Kasih Dalam Kisah Usai

113 5 0
                                    

Part 21................Di kos ku.............

Akhirnya kedua kurcaci itu jadi ke kos ku.Mereka bersorak kegirangan sambil memelukku, padahal lagi demam.Aku hanya tertawa melihat aksi mereka.

Senang.....nggak nyangka mereka mau..padahal kata Kak Hen mereka biasanya nggak mau kemana-mana kalau tidak sama Kak Hen.

Mudah-mudahan mereka tidak berubah pikiran dan menangis minta ayahnya nanti malam..batinku.

Aku akan begadang kayaknya untuk mengompres,tapi biarlah....dari pada dibawa-bawa...kasihankan...nanti justru tambah demam...pikirku.

Sampai di kosku,aku membawa mereka masuk dan mereka langsung menyerbu boneka-boneka ku yang terletak di ruangan itu.

"Boleh kami main ini, bunda?"tanya Alina

Aku mengangguk sambil tersenyum.

Kak Hen berdiri terpaku di pintu masuk...

"Maaf...kalau aku merepotkan mu,Ri!Aku juga tidak menyangka mereka akan mau ikut sama kamu!"

"Kan udah ku bilang ,ini nggak gratis!jadi jangan merasa bersalah seperti itu.!"

"Apapun yang kamu mau,Ri!jika aku bisa memenuhinya,akan ku berikan!"

"Bohong!"

Dia menatapku

"Aku janji,Ri!"

"Aku nggak akan percaya lagi sama ucapan kakak!"

Dia menunduk

"Maaf!"Ucapnya lirih

"Lagian yang aku mau adalah sesuatu yang tidak bisa kakak berikan!"

"Apa....Ri?"

Aku menatapnya dalam...aku mau kamu,kak.....batinku dalam hati..tapi tidak mungkin..kan?

"Pergilah,kak!Udah lewat jam 9!Nantik mereka lama menunggu!"Ucapku akhirnya

"Aku..titip mereka..ya..Ri?"makasih sebelumnya!"

Aku hanya diam melihatnya

"Sayang.....ayah pergi dulu..ya?Jangan rewel..ya...nak?"

"Iya..yah!"ucap mereka serempak.

Setelah Kak Hen pergi,kami tinggal bertiga.

"Udah makan..sayang?"tanyaku

Mereka menggeleng

"Nggak ada selera..bunda!"jawab Yari

"Mmmm...coba dulu..ya..sayang..!bunda suapin..ya!Setelah makan kita minum obat..ya...nak!"

Mereka mengangguk

Aku mengambil nasi di dapur dan mulai menyuapi mereka.Untung tadi siang aku memasak sebelum pergi kerja...jadi masih ada stok nasi dan sambal di kos,walau sambalnya cuma udang dan kentang.

Mereka makan dengan tenang...sangat menikmati kayaknya.Melihat ekspresi mereka aku jadi senyum sendiri.

"Katanya tadi nggak selera?"Cibirku bercanda

Mereka tertawa

"Enak..bunda!"kata Alina

"Iya..bunda!Enak!"kata Yari pula

"Ooo..pasti..dong!Ditangan bunda ini,ada bumbu penyedap,makanya enak!"

Mereka tertawa lagi

"Kita nggak pernah disuapin kecuali sama ayah,bunda!itupun jarang soalnya ayah sibuk bekerja,pulangnya kadang malam!Makanya suapan bunda ini rasanya nikmat sekali!"kata Yari lagi

"Memanya ayah kerja dimana?"

"Di bank!"

"Mamanya?"tanyaku

"Kata ayah...kami nggak boleh bertanya tentang itu
,bunda !karena kami ini cuma anak ayah!"jawab Alina

Keningku berkerut

"Kenapa?"

Mereka cuma angkat bahu.iih..bikin penasaran aja..nich..anak..ucapku dalam hati.

"Kalau ayah kerja,tinggalnya sama siapa sayang!"

"Sama nenek yang sekarang dirawat,bunda!"

"Kok nggak sama orang tua ayah?"

"Tinggalnya jauh dari tempat ayah bekerja bunda.Ayah nggak mau menitipkan kita sama nenek di kampung!kata ayah,ayah nggak bisa jauh-jauh dari kita berdua!

"Ooooo!Udah sekolah?"

"Udah,bunda!"

"TK?"

"Sekarang iya,tapi tahun ini kami masuk SD lagi...bunda!"

"SD?memangnya umurnya sudah berapa..sayang!"

"6 tahun!"

6 tahun?berarti...benar dia menikah saat aku tingkat dua kuliah.

Setelah makan ,kuberi mereka obat.Tak lama kemudian mereka tertidur pulas dikamarku dan demamnya insyaallah terkontrol sepanjang malam.Maksudnya nggak terlalu panas mungkin karena dibantu dengan kompres.

Kasih Dalam Kisah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang