#30 : Not Luke Hemmings but Luke William

18.3K 1.2K 17
                                    

Selamat membaca ajalah..
Gue kalo curhat bisa 4 Lembar kalo dibuat Buku yang Tebel dan lebar(个_个)

-------------------------------------------------------------------

(Namakamu) mendengus dan menggerutu kesal. John konyol!

"Gue kangen sama Herl! Tapi kalo Gue kesana masa manti si John gituin Gue lagi? Kan jijik!" (Namakamu) bergumam dan berkacak pinggang.

"Hoi!" (Namakamu) kembali terkejut atas kedatangan Violetea / Vio. "Apasih?" Tanya (Namakamu) dengan tampang kesalnya.

Vio duduk disamping (Namakamu). "Pagi pagi udah cemberut, dikantin lagi, Nongkrong doang gak beli apa apa lu?! Btw, udah nyampe aja di sekolah? Tumben banget," Vio berceloteh.

"Panjang ceritanya-"

"Waktu Gue banyak, Lagian belum setengah delapan." Sela Vio dengan cepat.

(Namakamu) memutar kedua bola matanya kesal, dan menceritakan semuanya pada Vio secara jelas dan teliti pada setiap kalimatnya. Termasuk saat Ia dikerjai oleh John.

Pada saat bagian Ia di jahili oleh John. Vio justru tertawa kencang dan tidak memerdulikan betapa malu dan kesalnya (Namakamu).

"Jangan ketawa deh!" Pipi (Namakamu) kini memerah seperti memakai blush on terlalu banyak.

Tidak hanya dipipi, namun, menjalar diseluruh wajah karna terlalu malu. Apalagi, yang di bicarakan untuk menjahili sangat tidak pantas diungkapkan sebagai candaan. Nyatanya, Itu tidak lucu sama sekali! Lebih pantasnya..

Menjijikan!

Setelah puas tertawa, Vio berhenti. Vio mulai berfikir jernih.

"By the way, Lo emang tau apa itu 'ena ena'?" Tanya Vio sakarstik.

"Sama aja lo!" (Namakamu) menggerutu mencibir tidak suka.

Vio terkekeh sejenak lalu terdiam kembali dan menatap (Namakamu) lekat-lekat.

"Lo udah tercemar, dong?" Vio bertanya lagi.

"Gue gatau itu pertanyaan atau hinaan." Cibir (Namakamu).

"Hehe, Gue serius. Gue nanya, Jawab aja sih."

"Lagian ya, si John aja yang bicaranya gak jelas banget! Kalo lo nganggep gitu, Lo berarti tau juga dong? So,  bukan Gue doang yang tercemar!" (Namakamu) mengelaknya dengan ketus.

"Gue gitu bukan karna Gue punya pikiran kotor kali! Gue gitu supaya Gue tau dan Orang gak macem-macem atau bodohin Gue sembarangan karna Gue gak bisa Bahasa Indonesia lancar. Terutama, Ini demi Dunia masa depan kita juga kali!"

Benar.

"Maksud Gue juga itu kali, Vi." Balas (Namakamu).

Vio ngangguk setuju dan ngangguk ngerti. "Yaudah, Btw, Lo gak pesen makanan gitu? Nongkrong doang disini?"

"Udah pesen cuma belum di anterin."

Vio ngangguk lagi, "Yaudah, kalo gitu Gue pesen makanan dulu yha? Laper nih! Emak Gue gak ngasih makanan ke Gue masa?" Vio memasang wajah kesalnya.

Gantian (Namakamu) yang tertawa. "Itumah nasib Elu, Vi. Lagian Elo kaya juga-kan? Masa kaga boleh makan dirumah."

"Tau ndiri Mak Gue kek gimana? Kemaren Gue ketawan main PS lagi sama Emak Gue, so, Gue dapet hukuman. Gak dikasih makan pagi ini, Uang jajan juga kagak. Tekor Gue lama lama,"

"Tekor?"

"Bangkrut!"

"Aihh, Emang lo main PS udah berapa seminggu ini?"

STORY OF LOVE | CJR & All Cast HollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang