Usai membersihkan diri dan menunaikan shalat magribh Ayla dan Revan kembali berbaur bersama keluarga besar. Ayla yang manja terlihat tidak mau jauh dari Revan, bahkan ketika lelaki itu sedang bermain game dengan Mas Bayu--sepupu ipar Ayla- juga di tempeli Ayla, seolah-olah tubuh Ayla menjadi magnet yang selalu menempeli Revan dimanapun berada.
Sementara itu, Mbak Nadia, Diandra, Ian, kakek-nenek Ayla, dan nyaris semua kerabat dekat berkumpul bersama di ruang keluarga, ada yang sibuk makan cemilan, mengobrol atau menggosip ala ibu-ibu, sampai ada pula yang sibuk bersama buah hati seperti Mba Nadia yang riweh menjaga Azzam yang sedang belajar jalan dan Gibran yang lagi senang jingkrak-jingkrakan, di tinggal mama-papanya yang sibuk cak-juk-cak-juk di taman belakang, maksudnya Ian mendecak Rara merajuk.
keluarga besar Ayla memang sedang berkumpul karena Diandra dan Ian baru pulang dari Luar negeri, sengaja membuat acara kecil-kecilan untuk menyambut mereka sekaligus Azka yang baru pulang setelah sekian tahun masuk kampus.
"Assalammualaikummm..ibuuuu ayaahhhh" suara seorang lelaki berteriak di depan pintu, dan tanpa menunggu dibuka, ia langsung menubruk pintu dengan cengiran bahagianya.
"Waalaikumsalam... AZKAAAA!! MAKIN GANTENG YAA!" dercak Mba Nadia di susul Ibu Ayla yang langsung berhambur memeluk putera sematawayangnya itu.
"Wa'alaikumsalam, Eh.. anak hilang!" Ayla menoleh dan menarik dirinya dari Revan.
"Waaahhhh... semuanya pada ngumpul di sini yaa??? Cieee ada pasangan awet muda, alias masih bocah udah nikah..." cerocos Azka, "Mbak Ra, Bang iaann!" teriak Azka berhambur ke Ayla dan memeluknya erat-erat, padahal Diandra dan Ian sudah menoleh mengira Azka akan menghampiri mereka.
"JANGAN KENCENG-KENCENG!" Seru Revan heboh, melihat Ayla gelagapan di peluk azka.
Mendengar suara kakak iparnya itu, Azka langsung menoleh dan memeluknya akrab, "Haiii soob! Wah... gimana hotelmu, Bang? Lancar-lancar aja kan? Oh ya,, gimana dengan permintaanku waktu itu? Oleh-oleh dari Inggris, pas abang flight ke ke sana?"
Abang? Maksud Azka itu, Reval... Ayla manggut-manggut dan melukiskan senyumnya ketika Revan gelagapan harus menjawab plus menjelaskan kepada Azka, "Azka,,, hotel baik-baik saja, dan abang gak ke Inggris."
Azka melepaskan pelukannya, menatap Revan dengan melasnya, "Masa? Kenapa? Ada apa?"
"Karena,,, dia Revan bukan Reval." Sebuah suara muncul dari arah pintu yang terbuka.
"KAK NIDDAA?!!!" jerit Ayla tercekat sekaligus bahagia, ia berhambur segera memeluk Nida dengan perasaan rindu yang selama ini melingkupi hatinya, tentu saja, siapa yang tidak rindu, kepada kakak yang sangat kita sayangi.
"Wah...mantan terindah." Decak Diandra kagum melihat keakuran Ayla dengan Nida.
"Kalau mantan bisa akur sama istri itu, rasanyaa..." tiba-tiba Ian muncul di samping Revan dan tersenyum menggoda.
"Oh, rasanya? Kaya otongmu dipites-pites ampe bubuk!" Diandra nimbrung menubruk kembali suaminya dan menyeretnya untuk disidang, karena membahas masalah mantan.
"Maafin kakak ya, waktu itu..." Sela Nida setelah Ayla melepas pelukannya.
"Tidak apa-apa kak, aku mengerti... waktu itu juga, pasti kakak sedang emosi dan labil, aku paham perasaan kakak." Potong Ayla cepat, ia sudah menduga pasti kak Nida akan menjelaskan peristiwa Bunda mengamuk di sekolah setelah mengira Ayla-lah yang membongkar rahasia keluarga Bunda dan Keluarganya.
"Terima kasih Ay,,, kamu emang adik terbaik untuk Kakak." Dipeluk lagi Ayla dengan sayangnya.
"Maafkan Aku, Nid." Seru Revan yang tiba-tiba ada di sebelah Ayla, dengan raut sedihnya ia menatap kembali mantan tunangannya yang dengan sukarela melepaskannya untuk Ayla, "Aku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Give Me Your Love
Romantizm"Aku mencintai tunanganku. Tapi,,, kenyataan ini terlalu pahit untuk di terima." _Ayla_ "Aku mencintai tunanganku. Tapi,, inilah jalan yang harus ku ambil." _Revan_ "Aku mencintai tunanganku. Tapi,,, inilah takdir yang harus ku terima." _Nida_