prolog

442 19 10
                                    

Ayla terpekur sendiri malam ini. Melihat bintang-binatang bercahaya di langit malam. Suasana terasa mencekam, hanya ada suara binatang malam yang tak pernah henti menggetarkan hatinya. Ingatannya menerawang ke dalam masa kelam beberapa minggu lalu. Di saat... semua kisah rumit ini bermulai.

Ayla memiliki kekasih hati, seorang lelaki yang memantapkan dirinya untuk menjalin komitmen serius. Lelaki itu memberikan segala rasa yang ia inginkan, membuatnya merasa jadi wanita yang sangat dicintai di dunia ini. Sampai kemudian Ayla sadar, buaian itu akan menghancurkannya.

Calon suaminya,,, tidak datang di acara pernikahan mereka. Di saat waktu pengucapan janji suci telah di tetapkan, namun pengantin prianya tidak datang. Membuat para hadirin menunggu sangat lama. Dan Ayla, sebagai calon pengantin wanita, ikut menunggu dengan gelisah. Segala pikiran negatif berkecamuk di benaknya. Mungkinkah calon suaminya pergi meninggalkannya? Kabur? Ataukah dia memang berniat mempermalukan aya dan keluarganya. Lagi-lagi hati kecilnya menyadarkannya, ia tidak boleh su'udzon. Mungkin saja calon suaminya telat, terhambat perjalanannya, meski beberapa kali di telepon tetap tidak ada jawaban.

Hingga matahari sudah beranjak tepat di atas kepala, pengantin prianya tidak kunjung datang, padahal seharusnya akad nikah dilakukan pada pagi hari untuk selanjutnya melakukan resepsi. Riasannya sudah berantakan, hanya isakan tangis yang mampu di keluarkannya. Ayla tetap tidak bicara. Sejak pagi, ia hanya berdiam diri di kamar bersama ibu dan Mbak Nadia sepupunya. Mereka semua hanya bisa diam dan menahan diri untuk lebih sabar menunggu.

Ayla menangis sesak, dilihatnya nuansa kamar yang dihias sedemikian rupa, dengan bertaburan bunga, dan wewangian dari lilin yang di letakkan di beberapa titik tertentu untuk menambah kesan romantisme malam pernikahan mereka nanti. Tapi, semuanya hancur, dan sia-sia sudah.  Reval telah meninggalkannya. Dia tak datang di hari yang sakral dan sangat penting ini, Reval dirgantara dwitama, kekasih hatinya yang ia harapkan menjadi calon imamnya telah mematahkan perasaannya dengan begitu sadis.

Ia sudah tak tahan lagi, Ayla sudah lelah menangis, "Ayo bu! Kita jelaskan kepada para undangan, kalau Reval tidak datang. Dia mengkhianati kita!" Tanpa menunggu jawaban dari ibunya, Ayla berlari keluar kamar sambil mengangkat gaun kebayanya yang menjuntai ke lantai, di susul ibu dan para sepupunya berusaha mencegah tingkah gegabah Ayla.

Hatinya terasa diremas kuat, kakinya terasa lemas untuk menapaki anak tangga terakhir begitu melihat tamu undangan yang hadir sangat banyak, beberapa diantaranya tampak mulai berkasak-kusuk membicarakan tentang pengantin lelakinya. pak penghulu yang sepertinya sudah bosan menunggu mulai merapikan kembali berkas-berkas pentingnya. Ia harus kuat untuk menjelaskan ke semuanya.

"Ayla! Istigfar nak! Jangan nak... sabar aja tunggu, Reval pasti akan datang." Dengan diiringi isak tangis ibunya berusaha menarik Ayla kembali ke kamar, tetapi urung... ayla tetap keras kepala melangkah ke bawah untuk menjelaskan ketidakdatangan Reval dan memohon maaf kalau pernikahannya batal. Lagipula untuk apa ia harus merasa malu, kalau memang tujuan lelaki itu. Hanya saja ia merasa tanggung untuk bersikap munafik dan berpikir bodoh dengan terus menunggu lelaki bajingan itu!.

Ayla menarik napas dalam dan mengeluarkannya pelan, ini keputusan terbaik, aku harus kuat. Dengan gerakan tegas, ia mengambil mikrophone di atas meja ijab yang seharusnya untuk pengucapan ijab, dan itu semua hanya ada dalam bayangannya saja, karena nyatanya mikrophone itu harus menjadi saksi bisi pengkhianatan pengantin prianya. "Baik, sebelumnya.. saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya. Disini.. saya akan menjelaskan kepada semuanya.. bahwa.."
Mulutnya bergetar dengan gugup dan diiringi rasa kesakitan di ulu hatinya, "bahwa..." para tamu undangan menatapnya tak sabar ,"bahwa calon suami saya tidak datang. Dan pernikahan ini batal." Dengan satu tarikan napas ia mengucapkannya dengan lancar walau hatinya terasa ngilu yang teramat sangat.

Just Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang