Enambelas.

5.9K 352 7
                                    

Vionna pun berjalan ke ruangan ayahnya, ia ingin memberi tahu hal yang penting.

Saat sudah di depan pintu ruangan ayahnya, ia mengambil nafas dan membuangnya, berharap ayahnya tidak sibuk.

Vionna menatap Elle dan mengangguk, Vionna pun masuk kedalam ruangan ayahnya.

Terlihat seorang pria tinggi gagah sedang berada di dalam ruangan ayahny, pria itu memakai kumis hitam dengan kacamata bulatnya.

"Ayah?," tanya Vionna

"Ah, kau akhirnya datang. Hmm, Vionna perkenalkan ini mentri sekertaris ia Curtis,"

"Oh salam kenal!," Vionna tersenyum kepada pria itu.

"Baiklah, kalian sudah berkenalan. Ayah akan memberitahu kalau dia akan menjadi jodohmu,"

Tiba tiba rasa jantung Vionna sangat sakit dan berdebar kencang, ia sangat tak percaya hal ini.

"Apa?!," tanya Vionna tak percaya

Ayah Vionna tertawa "tenanglah, kalian akan menikah satu minggu lagi waktu yang bentar bukan? Jadi kau bisa memilih gaunmu dari sekarang,"

"Tapi ayah.."

"Ayah sudah siapkan perancang gaunmu,"

Vionna sungguh tak terima hal ini, dia langsung berlari pergi dari ruangan ayahnya. Air matanya keluar, ia sangat sakit hati.

Elle melihat Vionna berlarian sambil menangis, elle pun mengikuti Vionna

"Vionna, tunggu!," teriak Elle

Vionna tidak merespon ia berlarian menuju ruang bawah tanah.

"Hei Vionna! Tunggu!!," teriak Elle kembali saat turun ke tangga bawah tanah.

Vionna pun membuka pintu ruang bawah tanah yang menuju peternakan. Sungguh aneh bukan?

"Vionna tunggu!!!!," teriak Elle kembali

Vionna akhrinya berhenti di dekat kandang kuda. Mungkin Vionna akan pergi

"Hei Vionna," Elle memeluk tubuh Vionna "ayo cerita ada apa?,"

Vionna memeluk Elle dengan erat "aku akan dijodohkan oleh sekertaris ayah,"

"Apa?! Tuan Curtis itu?" Elle pun sungguh tak percaya akan hal ini

"Tadinya aku ingin bilang ke ayahku jika aku akan menikah dengan Steven tapi ayahku malah menjodohkanku dengan sekertaris itu!!," ucap Vionna frustasi

"Tenanglah!," Elle mengusap air mata Vionna

"Aku harus pergi! Aku akan temui Steven, kau harus bilang ke keluargaku jika aku pergi ke istana Bretha!,"

"Tapi Vionna-"

"Ayolah Elle, tolong aku?,"

Elle terpaksa menolong Vionna dan akan berbohong kepada keluarga kerajaannya.
Elle mengangguk

Vionna pun mengambil kuda berwarna hitam, ia langsung menaiki kuda itu dan pergi dengan cepat

"Vionna!," teriak Elle

Vionna tidak merespon, ia langsung pergi dan sudah cukup jauh. Elle pun masuk kedalam ruang bawah tanah.

Vionna kembali merintikan air matanya, ia melewati hutan yang cukup gelap. Ia terjatuh dan tangannya terluka.
Ia menahan rasa sakit lukanya dan hanya menangis.

"Steven!!," teriak Vionna sambil menangis "di mana kau? Hiks..."

"Vionna?,"

Tiba tiba terdengar suara Steven, Vionna langsung membalikan badannya. Steven berada di belakangnya

Vionna memeluk Steven dengan erat, seakan tak mau berpisah.

"Hei, ada apa?" tanya Steven

"Hiks.. Aku hiks.. Akan dijodohkan,"

Deg

Jantung Steven seperti tertusuk oleh beribu ribu pisau. Ia tak percaya akan hal ini.

'Vionna, apa benar yang kau katakan? Tolong jika benar jangan lakukan! Tolong Vionna! Aku mencintaimu,'

"Sudahlah, Vionna, Mungkin dia jodohmu?,"

"Apa?!" Vionna melepaskan pelukannya dan memukul Steven "kau sungguh tega! Kau bilang aku jodoh dia?! Aku tak sudi menikah!,"

"Aku tahu," Steven memeluk Vionna kembali

"Apa kau mencintaiku?," tanya Vionna,

Steven mengusap air mata Vionna "kira kira?"

Vionna mengangguk sambil tersenyum.

'Senyumu sangat indah Vionna,' ucap batin Steven

VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang