7 bulan kemudian...
Ayla kembali menjalani rutinitasnya, sebagai dokter dengan pekerjaan sampingan sebagai seorang pengajar di salah satu Taman Kanak-kanak. Jika di tanya, kenapa ia masih mengajar, dan punya muka setelah insiden ditampar dan di bentaknya dia oleh ketua komite, itu karena ia terlalu cinta dengan pekerjaannya dan ia mencintai anak-anak yang selalu saja menghibur hatinya. Sudah tujuh bulan berlalu, hidupnya terus-terusan. Sejak Revan menyetujui untuk bercerai, lelaki itu menghilang tanpa kabar. Lelaki itu pernah datang, hanya sekali itu pun ngaret dan sidang mendadak di batalkan karena Ayla mendadak tubuhnya tak bisa diajak berkompromi, nyeri seluruh tubuh dan penyakit maag nya kambuh. Jadilah sidang itu di batalkan, dan untuk sidang kedua... Revan tidak datang, sampai panggilan sidang yang kesekian kalinya lelaki itu tidak datang.
Ayla yang merasa di rendahkan, merasa geram... lelaki itu sudah menyetujui keputusannya untuk bercerai, tetapi tetap saja ingkar janji. Sampai satu waktu, ia kembali terguncang, karena sidangnya akan berlanjut sampai tahun depan. Padahal, Ayla sudah lama menanti untuk di lepaskan. Ia sudah mengurusi kepindahannya ke luar negeri. Bukan bertindak bodoh, atau membuang-buang uang. Tapi ia ingin menenangkan dirinya, dan memulai kembali kehidupannya dari awal.
Orang tuanya memang ada, namun sampai sekarang mereka tidak ada untuknya, bahkan pernah selama berminggu-minggu ia di tinggalkan oleh orang tuanya. Hanya seorang diri di rumah, dan tak tahu harus kemana. Teman? Hanya ada Andi yang setia menemaninya, dan Derina yang sudah jarang bergabung karena di larang suaminya berpergian sebab perutnya sudah semakin besar. Kak Nida? Kakak kandungnya, sudah tidak tahu kabarnya lagi. Simpulnya, sekarang Ayla sebatangkara. Dan tidak memiliki siapa-siapa. Miris bukan?...
Di hantam dengan bertubi-tubi ujian hidupnya, kini ia harus menjalani hidupnya dengan kesorangan. Kemana semua orang yang dulu dekat dengannya? Kemana semua orang yang dulu memberinya kasih sayang? Semua sirna sejak hari pernikahan itu.
"Bunda."
Ayla menoleh ke seorang anak yang membisikkan kata 'bunda' di telinganya, anak lelaki itu terkikik geli setelah mendapat pelototan dari Ayla, "Michael, sudah bunda bilang, di kelas jangan panggil bunda."
Anak itu hanya terkekeh kemudian berlari ke tempatnya. Ayla memang meminta Michael untuk memanggilnya 'bunda', itu berawal ketika Ayla menanyakan dimana keberadaan ibunya? Dan Michael dengan sedihnya menggeleng, ia mengatakan ibunya telah meninggal. Seperti yang Ayla duga, ibunya adalah Evelyn. Dan Ayla bertanya lagi, dimana ayahnya.. Michael hanya menggeleng. Michael hanya bilang kalau dia tinggal dengan neneknya yang selalu mengantarnya sekolah.
Berarti, ada rahasia di balik Reval lagi. Kemungkinan lelaki itu meninggalkan Michael tinggal dengan neneknya, yang Ayla saja baru mengenal nenek itu, bukanlah mertuanya yang notabene ibu dari Revan dan Reval.
"baiklah pelajaran sudah habis... Ketua kelas,,, silahkan pimpin berdo'a." Ayla memerintah setelah melirik waktu pelajaran sudah habis. Setelah menyanyi lagu anak-anak dan belajar menghitung, Ayla menutup jamnya untuk mengajar, dan akan di lanjutkan di Rumah sakit.
Ah ya... rumah sakit... setelah Dean mengungkapkan Evelyn padanya, lelaki itu juga menghilang, tak lagi muncul di depannya. Entahlah... semuanya seperti takdir yang mendadak hilang, atau mungkin akan muncul di waktu yang telah di tentukan, Ayla tidak tahu. Selama ini takdir dan rahasia telah mengombang-ambing hidupnya.
***
Jangan bilang kalau karir Ayla semakin terguncang karena tujuh bulan yang lalu, ia jarang masuk dan selalu bertindak sekehendaknya. Dengan kecerdasannya, ditambah pengalaman hidup yang mengajarkannya banyak hal, Ayla menuliskan tinta kehidupannya di atas kertas, yang kemudian di cetak, dan di bentuk ke dalam buku. Dan bukunya best seller. Meski pertanyaan besar, dimana calon suami sesungguhnya berada? Itu masih menjadi tanda tanya besar. Yah, memang seharusnya ia menulis dikala semua urusannya sudah beres dan tidak menggantung seperti ini, tapi dia lebih suka menggantung, daripada berakhir... tidak ada yang tahu, akhirnya akan menyedihkan atau membahagiakan? Tinggal tanyakan saja pada penciptanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Give Me Your Love
Romantizm"Aku mencintai tunanganku. Tapi,,, kenyataan ini terlalu pahit untuk di terima." _Ayla_ "Aku mencintai tunanganku. Tapi,, inilah jalan yang harus ku ambil." _Revan_ "Aku mencintai tunanganku. Tapi,,, inilah takdir yang harus ku terima." _Nida_