#55 : Hey Dhiafakhri!

9.3K 808 45
                                    

GAK PAS TARGETNYA, GAK DI NEXT.

VOTE : 270+
VOMMENTS : 21+

Enggak sama enggak di next, Yha.

Kalau lucu, Ketawa yah:-)

-------------

(Namakamu) memijit kepalanya karena rasa pening menyerangnya secara tiba-tiba dan membuatnya putus asa.

Tadi, Mama-nya bersama Bunda Rike--- Ibu Iqbaal, berkata bila Aku harus mengajak Iqbaal berkeliling di rumahku. Padahal, Iqbaal sudah tahu letak lokasi di manapun ruangan di rumahku.

Tentunya berkat Salsha karena Iqbaal dulunya adalah sahabat dekat Salsha dan Mereka dulu pernah dikabarkan dekat dan menjalin hubungan. Nyatanya itu cuma hoax, gosip palsu.

Kami daritadi sih hanya diam. Namun tidak lagi ketika Ia mendapatkan telfon dari mantan-nya yang ber inisial 'Z' itu. Dengan geram Ia mengangkat telefon tersebut.

Itu membuatku il-feel.

Walaupun diam, Kami saling berjalan bersama dan itu lumayan romantis.

Aku dengar, Ia sempat marah-marah dan berangsur dengan sengaja atau tidak sengaja, Dia menendang pot bunga kesayangan-ku. Ini baru Aku beli di toko bunga kemarin bersama Salsha.

Sialan.

Iqbaal daritadi hanya menatapku polos sedangkan Aku ngamuk seharian dengan seribu kata-kata. Karena lelah berbicara, akhirnya, Aku diam dan membiarkan Dia menjelaskan.

Oh god, apapun alasan-nya, Itu adalah bunga kesayanganku pertama di Indonesia. Dan kini, hancur.

Pot-nya pecah, bunga-nya berserakan beserta pasirnya dan itu membuat kotor. Looks so dirty.

"Don't angry, please? Entar Gue ganti deh." Bujuk Iqbaal sambil menarik-narik gemas baju yang di kenakan (Namakamu).

(Namakamu) masih diam dan bersedikap dada. Masih berpura-pura ngambek.

Ya salahin sendiri orangnya

Salah siapa asal nendang pot milik orang laen.

Tanpa permisi.

Udah gitu abis nelfon mantan, beh, minta di gampar.

(Namakamu) dalam hatinya menggerutu dan bersumpah serapah untuk laki-laki di hadapan-nya ini.

"Jangan marah, pleasee...." Iqbaal kini merengek.

"Ya terus Gue harus bilang wow gitu?" Tanyaku dengan tatapan mengejek. Iqbaal justru kini malah semakin merengek.

"Pleaseeeeeeeeeee...." Dia kini berjongkok dan memohon-mohon sambil memegang lutut-ku.

Dia seperti budak-ku.

Budak yang tampan, H3h3.

"Heh, Pada ngapain?" Aku dan Iqbaal menoleh kearah suara yang ada disana, Dia salsha. "Yaallah, Anak orang lo apain?" Salsha kemudian membantu Iqbaal berdiri dan mengusap pundak laki-laki itu.

"Gue gak ngapa-ngapain, kok. Dia aja yang lebay!" Aku bersedikap dada dan menatap sinis Salsha dan Iqbaal secara bergantian.

"Kaya anak kecil, parah. Masuk sana, Mau di ajak ngobrol bareng sesama keluarga." Ucap Salsha to the point.

Lo kata udahan, pot sama bunga ini gimana?!

Aku masih diam dan berpura-pura ngambek. "Pot bunga? Bunga?" Tanya-ku dengan suara yang masih ketus.

STORY OF LOVE | CJR & All Cast HollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang