Lelaki tampan itu terlihat sedang membarinhkan tubuhnya, melipat tangan di belakang kepala dan memejamkan matanya, sambil mendengarkan lagu dari earphonenya. Tidak bergerak sedikitpun, hanya menikmati musil dan angin yang berhembus diatas gedung tersebut. Dia sedang berada diatap sekolah sendirian, tanpa di temani sahabat-sahabatnya.
Bosan mendengarkan lagu lewat earphone, kris -lelaki tampan- pun melepasnya dan mendengar lagu langsung lewat handphonenya, kali ini ia tidak menutup matanya. Ia kini memandangi langit siang.
*****
Kim seokjin atau bisa kita panggil jin, sedang duduk dikelasnya. Dia tidak keluar, padahal bel istirahat sudah berbunyi dari tadi.
"Haaaa..." jin menghembuskan napas. "Bosannya. Lebih baik aku ke atap saja."
Setelah itu, jin pun langsung menuju ke atap. Saat hendak membuka pintu, jin mendengar sayub-sayub suara lagu, dan lagu itu lagu yang sedang dia cari-cari, tapi dia tidak tahu judul lagu tersebut. Jin pun segera membuka pintunya, dan terlihat seorang pria sedang duduk sambil menatap ke atas. 'Apa dia sedang menatap langit?' tanya jin dalam hati. Jin lalu berjalan mendekati pria tersebut tersebut.
"Mm.. Permisi." jin menepuk bahu pria tersebut. Lantas pria itu menoleh kearahnya. Dan tatapan mereka bertemu. Jin terdiam melihat ketampanannya pria itu.
"Aku tau aku tampan." kata kris tiba-tiba.
'Dia tau isi pikiran ku.' batin jin
"Aku bisa lihat dari wajahmu." kata kris lagi
'Memangnya di wajahku ada tulisannya.' jin mengernyitkan alisnya sambil meraba wajahnya.
"Tidak ada. Tapi raut wajahmu itu sudah memberitahu semuanya." kris tersenyum tipis. Tipiiiiisssssss sekali.
"Ck. Kukira kau bisa membaca pikiran orang lain." jin mengembungkan pipinya.
"Hm, lalu ada apa kau memanggilku? Kau tidak disuruh mereka untuk memanggilkukan?" tanya kris, ia kembali memasang wajah datarnya.
"Aku tidak disuruh siapa-siapa kok. Aku memanggilmu karena aku ingin bertanya sesuatu padamu." jelas jin. Kris hanya menaikkan sebelah alisnya.
"Hhmm. Itu.. Aku ingin bertanya. Apa judul lagu yang barusan itu?." tanya jin ragu.
"Yang mana?" tanya kris dingin.
'Ck, dingin banget dah ni anak' batin jin.
"Yang tadi." jawab jin
"Tadi mana?" tanya kris lagi
'Dih. Menyebalkan' cibir jin dalam hati.
'Yang barusan itu." kini jin wajah jin sudah di tekuk.
"Apa judulnya?"
'Bego! Kalau gue tau ngapain gue tanya sama lu panjul!.' sungut jin. Bibirnya mulai komat-kamit.
"Hmph. Maaf maaf. Aku hanya mengetesmu saja tadi. Ku kira kau hanya modus saja agar bisa mengobrol denganku." ujar kris.
"Whuut? Untuk apa aku modus denganmu. Kenal aja enggak. Sudahlah tidak jadi. Aku pergi saja." sebelum berdiri, kris menahan tangannya. Entah kenapa kris tiba-tiba menahannya.
"Ck. Mau apa kau? Lepaskan aku!" jin berusaha menepis tangan kris, tapi tenaganya kalah kuat.
"Maafkan aku. Aku hanya saja tadi. Akan ku beritahu lagunya." ujarnya sambil menatap jin, seakan tidak rela jika jin pergi begitu saja.
"Benarkah?" wajah jin kembali cerah.
"Hm, makanya jangan pergi begitu saja kau sudah ngambek." kekeh kris.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BESTWOLF BULLETPROOF (boyxboy)
Mizahini kisah tentang 7 pria tampan yang menamai diri mereka sendiri dengan "THE BESTWOLF BULLETPROOF" . . . " dasar jam sialan, rasakan ini rasakan " " yak! Muka kuda, aku geli bodoh, dan sodara apanya kita tidak ada hubungan darah sedikit pun " "RA...