#54 : Pembantu Gaul

7.7K 713 13
                                    

Vote : 200+
Komentar : 20+

Gak sama dengan target? Gak di next.

----------------------------
"Makasih ya udah dianterin pulang," Ucapku pada Bryan yang masih di dalam mobil.

Bryan mengacungkan jempolnya. "Sip, Sorry ya gak bisa mampir. Gue agak buru-buru nih, Pamit ya?" Tanya-nya.

Aku mengangguk. "Ati-ati," ucapku.

Dia kali ini mengangguk dan langsung tancap gas keluar dari kawasan rumahku.

Aku memasuki rumahku dan disusul suara dari Mama-ku. Aku melihat disana ada tamu, sepertinya banyak. Pantas saja bila Mama menyuruhku untuk segera pulang.

"(Nam..), Udah pulang?" Menurut Mama? Hehe. "Sini dulu, Nak." Aku menghampirinya dan duduk di samping Salsha.

Omg, Itu keluarga-nya Iqbaal.

Mampus.

Mau ngapain?

Jodohin Salsha ya? Jangan Gue plis.

Gue GR banget ya?

Aldi kalau tahu Salsha di jodohin sama Iqbaal gimana, y? Wajahnya aja udah lecek apalagi ditambah ginian. Waw.

"Kenapa, Ma?" Tanyaku tanpa basa-basi. To the point.

Mama tersenyum. "Sambil nanti ke kamar, Anterin Iqbaal ke kamar mandi bisa nggak? Sekalian, kalian kenalan dulu."

Yah, Ma.. Aku udah kenalan lho.

Mama, Iqbaal kan menantu Mama. Masa Mama mau kenalin ke Aku lagi? Mama mau jodohin Aku sama Dia? Hehe.

Gak deng.

Aku liat Iqbaal-nya cuma senyum doang kearahku. Salting dede maz. "Okay," Balasku setuju. Iqbaal terlihat berdiri disampingku. "Permisi, Tan, Om, Kak?" Aku mengernyit.

"Fildza, panggil Teh Ody aja." Balas kakak Iqbaal yang perempuan itu. Aku mengangguk saja.

"Okey, Teh." Aku tersenyum tipis, Kata teh? Minuman? Bukan.

Itu seperti sebutan untuk kata Kakak dalam bahasa lain. Bi Ida juga sering manggil Aku gitu sama Mang Adi.

"Cocok, ya?" Salsha berkomentar melihat Aku dan Iqbaal berdampingan sambil ketawa disusul gelak tawa lainnya.

Aku menatap tajam Dia dan melanjutkan arahku menuju kamar tanpa perduli celotehan keluargaku dan keluarga Iqbaal.

Tanpa Aku sadari, He's follow me.

Aku menatap Iqbaal penuh tanda tanya, Dia hanya nyengir. "Hey lagi, Princess."

Siapapun itu! Aku ngefly!

Aku mengangkat bahuku asal dan tidak menunjukan bahwa Aku merasa tersanjung atas pujian-nya. "Apa?" Balasku sakarstik.

"Kan katanya situ mau nunjukin kamar mandi---"

"Mama Gue bukan Gue," Potongku galak. Iqbaal nyengir, "Sama aja, itu Mama siapa atuh? Situ anaknya juga'kan?" Aku menghela napas dan rasanya Aku ingin menampar wajahnya.

Ini sebenarnya Iqbaal atau Bi Ida? Omongnya Iqbaal-kan gaul banget bahkan di sok inggris'in. Lah ini? Kaya Bi Ida. Campur pakai bahasa sunda katanya Bi Ida.

Iqbaal ini apa saudaranya Bi Ida, ya? Terus keluarganya kesini mau ketemuan sama Bi Ida karena kabarnya Bi Ida udah pulang dari Inggris ke rumahku. Lagian ya, Nama Iqbaal sama Bi Ida sama-sama di awali huruf 'I'.

STORY OF LOVE | CJR & All Cast HollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang