dua

7K 585 88
                                    


Andita Kanania Ermilangga.

3 Kata yang mewakili seorang Perempuan yang di Lahirkan oleh sepasang Kekasih yang tak menyangka akan melahirkan seorang bayi --Itulah Selina Carol Hendriwijayani dan Ronald Septian Ermilangga.

Andita, Gadis itu memilih makan sendiri Di Kelasnya. Ia membawa bekal sepotong Roti bakar kesukaannya. Ia makan dalam diam. Membiarkan hawa mencekam menemaninya.

Andita suka itu.

Ia lebih suka menyendiri.

Bruk.

Suara pintu yang sengaja di Dobrak seseorang membuat Aktifitas gadis itu terhenti.

"Well. well. Cewek aneh disini rupanya"

Dengan langkah yang menurut Andita sok anggun itu, Rachel mendekati Andita. Ia menatap Makanan Gadis itu dan memberi kode kepada Temannya. Kini Andita dlingkari Rachel cs. Tanpa menoleh pun Andita tau siapa yang didepannya.

"Mau Lo apa?"

Rachel tak menjawab, Setumpuk Buku Tebal langsung dilempari Di atas meja Andita. Gadis itu terperanjat kaget dan ingin menjauh dari situ namun ditahan Fiona --Teman Rachel yang langsung menahan Lengan Andita yang sudah berkeringat.

Rachel tertawa puas melihat raut pucat wajah Andita. Andita menoleh kearah Sekelompok orang di depannya, Syukurlah hari ini Hari Kamis karena Seragamnya Adalah Bermotif kotak-kotak berwarna Biru. Namun sayang, Roknya yang putih.

Andita mulai mengatup kedua matanya sambil menggigit bibir dalamnya.

Rachel mendekat ke telinga Gadis itu dan berbisik, "Gimana kalau Lo membayangkan Makanan yang Lo bawa tadi dicampur Darah Menjijikan dan Seekor Tikus mati."

Huekk.

Langsung Andita mengeluarkan apa yang baru saja ia makan. Ia tak tahan akan Ucapan Rachel barusan yang membuat ia jijik dan ketakutan.

"Eeww. Jangan Lupa beresin."

Selesai mengatakan itu, Rachel dan kawan-kawannya meninggalkan Andita yang sudah melempar buku-buku itu ke Lantai dan dengan wajah dan seragam yang berantakan ia duduk terkulai lemas di bangku duduknya, sambil menopang Dagunya gemetar.

Bruk.

Sama seperti adegan datangnya, Rachel dkk keluar setelah menggebrak pintu kelas.

Asri yang baru saja balik dari kantin tiba-tiba saja terkaget melihat kawanan iblis keluar dari kelas dengan senyuman menyeringai kearahnya membuat Asri langsung bergegas menuju ke kelas.

Andita!

"Dit, Gue aja yang beresin."

Viko datang dengan Alat kebersihan yang kebetulan menyaksikan semua adegan dikelas tadi. Andita tak menoleh Ke arah cowok Culun itu, ia mengangguk pelan dan bangkit dari duduknya dan langsung keluar kelas bertepatan dengan Asri yang baru masuk.

"Dita?"

Panggilan Asri ia acuhkan. Namun semakin ia menjauh, gadis itu meneriaki Andita yang langsung menutup telinganya. Asri kemudian berinisiatif mengikutinya namun bel istirahat berbunyi, menandakan jam pelajaran kembali di mulai.

Ingin sekali Asri meneriaki sahabatnya itu kalau sudah bel tapi Andita tetap saja berjalan sampai Perpustakaan sekolah sambil menutup telinganya.

Namaku Andita.

Aku Phobia Buku

Aku Phobia Darah

Aku Phobia warna Putih

Regards, AnditaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang