Kasih Dalam Kisah Usai

132 5 1
                                    

Part 27..............kado........

Pagi itu,aku membantu menyiapkan dua kurcaci itu untuk pergi sekolah.Setelah siap,mereka memintaku untuk ikut mengantarnya juga.

Untung siap bangun tadi aku langsung mandi dan ganti baju,jadi aku bisa langsung ikut mengantar mereka bersama ayahnya.

Pulang dari situ,aku membantu tante di dapur untuk memasak,nggak enak juga kalau hanya berpangku tangan.

"Eh...nggak usah,nak!Biar tante aja!"ucapnya saat aku mulai membantunya.

"Nggak apa-apa,tante!"

"Udah!Istirahat aja..sana!Hen.....,bawa dia ke depan,Hen!"

Kak Hen muncul di dapur.

"Ikut aku...yuk..Ri!"

"Tapi!"

"Udah!Tante masaknya cuma sedikit,kok!sebentar juga selesai!ikut sama si Hen, gih!"tante yang menjawab.

Aku pun mundur dari dapur dan mengikuti Kak Hen.Dia membawaku ke kamarnya.Sampai dikamarnya aku duduk dipinggir tempat tidurnya

"Kemaren minta kadonya sepuluh,kan sayang!"

"Aku cuma bercanda kak!Jadi terkesan matre gitu mendengarnya!"

"Nggak sayang,aku memang sudah menyiapkannya!Ini sembilan buah lagi, Ri!"katanya seraya membuka lemarinya.

Kulihat banyak kado tersusun di situ.

Dikeluarkannya semua kado tersebut dan diletakkannya diatas kasur.Sebagian dari bungkus kado itu sudah agak usang.Terutama yang letaknya paling bawah.

"Ini kadoku untukmu sejak sepuluh tahun yang lalu,Ri!Setiap kamu ulang tahun,aku selalu menyiapkan satu buah kado,sengaja tak pernah kukirim karena aku ingin aku sendiri yang akan memberikannya langsung padamu saat pertemuan kita...tapi... harapanku sempat pupus untuk bisa memberikannya langsung padamu,karena aku berpikir kita tidak akan bertemu lagi karena kesalahan yang telah ku perbuat.Walau demikian,hatiku terus menyuruhku untuk tetap menyiapkannya walau aku tak tahu aku bisa atau tidak untuk memberikannya padamu.Aku senang melakukannya karena serasa aku ada kesempatan untuk bertemu denganmu.Rupanya,Tuhan mengabulkan harapanku!"

Aku menatapnya penuh haru..

"Jujur...aku tidak pernah menyiapkan apapun untuk ulang tahun kakak,bahkan kapan kakak ulang tahun pun aku tak tahu,karena setiap aku bertanya kapan kakak ulang tahun,nggak pernah di jawab!Jadi..apakah aku pantas menerima kado-kado ini?duh...betapa parahnya aku!"rungut ku.

Kulihat dia tertawa sambil mengacak rambutku.

"Saat kamu tahu kapan aku ulang tahun,apa kamu mau memenuhi permintaanku,Ri?"ucapnya lagi dengan tersenyum

"Kakak maunya apa?memangnya kapan kakak ulang tahun?"

Kemudian dia merentangkan tangannya..

"Peluk aku,Ri!"

Aku menatapnya bingung namun perlahan aku memeluknya juga.

Dia mendekapku hangat

"Aku ulang tahun hari Senin besok,Ri!jadi...please.....jangan balik dulu,ya!Aku mau merayakannya denganmu!"

"Ha.....serius...kak?"

Dia mengangguk pasti.

"Jadi...ternyata tanggal ulang tahun kita nggak beda jauh..ya!Kalau aku tahu dari dulu,tidakpun menyiapkan kado sepeti ini,tapi setidaknya bisa mengucapkan selamat ulang tahun saat kakak ulang tahun..Hhhmmm..kesannya aku pacar yang sombong,mengucapkannya ucapan selamat ulang tahun saja tidak pernah!Selama sepuluh tahun..ck...ck...ck...parah!"

Dia tersenyum mendengarnya

"Aku tahu,hatimu selalu mengucapkannya sayang!"

"Tapi ucapannya meraba-raba!"

"Meraba-raba?"

"M'm!"

"Iihh...sejak kapan kekasihku ini bicara mesum ya?Biasanya tindakannya aja yang mesum!"

"Apaan sich!Maksudnya itu,sering ngucapain selamat ulang tahun dihati,tapi nggak tau kapan waktu tepatnya,jadi ya kayak mereka-reka gitu!"

"Tadi katanya bukan mereka-reka lho,tapi meraba-raba!"

"Iisshh....mulai dech!"rungutku manja..

"Hahaha....sikap gemesinnya muncul!"

"Itu kan yang kakak tunggu!"

Dia mengangguk dalam tawanya

"Kalau anak-anak?"

"Ngapain?"

"Ulang tahunnya kapan?"

"Hhhmmmm...bagusnya..kapan..ya..?"

"Kak!"

"Ulang tahun mereka...sama dengan ulang tahun......kamu,Ri!"

"Ha...??????"

"Hal itu jugalah yang memperkuat hatiku untuk memberikan namamu pada nama mereka!Saat itu aku berfikir,mungkin inilah pengganti Yari Alina ku!"

"Kok..nggak dibilang kemaren mereka ulang tahun juga!"

"Karena kami hanya ingin merayakan ulang tahunmu!"

"Iihh...nggak..adil!"

Dia tersenyum lagi seraya memelukku.

"Kamu bisa memenuhi permintaanku..kan..Ri?"

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Nggak bisa nolak  maksudnya!Hehehhe..!"

"Iihh..usil!"

"Di sengaja!"

"Terimakasih,sayang!Oh..ya..kadonya mau dibuka atau dibawa seperti ini?"

"Aku malu menerimanya!"

Dia tersenyum lagi..

"Jangan suruh aku menyimpannya lagi..ya!Aku sudah menyimpannya bertahun-tahun lho sayang!"

"Rencananya..iya!Tunggu sepuluh tahun lagi kan jadi duapuluh buah kadonya!"

"Mulai sekarang,aku nggak akan menyimpan kado lagi untukmu,Ri!"

"Yah....kok gitu?"

"Karena aku akan langsung memberikannya padamu!"

"Janji..ya?"

"Iya sayang!"

"Aku buka kadonya,ya..kak!"

Dia mengangguk...

Ku buka semua kado yang ada di situ.Isinya bermacam-macam.Ada baju couple,sendal,tas,cincin,baju gaun,sepatu,hape,gelang dan kalung.

Ku lihat kearahnya..

"Maaf, mungkin tidak semuanya yang kamu suka Ri!"

"Aku suka semuanya kak!"

"Sungguh sayang?"

Aku mengangguk

"Makasih..untuk semuanya,kak!"

Dia pun mengangguk pula

"Mudah-mudahan kamu senang,Ri!"ucapnya

"Sangat...kak!Boleh aku pakai sekarang?" Ucapku seraya menunjuk beberapa barang.

"Aku bantu memasangnya...ya!ujarnya lagi seraya memasangkan kalung keleherku,kemudian gelang dan cincin.!"

"Cincinnya jadi dua!"

Dia tersenyum

"Oh...ya...,diantara kado-kado ini,mana yang kakak suka?"

"Kenapa memangnya?"

"Biar aku nggak beli kado lagi untuk hari senin....hehehe...!"

"Aku cuma suka pemilik kado ini!"

"Aku juga paling suka sama yang memberi kado ini!"

Dia merengkuhkuh lagi ke dalam pelukannya.

Kasih Dalam Kisah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang