Delapanbelas.

5.5K 322 2
                                    

Pagi hari..

Hari ini Vionna sengaja diam di kamar dan pura pura tidur. Bagi ia ini adalah hari yang malas.

'Tok.. Tok.. Tok..'

"Vionna! Kau sudah bangun?,"

Pintu kamar Vionna pun terbuka. Itu Elle. Ia membawakam sepucuk surat.

"Vionna?" bisik Elle

Elle tau Vionna sudah bangun tapi Vionna memejamkan matanya layaknya tidur.

"Hmm, baiklah, jika itu mau kau aku akan pergi dan membuanh surat ini," Elle berjalan satu langkah dari kamar Vionna

"Tunggu!" Tiba tiba Vionna terbangun

Elle kembali masuk kedalam kamar Vionna, Elle hanya tersenyum.

"Apa isi surat itu?," tanya Vionna

Elle mendekat kearah Vionna dan memberikan surat itu "entahlah,"

"Dari siapa?," tanya Vionna kembali

"Aku juga tidak tahu, tadi ada tukang pos datang." jelas Elle.

Vionna pun membuka surat itu. Hatinya berdebar kencang.

'Salam hangat

Lembaran ini kau buka, rasa hatiku senang kembali.

Mungkin aku harus melakulan hal ini. Kau harus melepaskan aku, Vionna. Aku harus pergi berperang selama beberapa tahun.

Maafkan aku jika aku tidak jadi menjadi suamimu, dan menikahlah dengan mentri sekrtaris itu.

Aku akan selalu menjagamu, Vionna. Sungguh ini adalah hal yang terberat bagiku untuk meninggalkanmu

-Steven Charles- '

Setelah membaca isi surat itu, Vionna langsung mengeluarkan air matanya. Hatinya sangat sakit.

"Vionna?," tanya Elle "kau tak apa apa?,"

Vionna hanya menangis mengrluarkan air matanya. Air matanya berjatuhan di atas kertas itu.

"Kau kenapa?," tanya Elle kembali.

"Dia.. Dia.. Akan meninggalkanku, Elle," jawab Vionna

"Siapa? Vionna? Jawab!,"

"Dia.. Steven Charles,"

"Steven?"

Vionna hanya diam, ia merintikan air matanya kembali. Elle mendekat kearah Vionna dan memeluknya.

"Vionna.. Sudahlah.." Elle memeluk Vionna dengan tulus.

Tiba tiba pintu kamar Vionna terbuka.
Yang membuka pintu adalah Ratu Hana

"Vionna? Kau sudah siap? Perancang baju sudah ada."

Vionna mengusap air matanya dan tersenyum kepada ibunya.

"Kau menangis sayang?," tanya ibu Vionna.

Vionna menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Ia berdiri dari ranjangnya

"Ibu, aku sudah siap!," Vionna pura pura semangat untuk menutupi sakit yang dirasakannya.

"Baiklah. Cepat!"

Vionna pun pergi keluar kamar bersama Elle. Vionna sangat sakit hati, ia serasa di tusuk oleh dua puluh ribu pisau.

Vionna dan Elle pun memasuki ruangan tata busana. Ruangan ini cukup lega lebih dari kamar Vionna.

Terlihat perancang busana sedang menulis di kertas tuanya itu.

"Um.. Selamat datang Ny.Vionna Ratu Hana dan Elle," perancang itu terlihat ramah.

"Baiklah, Joy, Tolong rancang busana dia" perintah tatu hana.

"Baik Ratu," Joy mengambil sehelai kain dan satu pulpen. Ia mulai mengukur bajunya.

Joy sangat fokus untuk mengukur ukuran badan Vionna. Sementara, Vionna masih memikirkan keadaan Steven. Ia melamun

"Vionna?," tana ibunya, Vionna sedikit terkejut.

"E.. Eh.. Iya bu?,"

"Besok kau dan Cutris harua keluar istana dan memberikan makanan kepada rakyat kita,"

"Tapi bu-"

"Ibu sudah siapkan makanannya untuk besok. Kau bisa lakukan?,"

Dengan hati berat Vionna menganggukan kepalayany

'Hari yang menyebalkan! Kenapa aku harus dijodohkan oleh pria itu?! Padahal cintaku untuk Tuan Vampire itu, Steven' ucap batin Vionna

Joy pun sudah mengukur baju Vionna. Ia menuliskan ukuran bajunya di kertas tuanya itu.

Vionna pun keluar dari ruangan itu dengan jalan tertunduk dan masih menyimpan rasa sakitnya itu. Rasanya Vionna ingin sekali mengeluarkan air matanya itu




VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang