Tiga.

9.3K 558 17
                                    

Vionna dan yang lainnya langsuny terkejut. Ada rasa penasaran di hati vionna.

"Bu. Aku ingi memeriksa dulu !" ucap vionna

"Aku ikut!" kata bretha dan elle.

"Hati hati nak.."

Vionna, elle dan bretha langsung keluar dari ruangan wanita bersama sama. Mereka mencari sumber suara itu.

Suasana menjadi mencengkram.

Mereka melanjutkan mencari sumber suara tadi.

"Lewat mana?" tanya bretha

"Sini!" ajak elle yang menuntun mereka berdua kearah ruang bawah tanah.

Saat menginjak satu tangga dan dua tangga, di dalam ruang tanah sangat gelap. Vionna dan elle mengambil obor. Bretha berjalan di belakang vionna

"Viona.. Aku takut" bisik bretha

"Stt!"

Elle menuntun vionna dan bretha ke arah kiri. Seakan elle tau arah sumber suara.

Elle berhenti di depan pintu yang tua. Entah pintu apa itu.

Terdengar suara yang sedang berbicara sendiri. Vionna cukup takut. Jantung mereka berdebar kencang.

Elle mengintip di kaca pintu itu. Kaca itu berukuran 5cm. Mata elle membesar saat melihat ada seorang vampire di dalam yang sedang menghisap darah seoarang pelayan!

"Elle? Apa yang kau lihat?" bisik bretha

Elle tidak menjawab

"Elle? Jawablah!" bisik bretha kembali

"Vampire.. Dia memakan Pelayan!" bisik elle

"Apa?" tanya vionna, suaranya tidak terlalu kencang

"Sttt!! Kita harus beritahu yang lain! Vampire sudah datang ke wilayah kerajaan!" bisik elle.

"Baiklah. Kita harus pergi!" ajak vionna.

Mereka bertiga keluar dari ruang bawah tanah dengan terburu buru. Vionna berjalan gugup ketakutan

Ia memasuki ruangab wanita

"Bagaimana vionna? Apa suara vampire itu?" tanya ibunya, tapi vionna berjalan kedepan sepertinya untuk mencari jawaban

"Vionna? Jawablah bibi!" tanya bibi ana

"Vionna. Tolong jawab kami.." ucap kak jess

"Baiklah!! Tadi ada vampire di ruang bawah tanah! Malam sekarang kunci pintu ruang bawah tanah. Para pelayan masuk kedalam kamar nya masing masing! Dan bawa makanan kalian ke dalam kamar kalian! Jangan lupa kunci pintu. Ibu, elle, bibi ana, sonya, ethan dan bretha masuk kedalam kamarku ayah, paman james dan kak jon memimpin pembasmian! Kita harus berkeja cepat!! Beritahu yang lain..! Secepatnya. Jangan lupa masing masing di kamar kalian ada senjata. Tidak boleh ada yang keluar, berisik atau apa dari kamar kalian. Berdoa! Semoag kita semua selamat! Vampire sudah menyerang kearah kerajaan!" jelas vionna dengan tegas

Para pelayan hanya mengangguk dan keluar dari ruangan para pelayan untuk memberi tahu tentang berita ini. Vionna begitu sibuk membatu mempersiapkan senjata dan yang lainnya

"Vionna, bagaimana ini? " tanya bretha

"Ya begini! Ayolah, bretha kau akan tinggal di istanaku. Mungkin sementara." ucap vionna sambil memberikan senjata panah ke para pelayan

"Baiklah.."

Dan semuanya sibuk dengan membereskan kamar mereka masing masing.

--------###---------

Malam haripun tiba. Vionna masuk kedalam kamarnya bersama dengan elle, bretha, ibu, bibi ana, sonya, kak jess dan ethan.

Vionna mengunci pintu kamarnya dengan erat. Begitu juga kamar yang lainnya maupun kamar pelayan.

Istana tampak sepi.. Tak ada suara sedikit pun.

Elle dan bretha duduk di kasur vionna. Ibu, bibi ana, ethan dan sonya duduk di kursi kamar vionna dan bibi jess berdiri disebelah vionna.

'Buk.. Buk... Buk..' suara dari pintu ruang bawah tanah.

Jantung vionna makn berdetake kencang. Vionna sudah bersiap dengan senjata panahnya.

Terdengar suara segerombolan orang berjalan. Ethan menyumput dibelakang bibi ana. Dan sonya berada di belakang ratu hana. Bretha dan elle berdiri dari duduknya. Mereka bertiga memegang senjata panah dengan tegas.

'Aaaaaaaa!!' teriak dari arah bawah kamar vionna, sepertinya itu pelayan yang terhisap oleh vampire.

Dan sekarang, teriakan para pelayan makin bertambah.

"Vionna. Bagaimana ini?" bisik elle

"Siap siaga saja!" jawab vionna.

Tiba tiba pintu kamar vionna bergrak. Seperti ada yang mau masuk. Itu vampire!

'Buk..buk..buk..' suara itu seperti mendobrak pintu kamar vionna.

"Ibu.. Masuklah kedalam kamar mandiku!" perintah vionna sambul menatap pintu dengan gugup

Ibu vionna, kak jess, sonya, ethan, dan bibi ana memasuki kamar mandi vionna.
Bretha, elle, dan vionna sudah siap melawan vampire.

Dan..

Pintu itu terbuka dengan cepat! Kunci kamar vionna rusak parah. Empat vampire masuk kedalam kamar vionna

Bretha melepaskan panahannya di kepala vampire wanita yang sedikit menyeramkan.
Dan, kali ini elle yang melepaskan panahannya di kepala vampire wanita dengan dua panah. Elle tersenyum, baru kali ini elle melepaskan panahnnya
Kali ini, vionna lah yang melepaskan panahannya dibantu dengan bretha yang melepaskan panah ke dua vampire tersebut.

Dengan sekejap, empat vampire itu menjadi abu. Sunggu hal yang aneh bagi vionna. Baru kali ini mereka bertiga menyerang vampire.

"Vionna, kita harus bantu yang lain membunuh vampire ini!" ucap elle

"Baiklah! Tapi, aku akan memberikan dua panah kepada ibu ku dan bibi ana." kata vionna

Bretha dan elle hanya mengangguk. Vionna pun mengambil dua panah di lemari bajunya. Ia memberikan panah itu kepada ibunya dan sonya.

"Bu, aku harus menolong yang lainnya! Lepaskan panah ini kepada vampire. Mereka akan menjadi abu!" jelaa vionna

Ibu vionna hanya mengangguk.

Vionna pun keluar ruangan kamarnya bersama dengan elle, dan bretha.

VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang