Bretha melihat Vionna, ia dan Alex pun menghampiri Vionna.
Vionna hanya tersenyum melihat mereka berdua."Vionna, mana pasanganmu?," tanya Bretha
"Umm.. A.. Di.. Dia.. Entahlah.. Aku tidak tau," jawab Vionna yang terlihat gugup
"Aku datang!" teriak Curtis tiba tiba "apa kalian membicarakanku?"
Vionna memutarkan kedua matanya itu "argh.. Sudahlah, perkenalkan dirimu kepada kedua temanku ini,"
"Teman? Oh baiklah. Halo, aku Curtis mentri sekertaris disini,"
"Aku sudah tau," Alex berjabatan tangan dengan Curtis
"Aku Bretha dan ini kekasihku, Alex" Bretha memegang tangan Alex dengan erat.
"Pasangan yang serasi" puji Curtis.
Alunan musik kali ini melodi. Membuat para pengunjung berdansa
"Vionna, maukah kau berdansa denganku?" ajak Curtis sambil memberikan tangannya
Vionna melirik kearah ibunya, ia pun mengangguk dengan terpaksa. Vionna raih tangan Curtis
Mereka mulai berdansa.Saat mereka berdansa, Vionna malah memikirkan Steven kembali yang hanya ia pikirkan bagaimana keadaan Steven
'Steven kemarilah, aku ingin bertemu denganmu, kapan kau kemari? Aku harap kamu datang'
Vionna dan Curtis masih melanjutkan dansanya, terlihat Alex dan Bretha sangat romantis dan terlihat juga Elle sedang berbicara dengan salah satu penjaga.
Tiba tiba terdengar suara geluduk yang kencang dan disertai oleh angin yang cukup kencang membuat pesta dansa itu terhenti seketika. Para pengunjung sangat ketakutan
'Ada apa ini? Steven? Apakah kau akan datang?' tanya batin Vionna.
Tiba tiba awan berubah menjadi hitam, seperti akan turun hujan.
'Prakkk'
Tiba tiba terdengar suara pecah dan tiba tiba juga datang Vampire wanita yang disuslul oleh Vampire laki laki.
Vionna mengingat dan ia rasa ia pernah bertemu dengan Vampire wanita itu, ia kembali mengingat. Itu kakak Steven.
Dan vionna mengingat kembali pria yang sedang melawam Vampire wanita itu. Itu Steven.
'Apa? Apa yang dilakukan Steven?! Ia melawan kakaknya?'
Para pengunjung berteriak ketakutan. Ia berjalan menjauhi kaca pecah itu.
Steven dan kakanya masih bergelut. Alex merentangkan tangannya dan keluarlah sayap, ia membantu Steven untuk melawan kakaknya.
"Steven!!" teriak Vionna
Para pengunjung berlarian kesana dan kesini. Tiba tiba para kelelawar masuk dan membakar ruangan ini.
Banyak para pengunjung yang tergeletak. Vionna semakin tak karuan, ia mulai mengambil senjata nya itu.
Ia mulai melawan para kelelawar, Bretha dan Elle mulai mengambil senjata mereka di kamar Vionna dan mereka bertiga mulai melawan kelelawar bersamaan.
Para pengunjung mulai terlihat panik. Mereka diamankan di ruang para wanita.
10 kelelawar
20 kelelawar
30 kelelawar
Mereka telah musnahkan.
"Huh, cukup melelahkan" ucap Bretha
Elle punya akal, ia mengambil obor.
"Vionna."
"Apa?"
"Aku punya akal. Aku akan membawa kelelawar ini ke tempat yang tersembunyi tempat bawah tanah dan aku-"
"Kau akan membakar mereka disitu dan akan mati?!" vionna sangat frustasi
"Maafkan aku Vionna,"
"Tidak Elle, Tidak!"
Vionna melanjutkan perlawanan. Elle lihat Bretha sedang kesusahan sementara kelelawar datang lebih banyak.
Elle berlari keluar dan kelelawar mulai mengikutinya. Steven sudah mengalahkan kakaknya.
Saat diluar Vionna sudah kehabisan tenaga begitu juga Bretha"Elle!," ucap Vionna saat melihat Elle pergi keluar
Tak lama dari arah luar kerajaan terdengar suara ledakan yang cukup besar dan keluarlah api
"Elle!!!!!!!!" teriak Vionna sambil menangis. Steven memangku Vionna
"Apa yang dilakukan Elle?!" tanya Bretha.
Vionna menangis di pelukan Steven sementara ledakan terdengar begitu keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIONNA✔
VampireMenjadi anak raja adalah impian kalian bukan? Tapi, kali ini gadis bernama Vionna tidak menginginkan posisi itu. Dimasa remaja vionna, negri yang dikuasai oleh ayahnya dilanda oleh gerombolan vampire. Para rakyat jika malam akan masuk rumah dan men...