin sedang menyentuh bibirnya sendiri. Sehun pun menelan ludahnya kasar. Baginya jimin terlihat sangat menggoda iman saat ini.
" hoi sehun. sehun. woi woi. WOI KAMPRET, DENGAR KAGAK LU TUNGKIK!!!" teriak kai yang kesal karena sehun tak menjawab panggilannya. Sehun pun menjauhkan hp dari telinganya agar telinganya tidak rusak. Dia masih ingin mendengar, apa lagi dia belum mendengarkan suara jimin yang mendesah dan memanggil namanya saat jimin berada dibawahnya. ( apa yang kau pikirkan sehun -_-)
" yak yak. Kau bisa tidak jangn teriak. Kau pikir kau tuli." Marah sehun.
" kau yang salah, aku sudah memanggilmu dari tadi bodoh, kau dimna? Tumben kau keluar memberitahu kemana. Pulanglah eomma mencarimu." Jelas kai.
" bukan urusanmu." Kata sehun datar.
" YAK, KAU...." Sebelum kai menyelesaikan kalimatnya, sehun sudah mematikan ponselnya.
" siapa yang menelepon?" tanya jimin
" bukan siapa – siapa, kau masuk dan istirahatlah." Suruh sehun.
" ehm, kau pulanglah." Kata jimin.
" aku akan pulang jika kau sudah masuk ke dalam, jika belum aku tidak akan pulang." Tukas sehun melipat kedua tangan di dadanya dan menyenderkan punggungnya ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BESTWOLF BULLETPROOF (boyxboy)
Юморini kisah tentang 7 pria tampan yang menamai diri mereka sendiri dengan "THE BESTWOLF BULLETPROOF" . . . " dasar jam sialan, rasakan ini rasakan " " yak! Muka kuda, aku geli bodoh, dan sodara apanya kita tidak ada hubungan darah sedikit pun " "RA...