Sembilanbelas.

5.4K 328 2
                                    

Hari ini Vionna tak cukup tidurnya, pasalnya saat malam ia memikirkan Steven terus.

Ia harus bangun pagi hari tapi ia kurang tidur, badannya sangat lemas. Tapi ia paksakan dirinya untuk mengikuti perintah ibunya kemarin.

Vionna sekarang berada di taman kerajaan bersama dengan Elle. Ia melihat kursi yang dekat air mancur itu, ia terbayang dan mengingat masa masa ia bertemu dengan Steven.

Vionna kembali tersenyum.

"Ekhem.." tiba tiba suara itu terdengar dari arah belakang Vionna.

Vionna membalikan badannya, itu Curtis "um.. Ya ada apa?,"

Curtis hanya tersenyum kepada Vionna, tampangnya tidak terlalu tampan "nona, lebih baik kita berangkat sekarang."

"Oh, sekarang? Baiklah." Vionna melirik Elle "Elle, aku akan pergi sekarang,"

"Hati hati dijalan!,"

Vionna pun pergi bersamaan dengan Curtis. Tapi, Vionna tidak berpegangan tangan layaknya seorang kekasih ia sangat tak mau.

"Ekhem.. Nona,"

"Apalagi Curtis? Sudahlah, aku lagi pusing!" ucap Vionna sedikit sinis. Ia langsung menaiki kereta kudanta itu.

Curtis pun naik ke kereta kuda bersama dengan Vionna

"Nona,menurutmu hari ini hari yang menyenangkan bukan?," tanya Curtis dengan wajah familiernya

"Hari yang buruk sekali." jawab Vionna

"Oh, baiklah bagiku juga ini hari yang buruk,"

Vionna hanya terdiam sambil melihat kearah luar kaca kereta kudanya. Ia melihat pemandangan, ia harap ia bisa melihat Steven.

"Nona, um, aku boleh tanya?", Curtis ingin menanyakan sesuatu, tapi ia terlihat gugup

"Tanyakan saja, cepat!,"

"Dulu kau pernah memiliki pacar?,"

Vionna menatap Curtis dengan sinis "apa itu menjadi masalahmu?"

"Um.. T.. Ti.. Tidak.." Curtis terlihat gugup kembali

"Yasudah," Vionna kembali menatap kaca dan melihat pemandangan.

'Uh, bicara dengan nona Vionna saja susah dan aku terlihat gugup? Memalukan!' ucap Curtis di dalam hatinya

tiba tiba kereta berhenti, mereka sudah sampai di sebuah pasar rakyat. Disana terlihat banyak rakyat sedang berbelanja dan berjualan. Cukup ramai.

Vionna dan Curtis pun turun dari kereta kudanya, salah satu penjaga membawakan kertas dan mulai membacakannya

"PERHATIAN!!! hari ini Ratu Vionna akan memberikan hadiah kepada kalian, sebuah makanan yang cukup untuk beberapa hari hal ini dikarenakan ratu Vionna akan menikah dengan mentri sekertaris yaitu Curtis" teriak penjaga itu

wajah rakyat sangat gembira dan senang, mereka semua tersenyum

"Terimakasih Ny.Vionna semoga kau dan Curtis akan bahagia!!" teriak salah satu rakyat

'huh, bahagia? jangan harap! menikah saja dengan Curtis aku tidak mau bagaimana bisa dikatakan bahagia?' ucap batin Vionna

"terimakasih" jawab Curtis dengan bahagia, Vionna melirik Curtis dengan sinis dan curtis menunduk karena takut.

"um... baiklah.. terimakasih " ucap Vionna "um.. pelayan, apa sekarang boleh pulang dulu?"

"boleh, Ratu" pelayan itu mengangguk

"um.. baiklah untuk rakyatku maaf jika aku datang hanya sebentar, aku seperti tak enak badan aku minta maaf aku harus kekerajaan" Vionna menaiki kereta kudanya dengan cepat.

curtis memandang Vionna, ia pun mengikuti Vionna menaiki kereta kuda. kereta kuda yang ditaiki oleh Vionna dan Curtis pun pergi.

"um, boleh aku tahu kenapa kita pulang Nyonya?" tanya Curtis

"aku tidak enak badan," jawab Vionna dengan nada sinis

"semoga lekas sembuh, Nyonya"

"ya ya ya.."

kereta pun berjalan

selama perjalanan Vionna masih memikirkan Steven ia tak pernah melupakan masa masa ia ketika bersama Steven. Dipikirannya hanya satu yaitu Steven, Steven, Steven, Steven dan Steven.


VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang