Kasih Dalam Kisah Usai

146 7 0
                                    

Part 5............Rapat Osis

Pagi ini saat aku baru menginjakkan kaki ku di kelas ku,Kak Hendri sudah ada disitu.Tumben..pagi-pagi begini udah kesini pikirku.Segitu kangennya mungkin sama Narti...batinku lagi.

Dia berjalan menghampiriku.kok??

"Ri,ada undangan rapat Osis untuk kamu!"katanya seraya menyerahkan selembar kertas padaku.

"Rapat Osis?"ulangku dengan dahi berkerut

"Iya,rapatnya nantik siang ya,Ri!Sepulang sekolah!"

"Pulang sekolah?"ulangku

"Iya!"

"Harus..hadir..ya..kak!"

Ku lihat dia mengangguk sambil menatapku.

Cepat kupalingkan wajahku...takut...hati tambah klepek-klepek...melihat tatapannya nan teduh..

"Semua kelas satu ikut,kan?"

"Nggak,Ri!Yang dapat undangan aja!"

"Siapa aja yang dapat undangan,kak?"

"Banyak!Dari kelas satu mungkin sekitar 15 orang!Ada Desi,ada Rara,ada Narti dan yang lainnya!"

"Anak dari Muara Barat ada yang dapat undangan selain aku?"

"Kayaknya...nggak,Ri!"

"Kenapa?"

"Ini keputusan pengurus,Ri!Kami para pengurus sudah menyaring nama-nama yang ikut untuk rapat.Dan mereka yang ikut rapat ini akan kami usulkan untuk menjadi pengurus Osis berikutnya,soalnya kami sudah kelas tiga ,Ri..bentar lagi ujian akhir..jadi...kami harus melepaskan jabatan kami!"

"Kok nama aku aja yang  tersaring dari Muara Barat?"

"Karena menurut kami kamu mampu,Ri?"

"Berdasarkan apa kriterianya?"

"Kamu pintar,pastinya bisa mengimbangi kepintaran dalam berorganisasi juga!"

"Kakak yang mengusulkan?"

"Nggak!"

"Siapa lagi yang tau tentang aku?"

"Kamu lupa, manis?Kelas tiga dan kelas dua disini banyak yang tau kamu,karena mereka banyak juga yang berasal dari Kampung Muara Barat,kan?Aku cuma merekomendasikan,dan ternyata mereka setuju!"

"Iishhh!Fitri juga pintar,kok nggak direkomendasikan juga!"

"Oh..ya!Sorry,aku nggak tau!Kalau tau pasti direkomendasikan juga!"

"Nggak mungkin kan,kakak-kakak dari Muara Barat tau sama aku tapi sama Fitri nggak?"

"Bukannya mereka nggak tau Fitri,tapi nggak ada yang mengusulkan!"

"Berarti namaku kakak yang mengusulkan?"

"M'm!"

"Iishh..!"

"Ikut ya?"

"Pulangnya jam berapa,kak?"

"Mungkin sampai sore,Ri!"

God...sampai sore???Bagaimana aku pulang nantik?sama siapa?duh...nggak berani pulang sendiri...apalagi...sore...jalanan sudah pada sepi...mana sepanjang jalan sesudah Muara Timur...kebun dan ladang semua.

"Kayaknya....aku..nggak bisa...kak!"

"Kenapa memangnya,Ri?"

"Mmm....nggak ada apa-apa..sich...cuma nggak bisa aja!"

Kasih Dalam Kisah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang