Duabelas.

6.7K 390 7
                                    

Vionna mulai berajalan mengelilingi kamar kamar di rumah besar ini. Tujuannya hanyalah mencari kamar Debra.

Vionna akan menanyakan seribu pertanyaan kepada Debra. Mungkin tentang ia disanjungi oleh neneknya.

Saat tengah berjalan mencari kamar kamar, Vionna tertuju matanya oleh pintu yang terdapat tengkorak.

Awalnya Vionna sedikit takut ketika melihatnya, tapi ia mencoba memberanikan diri untuk mendekat.

'Ruangan apa ini?' tanya batin Vionna.

Vionna pun mendekat dan sudah semakin dekat di depan pintu itu. Tangannya mulai mengayunkan kearah pintu itu.

'Tok tok tok..'

Tak ada jawaban dari kamar itu. Vionna sangat semakin penasaran dengan isi rumah itu.
Ia kembali mengetuk pintu itu.

'Tok .. Tok.. Tok'

"Hallo?"

Tak ada jawaban kembali, Vionna pun membuka pintu itu karena saking penasarannya.

"Halo?"

Hanya suara Vionna lah yang terdengar di kuping Vionna. Tak ada siapa siapa.
Kamar semegah ini tak ada siapa siapa? Sungguh aneh.

Vionna kembali tertuju matanya oleh sebuah lukisan besar ini. Sama seperti lukisan yang di kamar megah yang ia jumpai, terdapat wanita itu.

"Itu adalah nenekku,"

Deg

Suara itu..

Vionna pun membalikan badannnya, ia sedikit bergemetar karena ia terkejut oleh suara Debra yang tiba tiba.

"Aku tahu kau ingin menanyai tentang kau disanjung itu kan?,"

Spontan tubuh Vionna terdiam. Debra tiba tiba sudah tau yang ingin Vionna tanyakan.

"Da.. Da.. Dari mana kau tahu?,"

Debra tersenyum lebar "baiklah," ia berjalan mendekati lemari yang besar dan mebukanya. Lalu ia mengambil sebuah kotak kecil "hanya ini buktinya, terserah kau percaya atau tidak surat ini nenekku lah yang menulisnya."
Debra pun memberikan surat itu kepada Vionna

Vionna hanya mengambil surat itu dengan gugup dan penasaran akan apa isi suat itu.

Mula mula ia membuka tali yang mengikat surat itu dan ia mulai membaca

'Salam hangat untuk keluargaku, suamiku dan cucukku.

Apa kabar? Sayang, aku akan memeberitahu kalian, perang akan selesai bulan depan itu juga jika aku akan selamat.

Oh ya, jika aku tidak selamat tolong beritahu kepada genearsi Debra, Lily, Steven dan cucu ku yang lainnya jika nanti Steven harus menikah dengan manusia.

Hmm.. Mungkin ini terlihat aneh? Tapi tenang, aku sudah pilih cucuku yaitu Steven.

Maafkan aku jika aku tidak akan kembali. Steven harus menikah dengan manusia, karena aku adalah manusia juga'

Hanya itu yang tertulis didalam kertas surat itu. Vionna bergeridik ketika ia membaca kata 'karna akau adalah manusia juga'

"Dia manusia juga?"

"Tepat. Kakek ku juga seorang Vampire, dan jatuh cinta kepada manusia kemudia mereka menikah. Ayaku adalah Vampire sedangkan ibu Steven Vampire. Lalu ayahku tidak jatuh cinta kepada manusia ia sangat membenci manusia. Sedangkan ibu Steven? Sangat berharap ia memiliki manusia. Tapi sayang ayah ku, ibuku, dan kedua orang tua Steven meninggal karena melawan musuh mereka semacam Vampire juga," jelas Debra

"Lalu kenapa harus aku?,"

"Karna Steven juga mencintaimu, sayang ia sangat menyukaimu,"

Vionna hanya terdiam tertunduk
"Bawa surat ini selalu Vionna. Selalu."

"Baiklah," Vionna mengangkat gaunnya "aku harus pergi dulu,"

"Eh tunggu"

Vionna membalikan badannya

"Kamarmu di no12 sudah aku tandai tadi,"

"Terimakasih," Vionna langsung pergi dengan berlari.

Ia mencari kamarnya.

Tap

Tak sengaja ia melihat kamarnya yang bertulis 'No12'. Vionna pun masuk untuk melihat seisi kamar besarnya itu.

VIONNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang