Kasih Dalam Kisah Usai

229 7 0
                                    

Part 3........Kebiasaanku...

"Jon,ke belakang pustaka yuk...!"

Belakang pustaka adalah tempat favorit kami...bukan didalam pustaka..ya...soalnya dibelakang pustaka itu adem,banyak pohon-pohon yang rindang tumbuh disana.

"Yuk....!beli makanan dulu,Ri?"

"Ooo..iya!Kamu aja yang beli... gih!tapi jangan lama,aku tunggu di sana ya..!"

"Oke...!"
Ijon pun pergi membeli makanan alias kue-kue untuk cemilan.

Sementara itu aku mengayunkan langkahku menuju  belakang pustaka.Aku duduk di bebatuan besar-besar yang dari awal memang sudah tergeletak disana.Menikmati sejuknya udara yang ada disitu.

Tak lama kemudian kulihat Ijon datang dari kejauhan sambil menenteng sebuah kantong asoy yang pastihya berisi kue-kue untuk cemilan kami selama kami ngolor ngidul di belakang pustaka ini.Hhmmm...suasana seperti ini sangat nyaman sekali.

"Nich...kuenya..Ri...!"katanya seraya menyerahkan sekantong kue ke tanganku.

Saat itu nggak ada Fitri soalnya emang jam pelajaran...eeiits...kami bukan bolos lho....tapi guru yang akan mengajar kami siang ini berhalangan hadir karena ada keluarganya yang pesta.

Aku mengambil kantong yang disodorkan Ijon ketanganku.

"Ih....Jon....kukumu panjang,ku potong ya...!Bentar....aku ambil pemotong kuku didalam tas!"ucapku seraya beranjak menuju kelasku.

Aku sering melakukan hal-hal kecil seperti ini sama Ijon,seperti memotong kukunya saat kulihat kukunya panjang,memberi tissue saat kulihat ada keringat di dahinya.Bukan aku saja diapun seperti itu juga.Dia tidak akan segan-segan mengikat tali sepatuku seandainya dia melihat tali sepatuku lepas,atau dia akan dengan senang hati menyuapiku makan kalau aku sedang membaca karena kalau sudah membaca novel,aku bisa lupa daratan,maksudnya bisa nggak makan,bisa ngak beranjak dari tempat itu berjam-jam lamanya.

Mungkin hal ini jugalah yang menyebabkan orang berkesimpulan  bahwa aku pacaran dengan Ijon.Melihat kedekatan kami,melihat saling pengertian diantara kami.Tapi bagi kami itu hal yang wajar-wajar saja.Kami dekat dan bersahabat seperti ini tanpa dilandasi oleh perasaan lain selain sahabat.

Sebenarnya sama Fitri,Ijon juga seperti ini,cuma dia lebih dekat denganku,makanya orang lebih menilai kami berdua.

Tak lama kemudian aku kembali duduk disebelahnya setelah mengambil pemotobg kuku tersebut ditasku karena pustaka ini terletak disebelah kelasku,jadi tidak memakan waktu lama bagiku untuk berjalan kekelas dan kembali lagi kesini.

Aku sibuk memotong kuku-kukunya saat kudengar seseorang berbicara

"Duh...mesranya...!"sebuah suara membuat kami menoleh .

Oooo...rupanya...Melis...teman sekelasku juga.

"Mesra????Memotong kuku seperti ini dikatakan mesra?Mesra dari Hongkong!Biasa aja kale...!"ucapku.

"Ya..iyalah mesra!Pegang-pegang tangan gitu...!"

"Yah...motong kuku..ya...tangannya dipegang,kalo nggak...gimana..dong!"

"Udah !biarin...aja...!palingan...juga...sirik....!kali ini Ijon yang jawab.

"Ye....sirik..apaan!Sorry...ya...!"Melis nggak mau kalah.

Saat ribut begitu...tiba-tiba..sosok yang selalu di idolakan cewek-cewek..ya...siapa...lagi..kalau bukan ketua Osis...ada disitu.Dia berjalan menuju kearah aku dan Ijon dan....duduk..di sebelahku.Aku terkejut plus...heran..tapi tetap kulanjutkan lagi kegiatanku memotong kuku Ijon.

Kasih Dalam Kisah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang