#59 : Bareng Si Batak 《Aldi》

8.4K 773 50
                                    

CUMA DISURUH KOMENTAR SAMA VOTE KOK.

LO GAK VOTE GAK PAPA YANG PENTING KOMENTAR.

GAK KOMENTAR? GAK DI NEXT!

Btw, Mulmednya leh ugha.

Jadi pen nanya ke Alsha dengan kata "Photoshoot valentine aja pas jadi sahabat? Gak niat buat langsung photoshoot buat altar pernikahaan kalian?".

Greget anjir, Mereka goals. Itu menurut Gua sih, Menurut lu?






Selamat membaca!
---

"Lo..." Aldi menunjuk Iqbaal penuh emosi dan tidak perduli akan status Mereka bila Mereka adalah sahabat. "Jahat, Psikopat tau ga!" Makinya.

Iqbaal diam tak berkutik. Ia juga merutuki dirinya dalam hati, Ia terlalu berkata spontan, namun, dari perkataannya tadi Ia hanya bercanda dan berharap (Namakamu) cemburu.

Lalu, Ia akan berkata bila itu bohongan dan Mereka berpacaran.

Nampaknya, Itu berdampak buruk. Namun Iqbaal tidak tahu menahu secara pasti apakah (Namakamu) sakit secara alamiah karena kesehatannya kurang baik atau Ia cemburu padanya dan tak ingin bertemu dengannya lagi bahkan di ganggu.

Kiki yang biasannya melerai kedua twins itu kini buktinya bungkam. Tidak membela siapapun dan tidak berusaha melerai, Kiki tau bila Iqbaal menyukai (Namakamu) tapi laki-laki itu tidak kuat mental untuk mengungkapkannya dan bodohnya adalah, Laki-laki itu berkata dan seolah meyakinkan Ia akan kembali kepada mantannya yang meminta-minta kepadanya agar hubungan Mereka kembali harmonis seperti dulu.

Harmonis? Itu mungkin bisa jadi pembicaraan sedikit. Setuju?

Aldi tadinnya merasa pancingan omongannya hanya untuk membuat (Namakamu) peka dan Iqbaal menyatakannya sehingga hubungan antara (Namakamu) dan Iqbaal bisa lebih dari sekedar teman. Nyatanya, Itu bukan sama seperti yang Aldi harapkan.

Takdir berkata lain. Iqbaal berkata lain. Cinta berkata lain.

Ada apa dengan cinta?

Ea.

"Lo nyuruh Gue buat jomblangin lo sama (Namakamu), Tapi saat Gue setuju kenapa lo..." Aldi masih setia dengan menggantung kalimat. Lalu menghela napasnya dan melanjutkannya lagi. "Kenapa lo.. KENAPA LO BERTINDAK BODOH HAH!?" Aldi yang tidak bisa lagi mengontrol emosinya yang bertubi-tubi, Ia refleks mencengkram kerah baju Iqbaal dan seperti siap akan memukul laki-laki itu.

"UDAH UDAH! INI RUMAH SAKIT! TAHAN EMOSI LO, AL!" Kiki yang melihat itu langsung melerai dan menarik Aldi untuk pergi. "Mendingan lo nyusul Salsha sekarang," Ucapnya tegas, Aldi berdecih lalu menatap Iqbaal tajam beberapa detik dengan sinis lalu melangkahkan kakinya menyusul Salsha yang sedang membeli makan di A&W di sebelah rumah sakit.

Kiki menatap Iqbaal sendu. Jujur, Kiki sangat kecewa pada Iqbaal. Kiki menepuk pundak Iqbaal dua kali, "Bro! Lo ngerti letak kesalahan lo sampe Aldi marah-marah gitu?" Tanyanya mencoba lebih santai dan rilex.

Iqbaal hanya mengangguk pasrah.

"Itu semua karena lo, Lo itu pinter kok. Cuma, Lo harus ikutin apa kata hati sama otak lo, pilih yang menurut lo benar. Kalau lo belum yakin sama (Namakamu), Lo boleh nolak atau lo masih suka sama Zidny? Jadi (Namakamu) lo gantungin dulu karena masih ngarepin Zidny?"

Iqbaal diam dalam kebimbangannya. Kiki hanya maklum atas itu.

"Okey, Gue ngerti kalau lo belum siap cerita," Kiki menghela napasnya. "Kalau mau cerita, Gue buka 24 Jam buat lo. Cerita ke Gue ya kalau ada masalah? Itu bisa bikin hati lo mendingan dan gak stress dan lo bisa bagi cerita lo ke Gue. Kita sahabatkan?" Lanjutnya.

STORY OF LOVE | CJR & All Cast HollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang