duapuluh

5.4K 317 2
                                    

Esoknya Vionna terbangun

semalam tidur Vionna cukup nyenyak dan sempat ia memimpikan Steven.

'aku sangat rindu sosok Steven' Gumam batin Vionna

Vionna pun turun dari ranjangnya dan menyisir rambutnya yang acak acakan itu, ia mulai menyisir. ia masih memikirkan Steven.

'Tok.. Tok.. Tok..'

"masuklah" teriak Vionna

Elle pun masuk kedalam kamar Vionna, ia membawakan gaun yang sangat indah.

"apa ini?" tanya Vionna terheran heran

"ini gaun untukmu,"

"bukankah pernikahanku nanti?,"

"Ini bukan pernikahanmu, tapi ini untuk pesta nanti malam." jelas Elle sambil menaruh Gaun itu di atas ranjang Vionna.

"Apa?!" teriak Vionna

"Santai saja, hanya pesta bukan pernikahan"

"Apa lagi yang dilakukan oleh ibuku?!"

"Bukan ibumu tapi ayahmu,"

"Um.. Ya maaf maksudku apa yang dilakukan ayahku?!"

"Entahlah... Siap siap untuk nanti malam, Vionna"

"Kau mendukung aku atau kedua orangtuaku?,"

"Hmm, maaf aku terpaksa mendukung kedua orangtuaku,"

"Terserahlah," Vionna berdiri mengambil gaun itu dan berjalan kearah lemari

"Vionna-"

Langkah Vionna terhenti "apa lagi?"

"Sebaiknya jangan taruh dulu di lemari, aku lelah meluruskan gaunmu itu,"

Vionna hanya tertawa "tidak akan kusut"

Elle pun pergi dari kamar Vionna. Ia berjalan mendekat kearah jendela dan membuka kaca jendela. Ia mulai menghirup udara

'Steven, dimana kamu? Apa perangnya sudah selesai?' tanya batin Vionna

Ia kembali melihat air mancur dan kursinya, Vionna kembali mengingat ia bertemu dengan Steven, ia tertawa.

🍂🍂🍂

Disisi lain.

Steven sedang duduk di dekat perapian dengan wajah putus asa.

Alex tiba tiba menghampirinya "hei"

Steven melirik "apa?"

"Kau terlihat sedih? Kenapa kau ini?"

"Tidak.. Aku tidak apa apa.."

"Hei," Alex menepak bahu Steven "aku tahu kau sedang memikirkan Vionna"

"Y..ya.. Aku hanya memikirkan-"

"Ayo ceritalah"

"Aku berbohong kepada Vionna" ucap Steven

"Berbohong? Apa yang kau katakan padanya?"

Steven menunduk "aku mengirimkan surat kepadanya dan aku bilang jika kita akan berperang,"

"Lalu?"

"Aku terpaksa mengatakannya agar ia bisa bahagia menikah"

Wajah Alex berubah menjadi terkejut "menikah? Dengan siapa?"

"Ia bilang dengan mentri sekertarisnya itu, ia dijodhkan,"

Alex meremas bahu Steven "sabar. Semua nanti akan ada jalannya,"

"Aku tahu, aku sedang memikirkan bagaimana jika Vionna memilikia anak? Apa aku yang harus menjaganya?"

"Oh ya, tadi aku dari kerajaan Bretha dan sedikit berbincang dengan Bretha katanya di kerajaan Vionna ada pesta nanti malam,"

"Oh.. Biarkanlah, itu hanya pesta untuk Vionna dan mentri sekertarisnya,"

"Kau mau putus asa saja?," Alex berusaha membangkitkan semangat Steveb "ayolah, bung, kau ini kan biasanya paling semangat. Kau yakin tidak mau datang?"

"Jika aku datang aku akan merusak pesta Vionna" wajah Steven kembali lemas

"Tidak... Tenanglah nanti ada aku.."

"Tapi tunggu," wajah Steven berubah menjadi misterius "bagaimana jika kakakku nanti datang ke pesta itu? Dan memakan banyak korban?!"

"Nah... Sebaiknya kamu datang!"

"Baiklah aku akan datang," steven berdiri dan pergi berjalan

"Umm..tunggu, bung" langkah Steven kembali terhenti oleh suara Alex "apa kau sudah ada baju untuk nanti malam,"

"Ah sudahlah, kau ini aku kira ada apa" Steven tertawa bersama dengan Alex.

Dari sekarang Steven pun bergegas untuk pergi nanti malam.

VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang