Kasih Dalam Kisah Usai

105 5 0
                                    

Part 18.............on duty....

Seminggu kemudian......dinas sore..lagi..

Kami dinas berempat sore ini.Selesai overan...kegiatan seabrek menunggu...super...sibuk...

Lagi sibuk-sibuknya,resepsionis memberitahukan bahwa ada pasien yang akan masuk dari IGD di kamar Melati 4.Belum sampai dua menit setelah diberitahu ternyata pasien tersebut sudah sampai di lobi.fffuuiihhh...pontang panting aku lari mengambil alas kasur dan pergi ke Melati 4 untuk memasang alas kasurnya bersama Yane,teman dinasku.

Setelah selesai..ketika akan keluar aku menarik pintu dan bersamaan dengan itu seorang laki-laki mau masuk..dan..kami hampir bertabrakan...huh...main nyelonong aja nich orang batinku...

Kemudian kami memasukkan pasiennya ke Melati 4.Setelah selesai kami kembali kekonter.

Pukul...18.00

Hhuuftttt...semua pekerjaan kami selesai...akhirnya.....bisa istirahat sebentar sebelum maghrib datang.

Saat kami lagi duduk dikonter,datang seorang cowok...ouw..yang tadi hampir menabrakku di pintu....rupanya,sekarang baru jelas  detil wajahnya dengan penampilan yang agak kusut,wajah yang bulu-bulunya dibiarkan bertebaran...walaupun sebenarnya wajah tampannya tak bisa disembunyikan dengan senyum teduhnya bicara pada temanku.

"Sus...kalau mau membeli air galon,dimana..ya?"tanyanya

"Oohh..disini aja,pak!Untuk kamar berapa?"tanya Risna.

"Kamar Melati 4,sus!"

"Tunggu sebentar ya pak,kami panggilkan petugasnya!"kata Risna lagi

"Makasih!"Jawabnya pula

"Ri...tolong telponkan Budi...,Ri!"kata Risna lagi karena aku duduk didekat telepon.

Aku mengangguk dan mengangkat gagang telepon,saat menunggu nada panggilan diterima tak sengaja aku melirik kearah cowok itu.

Dia sedang menatapku nanar,melihat kearah wajahku dengan mata tanpa berkedip.Tak sengaja mataku bersitatap dengannya.

Aku menatapnya  heran,kenapa dia melihatku seperti itu?

"Ya...ri..!"ucapnya dengan senyum mengembang.

Aku terkesiap...siapa..ya..?batinku...

Dahiku berkerut mengingat-ingat,kulihat lagi wajahnya,astaga..mata teduh itu...dan kuteliti dengan seksama..ya...rabb...dia...dia..ternyata...kututup langsung telepon tadi tanpa bicara.

Kuperhatikan lagi cowok itu..ya...itu..memang dia..

Aku terdiam mematung

"Ini..benar kamu,Ri?"tanyanya lagi.

Kutatap dia nanar....kurus ,brewokan dan kusut..itulah tampangnya kini.Pendeknya tidak terurus.Pantas saja aku pangling melihatnya.

Kalau bukan karena tatapan teduhnya,mungkin aku tidak bisa mengenalinya lagi.

Kemana hilangnya kharisma nya dulu begitu kuat?

Sebegitu sibukkah atau sebegitu tidak pedulikah istrinya?Atau sebegitu tidak pentingkah penampilan setelah menikah baginya?

Tapi....apa peduliku?Bukankah gara-gara dia aku tersiksa selama ini?Menikah tanpa memberitahuku,dan menghilang begitu saja,sekarang bertemu seperti ini..tidakkah ada kata maafnya untukku?atau rasa bersalah karena telah menyakitiku?atau menjelaskan semuanya agar hatiku tidak selalu diliputi tanda tanya?

Aku tidak menjawab pertanyaanya melainkan hanya menatapnya tanpa kedip.Semua perasaan campur aduk dihatiku.Senang,benci datang silih berganti.

Ingin rasanya aku menyerbunya dengan ribuan pertanyaan yang bergelayut dikepalaku,tapi situasinya tidak memungkinkan.

Kasih Dalam Kisah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang